Assalamu'alaikum wr. wb.

Sekedar meneruskan. Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wr. wb.,
Andri

Source: http://tinyurl.com/yefvnjx

--begins--
Rasulullah SAW bersabda, ''Penggelapan [harta umat dan negara] adalah perkara 
besar dan berakibat besar. Maka, nanti di hari kiamat, jangan sampai saya 
melihat kalian datang sambil memikul unta yang melenguh-lenguh dan berkata, 
'Tolong saya, wahai Rasulullah!' Saya jawab, 'Saya tidak bisa menolongmu 
sedikit pun'.'' 

Hal senada disampaikan Rasul terhadap mereka yang memikul kuda, kambing, kain, 
atau emas dan perak yang pernah digelapkan di dunia. (Shahih Muslim). 

Nabi SAW juga bersabda, ''Laknat Allah terhadap penyuap dan penerima suap.'' 
(HR Abu Dawud dan Tirmidzi). Sementara itu, Tsauban bin Yuhdad, mantan budak 
yang dimerdekakan Nabi, menyatakan bahwa 

”Allah SWT melaknat penyuap, yang disuap dan perantara dari keduanya." (HR 
Ahmad, Thabrani, Al Bazzar dan Al Hakim). 

Tragis betul nasib para koruptor, juga semua pelaku penyuapan, baik yang 
mengatur dan merencanakan, mengusulkan, memfasilitasi, melindungi, memberi 
langsung; penerima langsung maupun lewat perantara; pelaku kolusi; pemberi 
hadiah kepada penguasa agar berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya; 
makelar korupsi dan kolusi, serta segala tindakan yang sejenis dengannya. Sudah 
tak ditolong di akhirat, mereka pun dilaknat Allah dan Rasulullah SAW. 

Padahal, satu-satunya manusia yang berani menghadap Allah di hari kiamat, dan 
mengajukan syafaat agar manusia terhindar dari neraka adalah Nabi Muhammad SAW. 
Namun, terhadap koruptor, beliau menolak. Adapun laknat Allah adalah tiket 
masuk neraka. Laknat-Nya adalah perkara besar karena itu berarti menyerupakan 
laksana iblis dan setan (QS 4: 117-118). 

Bukankah kita dianjurkan ber-ta'wwudz, termasuk memulai membaca Alquran, agar 
Allah melindungi kita dari setan yang terkutuk? Allah juga melaknat orang 
murtad dan munafik, yang kembali kafir sesudah mengaku beriman (QS 3: 86-89). 
Lalu, para pembunuh (QS 4: 93). Laknat juga isyarat azab abadi di neraka ( 
lihat QS 4: 51-52, 9: 68 ). 

Mungkin saja karena ada iman seberat dzarrah, maka para koruptor dan pelaku 
penyuapan akhirnya dibebaskan dari neraka. Namun, andaikan seorang koruptor 
mendapat azab teringan dan itu hanya sesaat, maka sabda Rasul, ''Azab teringan 
di neraka adalah orang yang memakai sepatu di mana talinya dari api neraka, 
maka dengan itu mendidihlah otak di kepalanya.'' (HR Bukhari, Muslim, dan 
Tirmidzi). 

Ketika korupsi, suap menyuap, dan sejenisnya merajalela, maka itu tanda 
kehancuran. Inilah bukti amanah tidak dipegang lagi, serta urusan pemerintahan 
dan umat diserahkan kepada yang bukan ahlinya. Jika itu terjadi, ''Maka 
tunggulah kehancurannya.'' (HR Bukhari). 

....,"Wahai Saad bersihkanlah isi perutmu (dari yang haram), niscaya engkau 
menjadi orang yang selalu dikabulkan do'anya, demi jiwa Muhammad yang berada 
digenggaman­-Nya, sesungguhnya seseorang yang menelan sesuap makanan yang haram 
ke dalam perutnya, maka Allah SWT tidak akan menerima ibadahnya selama empat 
puluh hari. Dan hamba mana saja yang daging (tubuhnya) tumbuh dari yang haram 
maka neraka lebih pantas baginya. (Dikutip oleh Al Hafidz Ibnu Rajab 
Rohimahulloh dalam Kitab Jami'ul Ulama Wal Hikam yang diriwayatkan oleh 
Thabrani. 

Karena hanya dosa syirik yang tak terampuni ( QS 4:48 ), maka bertobatlah 
sebelum Izrail datang menyapa, kembalikan harta umat dan negara, serta perbaiki 
diri dengan amal-amal baik di sisa usia.
--ends--
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke