*BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM*


*'UJUB*

Maraji': "Mensucikan Jiwa" oleh Said Hawwa



Berikut ini merupakan kajian tentang *'ujub*, yaitu penyakit yang
mengakibatkan pengidapnya tidak dapat berinteraksi dengan orang lain secara
normal, karena dia tidak bersedia mengikuti orang lain dan orang lain pun
tidak dapat mengikuti pengidap penyakit ini, sebab mengikutinya akan membawa
kehancuran.

*'Ujub* adalah menganggap besar nikmat dan cenderung kepadanya tetapi lupa
menisbatkannya kepada Pemberi nikmat. Jika disamping itu dia merasa punya
hak di sisi Allah dan bahwa dia punya posisi di sisi-Nya sehingga dengan
amalnya ia yakin mendapat kemuliaan di dunia dan menganggap tidak mungkin
megalami hal-hal yang tidak disukai sebagaimana yang terjadi pada
orang-orang *fasiq*, maka hal ini disebut *id-lal* (lancang) dengan amal
perbuatannya.

Ketahuilah bahwa *'ujub* dinyataan trercela dalam Kitab Allah dan
Sunnah-Rasul-Nya, Alah berfirman dalam konteks mengingkari sifat *'ujub*:

*"Dan ingatlah peperangan hunain, yaitu di waktu kamu menjadi 'ujub karena
banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa'at
kepadamu sedikitpun."*

*(QS At-Taubah: 25)*

Nabi *shallallaahu 'alaihi wa sallam *bersabda kepada Abu Tsa'labah
*radiyallahu
'anhu* ketika menyebutkan generasi akhir umat ini,

*"Apabila kamu melihat kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang
diumbar, dan kekaguman setiap orang yang punya pendapat terhadap pendapatnya
maka selamatkanlah dirimu."*

(Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi, ia meng-*hasan*
-kannya).

Ibnu Mas'ud *radiyallahu 'anhu* berkata: "Kebinasaan ada dalam dua hal,
putus asa dan *'ujub*."

Ibnu Mas'ud ra menyebutkan kedua hal tersebut karena kabahagiaan tidak bisa
dicapai kecuali dengan usaha, pencarian, keseriusan, dan perjuangan,
sedangkan orang yang putus asa tidak mau berusaha dan tidak mau pula
mencari, sementara orang yang 'ujub beranggapa bahwa ia bisa mencapai
kebahagiaan dan menggapai tujuannya sehingga ia tidak mau berusaha, karena
apa yang sudah ada tidak perlu dicari dan apa yang mustahil juga tidak peru
dicari.



*Hal-hal yang Dipakai 'Ujub dan Terapinya*

*1. 'Ujub dengan fisiknya*

Pengobatan jenis 'ujub ini adalah dengan *tafakkur* (memikirkan-red)  tentang
berbagai kotoran batinnya, tentang mula penciptaan dan akhir kesudahannya,
tentang bagaimana wajah yang cantik dan tubuh yang gemulai itu akan
terkoyak-koyak oleh tanah dan membusuk di kubur hingga menjijikkan.

*
*

*2. 'Ujub dengan kedigdayaan dan kekuatan*

*'Ujub* dengan kekuatan mengakibatkan kekalahan dalam peperangan,
pencampakan diri ke dalam kebinasaan dan terburu-buru. Terapinya ialah
dengan mengetahui bahwa meriang sehari saja bisa melemahkan kekuatannya dan
bahwa apabila ia *'ujub* dengan kekuatannya bisa jadi Allah akan mencabutnya
dengan sebab pelanggaran paling ringan yang dilakukannya.

*3. 'Ujub dengan intelektualitas*

Terapinya ialah dengan bersyukur kepada Allah atas karunia intelektualitas
yang telah diberikan-Nya, dan merenungkan bahwa dengan penyakit paling
ringan yang menimpa otaknya sudah bisa membuatnya berbicara melantur dan
gila sehingga menjadi bahan tertawaan orang. Ia tidak aman dari ancaman
kehilangan akal jika ia *'ujub *dengan intelektualitas dan tidak
mensyukurinya. Hendakalah ia menyadari keterbatasan akal dan ilmunya.
Hendaklah pula ia mengetahui bahwa ia tidak diberi ilmu pengetahuan kecuali
sedikit, sekalipun ilmu pengetahuannya luas.



*4. 'Ujub dengan nasab terhormat*

Terapi penyakit ini adalah mengatahui bahwa jika ia menyalahi perbuatan dan
akhlak nenek moyangnya dan mengira bahwa ia akan disusulkan dengan mereka
maka sesungguhnya ia bodoh, tetapi jika meneladani nenek moyangnya maka
hendaknya mengetahui bahwa nenek moyangnya tidak pernah *'ujub* bahkan
mereka senantiasa khawatir terhadap dirinya. Mereka mulia karena ketaatan,
ilmu, dan sifat-sifat terpuji bukan dengan nasab.



*5. 'Ujub dengan nasab para penguasa yang zhalim dan para pendukung meraka.*

Terapinya adalah dengan merenungkan tentang berbagai kehinaan mereka dan
tindakan-tindakan kezhaliman mereka terhadap para hamba Allah, kerusakan
yang meraka lakukan terhadap agama Allah, dan bahwa mereka adalah orang yang
dimurkai Allah.



*6. 'Ujub dengan banyaknya jumlah anak, pelayan, budak, keluarga, kerabat,
pendukung, dan pengikut*

Terapinya adalah merenungkan tentang kelemahannya dan kelemahan mereka,
bahwa mereka semua adalah hamba yang lemah, tidak kuasa memberi manfaat dan
bahaya kepada diri mereka sendiri.



*7. 'Ujub dengan harta*

Terapinya adalah merenungkan tentang keburukan-keburukan harta kekayaan,
hak-haknya yang banyak, dan para pendengkinya yang rakus. Kemudian
memperhatikan keutamaan orang-orang fakir dan bahwa mereka akan masuk surga
terlebih dahulu pada hari kiamat.



*8. 'Ujub dengan pendapat yang salah*

Terapi *'ujub* ini lebih berat ketimbang terapi *'ujub* yang lainnya, karena
pemilik pendapat yang salah tidak mengetahui kesalahannya, seandainya tahu
pasti ditinggalkannya. Tidak akan mengobati penyakit orang yang tidak tahu
bahwa dirinya sakit. Terapinya secara umum adalah hendaknya ia selalu
menuduh pendapatnya sendiri dan tidak terpedaya, kecuali jika secara pasti
didukung oleh Al-Qur'an atau sunnah atau dalil akal yang shahih yang
memenuhi berbagai persyaratannya.



*Wallahu 'alamu bishshawab*.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke