Taubat (bagian ke-2): 
  Syarat-Syarat Taubat 
  Al-Ikhwan.net | 30 October 2006 | 7 Syawal 1427 H | Hits: 1,891 
Abu Nu'man Mubarok
   
   
  Allah berfirman: “dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan 
  (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi 
  sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun 
  telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui 
  bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. 
  Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. 
  Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” 
  (QS. At-Taubah [9]: 118 )
   
  1. Meninggalkan dosa tersebut. Ibnul-Qoyyim berkata: ”Taubat mustahil 
  terjadi, sementara dosa tetap dilakukan”.
   
  2. Menyesal atas perbuatannya. Rasulullah bersabda: ”Menyesal adalah taubat”.
   
  3. Berazzam untuk tidak mengulangi lagi. Ibnu Mas’ud berkata: 
  ”Taubat yang benar adalah: Taubat dari kesalahan yang tidak akan 
  diulangi kembali, bagaikan mustahilnya air susu kembali pada 
  kantong susunya lagi.”
   
  4. Mengembalikan kedzaliman kepada pemiliknya, atau meminta 
  untuk diha-lalkan. Imam Nawawi berkata: ”Diantara syarat taubat adalah 
  mengembalikan kedzoliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk dihalakan”.
   
  5. Ikhlash. Ibnu hajar berkata: “Taubat tidak sah kecuali dengan ikhlash”. 
  Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah 
  kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya” 
  (QS. At Tahrim [66]: 8 ). 
  Yang dimaksud taubat yang murni adalah taubat yang ikhlash.
   
  6. Taubat dilakukan pada masa diterima-nya taubat. Masa diterimanya 
  taubat adalah:
  ·  Sebelum saat sakarotul maut. 
  ·  Sebelum Matahari terbit dari barat. 
  Allah berfirman: “Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang 
  yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada 
  seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: “Sesungguhnya saya 
  bertaubat sekarang” (QS. An-Nisaa [4]: 18).
   
  Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, 
  selama belum dalam sakarotul-maut” (HR. Tirmidzi).
   
  Dalam hadis yang lain Rasululloh bersabda: “Sesungguhnya Alloh 
  membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat 
  orang-orang yang melakukan kesalahan di siang hari. Dan Allah 
  membentangkan Tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat 
  orang-orang yang melakukan kesalahan pada malam hari” (HR. Muslim).
   
  Dalam hadist yang lain Rasululloh bersabda: “Barang siapa yang bertaubat 
  sebelum matahari terbit dari barat, Allah akan menerima taubatnya” 
  (HR. Muslim).
   
  (bersambung, insya Allah) 
   
  www.al-ikhwan.net

 
---------------------------------
The fish are biting.
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke