Ta'ati Allah, Ta'ati Rasul, Ta'ati Ulil Amri 
Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
Michigan, USA , 4 Ramadan  1427, September 26, 2006


A`udzu billahi min ash-shaytaan ir-rajiim. Bismillahi
'r-Rahmani 'r-Rahiim. Nawaytu'l-arba` iin,
nawaytu'l-`itikaaf, nawaytu'l-khalwah,
nawaytu'l-riyaadah, nawaytu's-suluuk, nawaytu'l-`uzlah
lillahi ta`ala fii hadha'l-masjid

Ati` Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum

Pada sesi sebelumnya telah disinggung mengenai Ati`
Allah wa ati` ar-Rasula wa uli 'l-amri minkum seperti
3 buah pohon yang memiliki banyak dahan dan daun. Dan
kesemuanya saling berhubungan sehingga kalian dapat
memperoleh tempat berteduh dari bayang-bayang pohon
tersebut.

Uli'l-amr, Allah swt memerintahkan kita untuk mematuhi
Uli'l-amr dan kita telah mengetahui dua diantaranya,
yaitu mereka yang memiliki otoritas terhadap kita,
contohnya seluruh negara dan mereka yang memiliki
otoritas terhadap kepemilikan kita; seperti negara
kita, yang saya maksudkan adalah mereka yang memiliki
tanggung jawab terhadap semua warga negara, mereka
mengurus negara beserta keamanannya sehingga warga
negaranya merasa aman didalamnya.

Dan yang satunya adalah mereka yang menjaga negara
kita. Setiap orang memiliki negara. Tubuh dan sukma
adalah negaranya dan Awliyaullah / Para Wali 
memelihara keselamatan setiap negara. setiap individu
dari musuh yang diinginkan dan yang tidak diinginkan.
Ada dua jenis musuh, yaitu 2 yang bersama kitra dan 2
tidak bersama kita. Kesemuanya memiliki 4 tingkat
karakter yang berbeda, yaitu tingkat nafs, dunya, hawa
dan setan. Ego – ego yang buruk, dunya - kekayaan,
keinginan-keinginan buruk dan setan. 

Jadi, Awliyaullah seperti perbatasan dalam suatu
negara, mereka selalu mempunyai tentara yang
melindungi perbatasan tersebut. Tetapi hal tersebut
tidak berarti tidak ada orang jahat dalam negara
tersebut. Jadi, Awliyaullah selalu berusaha melindungi
bagian luar dari musuh dan juga berusaha untuk
melindungi pula dari siapapun yang 'memukul' kalian
dari dalam. Dan mereka mengawasi tubuh dan sukma kita
disetiap kesempatan.

Grandshaykh Abdullah Faiz Daghestani menjelaskannya
dengan sebuah cerita mengenai Sultan Abdul Hamid.
Sultan Abdul Hamid adalah seorang raja yang sangat
baik dan jujur yang mengikuti cara Sayyidina Umar,
yaitu menyamar pada malam hari untuk mengetahui
keadaan rakyatnya dan memberikan pertolongan bila
dibutuhkan ataupun memperhatikan apa yang dilakukan
mereka pada malam hari. 

Sultan Abdul Hamid mengganti pakaian kebesarannya
dengan pakaian sederhana untuk melakukan penyamaran
ini. Ini menunjukkan bahwa otoritas tersebut baik
secara fisik maupun otoritas para Wali tidak pernah
tidur. Mereka mengorbankan waktu istirahat mereka demi
kepentingan kita. Dan itulah kenapa kalian harus
mendengarkan dan mematuhi awliyaullah dan tidak
menolak mereka karena merekalah yang memelihara
kalian. Jika kalian berargumentasi dengan awliyaullah
lalu mereka meninggalkan kalian, maka kalian akan
menemukan bahwa diri kalian 'tercerai berai'.

Bukan kepandaian kalian yang membuat segala sesuatu
berjalan dengan baik. Jika awliyaullah menarik
tangannya, kalian akan jatuh.  Sayyidina Adam (as),
Allah swt memerintahkan agar tidak memakan buah pohon
itu (khuldi). Setan datang dan membujuk untuk
memakannya. Beliau menuruti dan kemudian memakannya.
Allah membiarkan beliau untuk memperlihatkan bahwa
jika beliau tidak didukung, maka beliau akan jatuh dan
berlumuran dosa. Jadi, otoritas berlaku bagi semuanya.

Otoritas spiritual berlaku bagi para murid
awliyaullah. Awliyaullah tidak tidur. Jika mereka
menarik tangan mereka, maka para muridnya berada dalam
masalah. Jika mereka melihat bahwa seorang murid
terlalu banyak berargumentasi dan meragukan sang guru,
maka mereka akan menarik tangan kemudian si murid akan
terjatuh dan belajar dari pengalaman ini.

Kembali ke cerita sultan Abdul Hamid, beliau melihat 3
orang sedang bermain kumar, saling berjudi dan salah
satu dari mereka berkata, "Oh, andai saja saya menantu
sang raja. Saya berharap menjadi menantu raja."
Langsung saja sultan Abdul Hamid berkata kepada
pengawalnya, "Tulis alamat dan namanya."

Dan Mawlana berkata jangan berpikir, tidak ada
kecerdasan disekitar kalian. Apa yang manusia lakukan
selalu diawasi. Jangan berpikir tidak ada polisi yang
mengawasi. Bukan polisi yang mengawasi kalian. Jadi
berlaku baiklah kalian. 

Allah swt adalah al-`Afuw. Jika kalian berbuat dosa,
Allah akan mengampuni kalian sebagaimana banyak
disebutkan dalam Kitab Suci Al Qur'an bahwa Dia akan
mengampuni yang bertobat. Begitu pula dengan Nabi
(saw), Allah memberikan karunia kepada beliau kekuatan
untuk mengampuni. Jika seseorang menentang Nabi (saw)
–itulah mengapa kita berbicara tentang 3 pohon
sekarang -Ati-Allah. 

Nabi (saw) bersabda, "shafa`aii li ahli'l-kaba' ir min
Umattii.  Dan Allah berfirman, "laa taqnatuu min
rahmatillah, inna Allah yaghfir adz-dzunuuba jami`yyan
. "Jangan kehilangan harapan akan diterimanya tobat
oleh Allah, bertobatlah. " Tapi uli'l-amr, mereka yang
memiliki otoritas, jika kalian berbuat sesuatu yang
mengancam keamanan, maka polisi akan segera bertindak
mengamankan kalian.

Awliyaullah juga demikian. Mereka tidak ingin kalian
menentang dan jika terjadi,mereka akan meninggalkan
kalian dan kalian akan mengetahui seberapa beratnya
kesulitan dihadapi. Grandsyekh berkata dengan cepat
mereka mendaftarkan namanya. Jadi berhati-hatilah
dengan uli'l-amr. Dia berkata hifdh al-lisaan min
salaamat il-insan. Dengan melindungi lidah kalian maka
melindungi diri kalian sendiri. Memotong lidah memang
lebih baik, tapi bukan secara harfiah tentunya.
Berusahalah jangan banyak berbicara. Setiap masalah
berasal dari lidah.

Nabi (saw) pernah berkata bima ma`na al hadith, " man
damina ma bayna fakhayhi wa ma bayna fadkhadayhi
admamtu lahu al-jannah – siapapun yang bisa menjamin
apa yang ada diantara rahang dan kakinya, Aku akan
menjamin surga baginya. Hal yang terburuk memang
lidah. Lidah selalu 'menyalak', selalu berargumentasi.
Lidah semua orang. Ada pepatah jika berbicara adalah
perak maka diam adalah emas.

Artinya yang terbaik adalah tidak banyak bicara.
Karena dengannya (lidah) kalian dapat menceburkan diri
kalian ke dalam masalah. Karena kalian dapat
menyebabkan pemegang otoritas berada dalam masalah
atau membuat awliya melawan kalian ataupun membuat
Nabi (saw) tidak suka dengan kalian. Daripada
berbicara lebih baik mengucap Subhanallah, wa
Alhamdulillah, Allahu Akbar, shalawat kepada Nabi
(saw) dan membaca Al Qur'an. Berbicaralah seperlunya
atau diam. 

Orang ketiga berkata,"Saya ingin menjadi sultan Abdul
Hamid." Sang Raja memerintahkan, "Catatlah namanya."
Keesokan harinya dia berkata,"Bawalah mereka semua
menghadapku. " 

Sultan Abdul Hameed adalah orang amat mulia, dia bisa
'mengetahui' karena dia seorang raja spiritual.
Keesokan paginya dia mengirimkan polisi untuk
menangkap ketiganya. Saat polisi menangkap mereka,
ketiga orang tersebut bingung namun mereka tidak
melawan. Walaupun mereka tidak melakukan sesuatu tapi
apa yang telah mereka katakan telah dituliskan.
Perkataan mereka tidak menentang sultan. 

Bandingkan dengan saat ini dimana banyak orang
berpidato melawan pemerintah dan melawan awliyaullah
dan jika mereka tidak menemukan seseorang yang bisa
mereka tentang, maka mereka menentang diri mereka
sendiri. Bahkan mereka menentang diri mereka sendiri.
Kita seperti bara api bila berada dalam keadaan marah.
Nabi (saw) pernah berkata kepada Abu Bakr as-Siddiq
"al-ghadabu kufr, Ya Aba Bakr – kemarahan tidak dapat
dipercaya." Jika kita tidak marah kepada pemerintah,
maka kita marah kepada awliyaullah. Kita tidak
menyukai apa yang mereka katakan dan seperti jika kita
punya kuda maka kita akan memukuli kuda dan jika tidak
memiliki kuda maka kita menyiksa diri kita sendiri 

Lalu...Sultan Abdul Hamid berkata kepada pemuda
pertama yang pernah berkata,"Saya ingin menjadi
menantu sang sultan." Dialah yang memiliki hati yang
bersih.  Sayyidina `Umar menikahi cucu Nabi  saw agar
dapat berdekatan dengan Ahl al-Bayt. Karena Nabi (saw)
pernah berkata bahwa siapapun yang menyentuh tubuh Ahl
al-Bayt maka akan memasuki surga. Dengan cara ini
Sayyidina `Umar menunjukkan rasa cintanya kepada Nabi
(saw).

Jadi, pemuda tersebut tidak menginginkan kekayaan
ataupun lainnya – hanya ingin berada dilingkungan sang
sultan. Sehingga Sultan Abdul Hamid memanggil
Shaykhul-Islam, dan memerintahkan, "Nikahkanlah pemuda
itu dengan anak perempuan saya." Begitu besar
penghormatan yang diberikan kepada pemuda itu, Allahu
Akbar .

Kepada pemuda kedua Sultan Abdul Hamid berkata,"Karena
engkau menyukai harta benda dunya, maka semuanya akan
menghilang. Jangan dipikirkan, jangan menutupi matamu
dengan hasad, perasaan cemburu. Jangan melihat orang
dari apa yang mereka miliki. Jika Allah tidak
memberikannya bagaimana mungkin kamu bisa seperti
mereka baik dalam kekayaan secara fisik ataupun secara
spiritual?" Kemudian Sultan Abdul Hamid berkata,"Bawa
kemari tasmu." Dan mengirimkan pemuda itu ke
departemen keuangan dan memerintahkan untuk mengisi
dengan apapun yang pemuda itu inginkan. Pemuda itu
mengisi tasnya dan bersuka cita dengan semua uang itu.


Kepada pemuda ketiga, Sultan Abdul Hamid bertanya,"Kau
ingin menjadi sultan Abdul Hamid?" Lalu
berkata,"Dudukkan dia di singgasanaku dan ikatlah,
dari kanan, kiri dan ikat pula kaki-kakinya. "
Kemudian Sultan Abdul Hamid berkata,"Lihat diatasmu."
Pemuda itu menengadah dan melihat sebuah pedang yang
amat tajam bergelantung di langit-langit dan mengarah
tepat diatas kepalanya. Dan bila pedang tersebut jatuh
akan menancap tepat ditengah-tengah singgasana. Kalian
perhatikan – inilah sultan Abdul Hamid. Pedang yang
bergelantung di langit-langit melambangkan peringatan
yang artinya "Bila saya melakukan kesalahan, Allah dan
Nabi (saw) melihatnya dan bila saya berbuat salah
peringatan akan diberikan." Pemuda ketiga itu melihat
pedang yang menggantung dan bergemetarlah dirinya. 

Kemudian Sultan Abdul Hamid berkata,"Sekarang engkau
duduk disitu dari pagi hingga petang, saya memberikan
pilihan kepada mu untuk pergi atau kabur. Tapi hari
ini kamu duduk saja. Jika engkau suka duduk disana,
engaku dapat duduk lebih lama dan jika sebaliknya,
pergilah malam ini." 

Pemuda tersebut menengadah memperhatikan pedang yang
terkadang bergoyang tertiup angin bahkan sedikit
sentuhan saja pedang itu bergoyang dan kemungkinan
untuk jatuh sangat besar. Allah meletakkan dihati
pemuda itu rasa takut. Setiap saat pemuda itu merasa
pedang akan menimpa kepalanya.  Sultan Abdul Hamid
berkata,"Oh anakku! Inilah yang kami lakukan setiap
siang dan malam bekerja demi keuntungan negara dan
bekerja memberikan ketentraman dan keamanan bagi warga
negara dari negara-negera penjajah atau teroris yang
ingin datang dan menyerang kita." 

Yang ingin Mawlana Grandshaykh katakan adalah bahwa
pemegang otoritas tersebut tidak tidur. Sedang kalian
tidur –dalam tidur kalian bergerak ke sana ke sini dan
itu tidak masalah. Tapi pemegang otoritas tidak tidur;
mereka berkeliling dan mengamati apakah ada
ancaman/serangan teroris 

Awliyaullah ada disini, pemegang otoritas lain, setiap
siang dan malam mengamati apa yang kalian kerjakan.
Berapa kali kita berkata bahwa awliya mendengar
dengkur, pergerakkan kalian ditempat tidur ke kanan
dan kiri seperti mendengar halilintar. Kalian tidak
perlu bertanya-tanya apakah mereka melihat kalian atau
tidak. Mereka melihat dan mengirimkan ujian untuk
menguji kalian. Ketika mereka berada dalam suatu
konferensi ataupun di sebuah taman, dan mereka ingin
mengecek dengan 'mikrofon'. "Test, test test." 

Awliyaullah memiliki mikrofon,"test, test, test, oh
yang ini kurang bagus."  Maka volume dinaikkan,
maksudnya agar tubuh dapat 'bergoyang'. Mereka ingin
'merobohkan' kalian hingga kalian menyerah sampai
kalian berkata,"Saya sudah tidak sanggup." Pada saat
itu kalian telah roboh sepenuhnya, mereka tidak
meninggalkan kalian. Mereka hanya 'merobohkan' . 

Seringkali saya melihat Grandsyekh mencoba, bukan
mencoba, astaghfirullah, tapi menguji
pengikut-pengikut beliau dari Mawlana Shaykh Nazim ke
semua pengikut. Mawlana Shaykh Nazim menguji semua
wakil beliau, menguji kalian, saya, dia, kalifah ini,
wakil itu, semuanya.  Beliau tidak berkata,"Inilah
salah satu wakilku." Beliau memberikan lebih banyak
kesengsaraan. Bila kita gagal, apa yang dapat kita
lakukan? 

Dalam setiap perkara mereka menyelamatkan, memelihara
dan melindungi kita. Buatlah pedang agar mereka selalu
menyadari sehingga bila ada serangan dari setan, maka
mereka dengan sigap melawan untuk melindungi kita dari
kesulitan. Allah berfirman dalam Kitab Suci Al Qur'an:
wa a`iddu lahum ma`statum… w'Allahu y`alamahum. Wa ma
tunfiquu… tudzlimuun.

Allah berfirman,"Kalian ingin menentang pemegang
otoritas, awliyaullah, baiklah, jadilah manusia yang
kuat." Wa`aidda lahum … persiapan diri kalian
menghadapi 4 musuh kalian setiap kalian memiliki
kekuatan dan persiapkan segala sesuatunya untuk
melawan hasrat-hasrat kalian. Bersiap-siaplah dan
naiki kudamu, biasanya pasukan berkuda ditempatkan
sebagai ujung tombak perlawanan untuk menakuti-nakuti
musuh. Ambil kuda yang berasal dari tubuh dan sukma
yang telah siap melawan 4 musuh; nafs, dunya, hawa dan
setan. Ketika musuh-musuh itu berusaha menggulingkan
kalian untuk melawan perintah Allah dan NabiNya,
kalian akan mencabut rasa takut dari hati kalian dan
melawan mereka. Saat seperti itu, apapun yang kalian
habiskan, Allah Maha Mengetahui dan akan memberikan
kalian pahala. 

Kalian tidak ingin menghancurkan diri kalian. Kalian
ingin menghancurkan musuh. Maka bersiaplah. Wa a`idda
lahum. Persiapkan kekuatan semampu kalian. Sekarang
ini kita tidak menyiapkan kekuatan untuk melawan diri
sendiri tapi justru untuk melawan manusia lain.
Mungkin saja orang lain itu lebih baik dari kalian.
Pertama, lawanlah diri kalian sendiri kemudian ketika
diri kalian telah bersih baru kalian dapat
membersihkan' orang lain. Itulah alasan awliyaullah
menginginkan kalian menghancurkan ke-aku-an,
hasrat-hasrat buruk dan ego, lalu kalian baru
diberikan otoritas mengajari murid lain 'mendekati'
awliyaullah. 

Siapapun yang telah di bay'at harus memperbaharui
bay'at ketika bertemu dengan syekh yang sesungguhnya.
Dengan alasan itu pula mereka dianjurkan "pergilah ke
Mawlana Syekh dan jabatlah tangan beliau." Jika dia
setuju, maka selesailah tugas kalian. Karena tugas
kalian mengirimkan tamu kepada pemilik rumah. Penjaga
pintu tidak bisa menjadi pemilik rumah. Dia menjaga
pintu dan pemilik rumah akan mencukupi apa yang dia
butuhkan. 

Wa min Allah at Tawfiq, Bi hurmatil Fatiha.

wasalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com
HP. 0816 830 748

RESENSI BUKU “ MELAWAN EGO”

The Teaching of Sufi Master Mawlana Syaikh Hisyam
Kabbani ar-Rabbani dan Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh
Nazim Adil al-Haqqani

Judul Buku : MELAWAN EGO, The Teaching of Sufi Master
Penerbit   : Rabbani Sufi Institute of Indonesia 
Penulis    : Arief Hamdani
Halaman    : 177  Halaman
Harga      : Rp. 30.000,-

Alamat Pemesanan  :  Jl. Nipah IX No. 8, Kebayoran
Baru, Jakarta 12170. Tel (021) 7255508, HP. 0816 830
748. Email [EMAIL PROTECTED]

CARA PEMESANAN :
Email ke [EMAIL PROTECTED] atau sms ke Arief  HP
0816 830 748 :

1. Nama dan Alamat Lengkap dan No Tel, No. HP.
2. Pembayaran via Transfer atau antar Rek BCA ke No 
   Rek 070 100 9834, atas nama R.Arief Ludiantoro H.
3. Jumlah Transfer adalah Harga Buku dan Ongkos Kirim
   Jakarta : Rp. 30.000 + Rp 5000,- = Rp. 35.000
   Bandung : Rp. 30.000 + Rp. 8000 = Rp. 38.000
   Semarang : Rp. 30.000 + Rp. 11.500 = Rp. 41.500
   Surabaya : Rp. 30.000 + Rp. 12.000 = Rp. 42.000
4. Setelah transfer biaya kirim  sms ke 0816 830 748  
   arief untuk segera dikirim buku via TIKI (3 hari)

wasalam, arief hamdani
HP 0816 830 748
www.mevlanasufi.blogspot.com


Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 



===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke