Sekedar untuk informasi ------- Forwarded Message Follows ------- Date sent: Sat, 12 Aug 2000 22:19:51 -0400 To: [EMAIL PROTECTED] From: John MacDougall <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [INDONESIA-NEWS] SATUNET - LSM Masih Berkutat dgn Masalah Internal Organisasi Minggu, 13/8/2000, 09:06 WIB LSM masih berkutat dengan masalah internal organisasi Laporan Prima Harrison satunet.com - Di tengah situasi politik yang terus tidak menentu, posisi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Organisasi Non Pemerintah (Ornop) masih harus berkutat dengan masalah internal organisasi. Hal ini setidaknya diakui oleh kalangan mereka sendiri dan menjadi salah satu rumusan dalam konferensi LSM yang dilangsungkan awal Agustus lalu di Bogor dan diikuti sekitar 150 LSM. Sebagaimana hasil rumusan yang dibuat PACT Indonesia, sebuah lembaga pembangunan internasional yang melaksanakan program Indonesian NGO's Partnership Initiative (INPI), ada tiga problem internal organisasi LSM. Pertama, kebanyakan LSM berbentuk yayasan yang berakibat tak adanya ruang bagi konstituen untuk terlibat dalam pengambilan keputusan-keputusan politik dalam organisasi. Apalagi, seringkali pula kewenangan para pendiri, baik langsung maupun tidak langsung menjadi kendala bagi tegaknya demokrasi itu sendiri. Kedua, komitmen kerja cenderung bersifat proyek, bukan berorientasi pada program, sehingga upaya mewujudkan tercapainya visi dan misi perjuangan sering tersendat dan mengalami degradasi bahkan pengkaburan. Ketiga, lemahnya manajemen yang menimbulkan tudingan bahwa kerja-kerja LSM tidak atau kurang profesional dalam mengelola banyak hal. Tiga benturan kepentingan Sementara rumusan lain adalah mengenai problem politik kekuasaan negara dan kekuasaan politik yang pada akhirnya memunculkan banyak kasus rakyat. Konferensi ini memastikan bahwa timbulnya kasus itu karena tiga benturan kepentingan antara pemilik modal, elit politik dan bisnis militer. Dinyatakan bahwa benturan kepentingan itu hingga kini belum mampu dijawab di era reformasi. Apalagi dengan bertambahnya utang yang mencapai Rp1000 triliun yang membuat persoalan makin rumit. Dalam hal ini, kalangan LSM memetakan persoalan menjadi beberapa hal antara lain kepemimpinan pasca Orde Baru yang perlu dibenahi, persoalan otonomi daerah yang harus menyentuh rasa keadilan, persoalan agraria dan persoalan program-program populis yang melibatkan LSM. Dan disimpulkan bahwa penyelesaian setiap persoalan harus dilakukan secara tuntas dan tidak dengan penuh kepura-puraan, memberikan rasa aman kepada masyarakat sipil dari pihak kepolisian, mengembalikan posisi TNI sebagai alat pertahanan negara serta menegakkan supremasi hukum dan HAM di Indonesia. (ari) Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo ===================================== * Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, kedunguan, kegoblokan dan kebodohan * Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista