Tersenyumlah Hendrik

by: Meidy

Disaat Acara tafakur alam "Ananda Cinta Alloh" Hari masih pagi sekali, jam 
didinding menunjukkan jam 3. Sayup terdengar dari ruang tengah suara lantunan 
merdu dari mas agus & kak rika melantunkan salawat Nabi….bergegas kami menuju 
ruang tengah untuk melaksanakan tahjud bersama.

Suasana begitu hikmat ketika kita melaksanakan 8 rakaat tahjud dan 3 rakaat 
witir berjemaah, suasana begitu hening…seakan-akan Allah hadir ditengah kita…

Dingin mulai mengigit sampai sumsum…waktu penunjukkan pukul 03:15, tahajud 
bersama telah selesai kita laksanakan…tampak dibarisan muka Jaka dan hasbi 
dengan setengah mengantuk…namun bibir mereka terus melantunkan zikir

Kak Agus membuka percakapan, dan memulai sesi perenungan, aku segera beranjak 
dari tempat ku duduk untuk duduk disebelah mas Agus.

Kami meminta Handrik utk maju kemuka, dan menceritakan kisah hidupnya.

Cerita hendrik bergulir satu demi satu, Hendrik terlihat bersemangat,bahkan 
tidak terlihat sedikitpun kekecewaan diwajahnya saat dia bercerita detik-detik 
menjelang kepergian sang Ayah….saat menjelang ajal, sang ayah ada dirumah 
sakit, saat itu hendrik berpacu dengan waktu utk melepas kepergian sang 
Ayah….namun tidak ada satu org pun yg bersedia utk meminjamkan motor kepadanya, 
yg mana pada akhirnya Hendrik harus rela utk tidak dapat bertemu sang Ayah 
selama-lamanya tanpa sempat mengucapkan kata selamat tinggal.

Semua tertunduh dan terdiam mendengar kisah hendrik ini …..tiba-tiba Kak Rika 
bertanya “kenapa ibu Hendrik menangis, ktika kak rika minta ijin utk mengajak 
hendrik  utk ikut ditafakur alam ini ??? Ibu mu bilang “ nanti tidak ada yg 
membantu dia”

Hendrik hanya memberikan sebuah senyuman kpda kak rika, senyuman yg sarat akan 
makna….rasa penasaran menggangguku dan membuatku memaksa hendrik untuk 
bercerita….

Setiap hari minggu saya membantu ibu….hendrik terdiam beberapa saat….hatiku 
berbisik…gerangan apalagi yang dikerjakan anak ini??? Perlahan 
kubisikan….bolehkan bunda dan teman** disini tahu apa yang Hendri kerjakan??? 
Dengan wajah bangga dan suara tegas Hendrik menjelaskan….setiap hari minggu, 
aku dan ibu memungut dan mengangkat sampah-sampah di komplek dekat rumah, itu 
adalah pekerjaan ayahku saat masih hidup, sebelum meninggal Ayah berpesan 
kepada Ibu…agar aku tetap melaksanakan tugasnya itu sebagai bekal untukku di 
akhirat nanti…. Aku kembali dibuatnya tergugu dan terkagum-kagum dengan 
penjelasan anak ini…hingga membuatku tidak sanggup lagi berkata-kata…

Ingin rasanya kupeluk anak ini dan kubisikan….Nak engkau anak hebat…anak yang 
sangat berbakti…, "aku bangga bisa mengenalmu, tersenyumlah Hendrik"

Dalam hatiku berdoa “ semoga Allah selalu melindungi anak ini dimanapun dia 
berada, dan selalu melimpahkan kasih sayangnya untuk anak yang sholeh ini.

Beginilah cara al-Qur’an dan hadits-hadits menjelaskan mengenai kewajiban anak 
terhadap orang tua. Mereka harus menghormati, berbuat baik, mentaati dan tidak 
berkata buruk atau sesuatu yang menyakitkan kedua orang tua.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan 
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah 
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam 
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya 
perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka 
perkataan yang mulia” QS. Al-Isra’, 17: 23.

Wassalam,
 M e i d y
 
www.simpaykeramat.blogspot.com
www.babynyameidi.multiply.com
++++++
Tulisan ini dibuat dalam rangka sosialisasi "Cinta Ananda" Terima
kasih atas berkenannya berpartisipasi maupun memberikan dukungannya teman2 
semua.
 
 




      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke