Taubat (bagian ke-3): 
  Macam-Macam Dosa dan Jalan Menuju Taubat 
  Al-Ikhwan.net | 5 November 2006 | 13 Syawal 1427 H | Hits: 2,450 
Abu Nu'man Mubarok
   
   
  Macam-Macam Dosa
   
  1. Dosa Besar. Yaitu dosa yang disertai ancaman hukuman di dunia, 
  atau ancaman hukuman di akhirat. Abu Tholib Al-Makki berkata: 
  Dosa besar itu ada 17 macam:
   
  - 4 macam di hati, yaitu: 
  1. Syirik. 2. Terus menerus berbuat maksiat. 3. Putus asa. 
  4. Merasa aman dari siksa Allah. 
   
  - 4 macam pada lisan, yaitu: 
  1. Kesaksian palsu. 2. Menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik. 
  3. Sumpah palsu. 4. mengamalkan sihir. 
   
  - 3 macam di perut. 
  1. Minum Khamer. 2. memakan harta anak yatim. 3. memakan riba. 
   
  - 2 macam di kemaluan. 
  1. zina. 2. Homo seksual. 
   
  - 2 macam di tangan. 
  1. membunuh. 2. mencuri. 
   
  - 1 di kaki, 
  yaitu lari dalam peperangan 
   
  - 1 di seluruh badan, 
  yaitu durhaka terhadap orang tua. 
   
  2. Dosa kecil. 
  Yaitu dosa-dosa yang tidak tersebut diatas.
   
  3. Dosa kecil yang menjadi besar
  ·        Dilakukan terus menerus. Rasulullah bersabda: tidak ada dosa kecil 
  apabila dilakukan dengan terus menerus dan tidak ada dosa besar 
  apabila disertai dengan istighfar. Allah juga berfirman: “Dan (juga) 
  orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya 
  diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap 
  dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain 
  daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, 
  sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran [3]: 135) 
   
  ·        Menganggap remeh akan dosa. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya 
  seorang mu’min dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada 
  di puncak gunung, yang selalu khawatir tergelincir jatuh. Adapun orang 
  fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat 
  dihidungnya, maka dia usir begitu saja.” (HR. Bukhori Muslim) 
   
  ·        Bergembira dengan dosanya. Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan 
  kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya 
  yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka 
  Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang 
  seburuk-buruknya.” (QS. Al Baqarah [2]: 206) 
  ·        Merasa aman dari makar Allah. Allah berfirman: “Apakah tiada kamu 
  perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan 
  rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan 
  mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan 
  dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, 
  mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang 
  bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan 
  pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan 
  apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam 
  yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk 
  tempat kembali.” (QS. Al Mujadilah [58]: 7) 
   
  ·        Terang-terangan dalam berbuat maksiat. Rasulullah bersabda: 
  “Semua ummatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang 
  mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk 
  mujaharah adalah: Seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, 
  kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa tersebut, kemudian 
  dia berkata: wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal 
  Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi di pagi hari dia buka 
  tutup Allah tersebut.” (HR. Bukhori Muslim) 
   
  ·        Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi 
teladan. 
  Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam 
  dengan contoh yang jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang 
  yang mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi dosa tersebut sedikitpun.” 
  (HR. Muslim) 
   
  Jalan Menuju Taubat
   
  1. Mengetahui hakikat taubat. Hakikat taubat adalah: Menyesal, 
  meninggalkan kemaksiatan tersebut dan berazam untuk tidak 
  mengulanginya lagi. Sahal bin Abdillah berkata: “Tanda-tanda orang 
  yang bertaubat adalah: Dosanya telah menyibukkan dia dari makan 
  dan minum-nya. Seperti kisah tiga sahabat yang tertinggal perang”.
   
  2. Merasakan akibat dosa yang dilakukan. Ulama salaf berkata: 
  “Sungguh ketika saya maksiat pada Allah, saya bisa melihat akibat 
  dari maksiat saya itu pada kuda dan istri saya.”
   
  3. Menghindar dari lingkungan yang jelek. Seperti dalam kisah seorang 
  yang membunuh 100 orang. Gurunya berkata: “Pergilah ke negeri sana … 
  sesungguhnya disana ada orang-orang yang menyembah Allah dengan baik, 
  maka sembahlah Allah disana bersama mereka dan janganlah kamu kembali 
  ke negerimu, karena negerimu adalah negeri yang jelek.”
   
  4. Membaca Al-Qur’an dan mentadabburinya.
   
  5. Berdo’a. Allah berfirman mengkisahkan Nabi Ibrahim: 
  “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk 
  patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami 
  umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada 
  kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah 
  taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat 
  lagi Maha Penyayang.” Al Maraghi berkata: “Yang dimaksud 
  ”terimalah taubat kami” adalah: Bantulah kami untuk bertaubat 
  agar kami bisa bertaubat dan kembali kepada-Mu.”
   
  6. Mengetahui keagungan Allah yang Maha Pencipta. 
  Para ulama salaf berkata: “Janganlah engkau melihat akan kecilnya 
  maksiat, tapi lihatlah keagungan yang engkau durhakai.”
   
  7. Mengingat mati dan kejadiannya yang tiba-tiba.
   
  8. Mempelajari ayat-ayat dan hadis-hadis yang menakuti 
  orang-orang yang berdosa.
   
  9. Membaca sejarah orang-orang yang bertaubat.
   
  [] (Tamat) 
   
  www.al-ikhwan.net
   

       
---------------------------------
Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, 
when. 

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to