Dear all,..
tolong disebarluaskan..
yg ngerokok, cepet2lah berenti ngerokok..
yg blm kawin...cepat2lah kawin..
yg blm punya anak..cepat2lah punya anak...
yg suka cuci2 'itu'nya..kayaknya mending berenti ajah..
cuci pake air putih ajeh yeeh..he..he..
buat yg laki...read this for your wife...or send this to your sisters,
girlfriend, or your relatives..

regards,
firdaz

KIAT MENCEGAH KANKER RAHIM

Banyak cara, misalnya, tak terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptik,
apalagi tanpa indikasi dan saran
dokter. Jangan pula menaburkan talk di vagina. Bisa juga dengan  diet
rendah lemak. Waduh! Kengerianlah yang langsung
terbayang begitu mendengar kata kanker rahim.  Kita tahu penyakit ganas ini
menduduki peringkat atas sebagai
pembawa kematian. Tapi, tak perlu khawatir bila sejak awal  kita sudah
melakukan pencegahan. Karena justru,
menurut dr. Nasdaldy, SpOG, , pencegahan menjadi bagian terpenting  dari
risiko kanker. "Caranya dengan mencegah
terpaparnya  substansi yang menyebabkan risiko terjadinya kanker tersebut,"
 tandasnya. Yang terjadi di sini justru sebaliknya,
masih banyak wanita yang enggan memeriksakan diri ke dokter kandungan,
kendati sudah memiliki berbagai keluhan.
Padahal, jika dibiarkan kanker akan semakin mengganas !

Jadi, yuk, kita ikuti sejumlah kiat mencegah kanker rahim yang dipaparkan
ahli kebidanan dan kandungan dari RS Kanker

Darmais, Jakarta ini.


1. JAUHI ROKOK

Ini peringatan paling penting buat wanita perokok. Kecuali mengakibatkan
penyakit pada paru-paru dan
jantung, kandungan nikotin dalam rokok pun bisa mengakibatkan  kanker
serviks (leher rahim), lho. "Nikotin, kan,
mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi
terangsang, baik pada mukosa tenggorokan, paru-paru,  juga serviks. "
Sayangnya tak diketahui pasti seberapa banyak  jumlah nikotin dikonsumsi
yang bisa menyebabkan kanker  serviks.
Tapi, mengapa harus ambil risiko, lebih baik tinggalkan  segera rokok jika
kita ingin terbebas dari kanker.


2. PENCUCIAN VAGINA

Sering, kan, kita melakukan pencucian vagina dengan obat-obatan antiseptik
tertentu. Alasannya beragam,
entah untuk "kosmetik" atau kesehatan. Padahal, kebiasaan  mencuci vagina
bisa menimbulkan kanker serviks, baik
obat  cuci vagina antiseptik maupun deodoran.  "Douching atau cuci vagina
menyebabkan iritasi di serviks. Nah, iritasi berlebihan dan terlalu sering
akan merangsang  terjadinya perubahan sel, yang akhirnya jadi kanker."
Jadi, sebaiknya pencucian vagina dengan bahan-bahan kimia tak dilakukan
secara rutin. "Kecuali bila ada
indikasi, misalnya, infeksi yang memang memerlukan pencucian dengan zat-zat
kimia. Itu pun seharusnya atas saran dokter." Artinya, kita jangan
sembarangan membeli obat-obatan pencuci vagina. "Terlebih lagi, pembersih
tersebut umumnya akan membunuh kuman-kuman.  Termasuk kuman Basillus
doderlain di vagina yang memproduksi asam laktat untuk mempertahankan pH
vagina."  Kita tahu, bila pH enggak seimbang lagi di vagina,  maka kuman
lain, seperti jamur dan bakteri, bisa punya kesempatan hidup di tempat
tersebut. Ini, kan, malah bisa  menimbulkan penyakit-penyakit lain.


3. MENABURI TALK

Yang kerap terjadi lagi, saat daerah vagina gatal atau merah-merah, kita
menaburkan talk di sekitarnya.Walah,
ternyata itu bahaya. Pemakaian talk pada vagina wanita usia subur bisa
memicu terjadi kanker ovarium (indung
telur). "Sebab di usia subur berarti sering ovulasi. Padahal bisa
dipastikan saat ovulasi terjadi perlukaan di ovarium.
Nah, bila partikel talk masuk akan menempel di atas luka tersebut.
Akibatnya, kan, bisa merangsang bagian luka untuk
berubah sifat jadi kanker." Karena itu sangat tidak dianjurkan memberi talk
di daerah vagina. Karena dikhawatirkan serbuk talk terserap masuk ke dalam.
Lama-lama akan bertumpuk dan mengendap menjadi benda asing yang bisa
menyebabkan rangsangan sel menjadi kanker.


4. DIET RENDAH LEMAK

Penting diketahui, timbulnya kanker pun berkaitan erat dengan pola makan
seseorang. Wanita yang banyak mengkonsumsi
lemak akan jauh lebih berisiko terkena kanker endometrium (badan rahim).
"Sebab lemak memproduksi hormon estrogen. Sementara endometrium yang sering
terpapar hormon estrogen mudah berubah sifat menjadi kanker." Jadi, terang
Nasdaldy, untuk mencegah  timbulnya kanker endometrium, sebaiknya hindari
mengkonsumsi  makanan berlemak tinggi. "Makanlah makanan yang sehat dan
segar. Jangan lupa untuk menjaga berat badan ideal agar tak terlalu gemuk."
Tak heran, bila penderita kanker endometrium banyak terdapat  di kota-kota
besar negara maju. Sebab, umumnya mereka menganut  pola makan tinggi lemak.


5. KEKURANGAN VITAMIN C

Pola hidup mengkonsumsi makanan tinggi lemak pun akan  membuat orang
tersebut melupakan zat-zat gizi lain,
seperti beta karoten, vitamin C, dan asal folat. Padahal, kekurangan ketiga
 zat gizi ini bisa menyebabkan timbul kanker serviks.
"Beta karoten, vitamin C, dan asam folat dapat memperbaiki  atau memperkuat
mukosa diserviks. Nah, jika kekurangan

zat-zat gizi tersebut akan mempermudah rangsangan sel-sel  mukosa tadi
menjadi kanker." Beta karoten banyak terdapat dalam wortel, vitamin C
terdapat dalam buah-buahan berwarna oranye, sedangkan asam  folat terdapat
dalam makanan hasil laut.


6. HUBUNGAN SEKS TERLALU DINI

Hubungan seks idealnya dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang.
Ukuran kematangan bukan hanya
dilihat  dari ia sudah menstruasi atau belum, lo. Tapi juga bergantung
pada kematangan sel-sel mukosa; yang terdapat di
selaput kulit bagian dalam rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa baru matang
setelah wanita tersebut berusia 20 tahun ke
atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja;
paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16
tahun. Hal ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa pada serviks si
wanita. "Pada usia muda, sel-sel mukosa pada
serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga
tak siap menerima rangsangan dari luar. Termasuk
zat-zat kimia yang dibawa sperma."  Lain hal bila hubungan seks dilakukan
kala usia sudah di atas  20 tahun, dimana sel-sel mukosa tak lagi terlalu
rentan terhadap perubahan. Nah, karena masih rentan, sel-sel mukosa bisa
berubah sifat menjadi kanker. "Sifat sel, kan, selalu berubah setiap saat;
mati dan tumbuh lagi. Karena ada rangsangan, bisa saja sel  yang tumbuh
lebih banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya  tak seimbang lagi.
Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat
menjadi sel kanker."


7. BERGANTI-GANTI PASANGAN

Bisa juga kanker serviks muncul pada wanita yang berganti-ganti pasangan
seks. "Bila berhubungan seks hanya dengan
pasangannya, dan pasangannya pun tak melakukan hubungan seks dengan orang
lain, maka tidak akan mengakibatkan kanker serviks."  Bila berganti-ganti
pasangan, hal ini terkait dengan kemungkinan tertularnya penyakit kelamin,
salah satunya Human
Papilloma Virus (HPV). "Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan mukosa
hingga membelah menjadi lebih banyak. Nah, bila terlalu banyak  dan tidak
sesuai dengan kebutuhan, tentu akan menjadi kanker."


8. TERLAMBAT MENIKAH

Sebaliknya wanita yang tidak atau terlambat menikah pun bisa berisiko
terkena kanker ovarium dan kanker  endometrium. Sebab, golongan wanita ini
akan terus-menerus mengalami ovulasi tanpa jeda. "Jadi, rangsangan terhadap
endometrium pun
terjadi terus-menerus. Akibatnya bisa membuat sel-sel di endometrium
berubah sifat jadi kanker."

Risiko yang sama pun akan dihadapi wanita menikah yang tidak mau punya
anak. Karena ia pun akan mengalami ovulasi
terus-menerus. "Bila haid pertama terjadi di bawah usia 12 tahun,  maka
paparan ovulasinya berarti akan semakin panjang.
Jadi, kemungkinan terkenakanker ovarium akan semakin besar." Nah,salah satu
upaya pencegahannya tentu dengan
menikah dan hamil. Atau bisa juga dilakukan dengan mengkonsumsi pil KB.
Sebab penggunaan pil KB akan mempersempit peluang terjadinya ovulasi. "Bila
sejak usia 15 tahun hingga 45 tahun dia terus menerus ovulasi, lantas 10
tahun ia ber-KB, maka masa ovulasinya lebih pendek dibandingkan
terus-menerus, kan?" Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pil KB sebagai
alat kontrasepsi dapat menurunkan kejadian kanker ovarium sampai 50 persen.


9. PENGGUNAAN ESTROGEN

Risiko yang sama akan terjadi pada wanita yang terlambat menopause. "Karena
rangsangan terhadap endometrium
akan  lebih lama, sehingga endometriumnya akan lebih sering terpapar
estrogen. Jadi, sangat memungkinkan terjadi kanker."
Tak heran bila wanita yang memakai estrogen tak terkontrol sangat
memungkinkan terkena kanker. "Umumnya wanita
yang  telah menopause di negara maju menggunakan estrogen untuk mencegah
osteroporosis dan serangan jantung."
Namun, pemakaiannya sangat berisiko karena estrogen  merangsang  semakin
menebalnya dinding endometrium
dan merangsang sel-sel endometrium sehingga berubah sifat  menjadi kanker.
"Jadi, sebaiknya penggunaan hormon
estrogen harus atas pengawasan dokter agar sekaligus juga diberikan  zat
antinya, sehingga tidak berkembang jadi kanker."

Nah, banyak hal ternyata yang bisa dilakukan agar tak "mengundang" kanker
datang ke tubuh kita. Tentu saja kita bisa
memulainya dari hal-hal kecil. Jangan tunda sampai esok!


Indah Mulatsih . Ilustrasi:Pugoeh (nakita)



MENGENAL JENIS KANKER

Cukup banyak jenis kanker rahim. Tapi, jelas Nasdaldy ada tiga jenis yang
paling banyak menyerang wanita; kanker
serviks (leher rahim), kanker ovarium (indung telur),  dan kanker
endometrium (badan rahim).


1. KANKER SERVIKS


* Gejala
Terdapat keputihan berlebihan, berbau busuk, dan tidak sembuh-sembuh.
Memang, tak semua keputihan pertanda
ada kanker. Sebab, keputihan pun bisa karena ada rangsangan lain. "Karena
itu, kalau timbul keputihan abnormal sebaiknya
periksa  ke dokter, apakah itu kanker atau bukan." Gejala lain, terdapat
perdarahan di luar siklus haid. "Terutama perdarahan
setelah  berhubungan intim." Untuk memastikannya harus diperiksa dokter,
karena perdarahan bisa juga terjadi akibat gangguan keseimbangan  hormon.
Bila kanker sudah mencapai stadium 3 ke atas, maka akan terjadi
pembengkakan di berbagai anggota tubuh, seperti di paha, betis, tangan, dan
sebagainya. Tapi, jika masih  prakanker justru tak ada gejala.

* Deteksi Dini
Bagi wanita yang telah berhubungan seks, lakukan pemeriksaan Pap's smear;
mengambil getah serviks dari
vagina yang akan diperiksa ahli patologi. "Pap's smear bisa mendeteksi
prakanker sampai kanker sehingga memungkinkan
dilakukan  pengobatan cepat dan tepat." Lakukan pemeriksaan secara berkala,
setahun sekali. Toh, tidak mahal. Bahkan di puskesmas pun bisa.

* Pengobatan
Yang utama lewat operasi; sederhana, besar, khusus. Operasi sederhana
dilakukan pada tingkat stadium awal, yang
disebut dengan konisasi (pemotongan rahim seperti kerucut).  Karena dalam
stadium awal (prakanker) dari nol hingga
1A. "Kanker masih berada di sel-sel selaput lendir." Operasi dilakukan
bila pasien masih ingin hamil. Bila tak ingin hamil
lagi akan dilakukan histerektomi simple (rahim diangkat semua). Tujuannya
agar kanker tak kambuh lagi. Histerektomi radikal akan dilakukan bila
kanker sudah stadium 1B sampai 2A/2B. "Seluruh rahim diangkat berikut
sepertiga vagina, serta penggantung rahim akan dipotong hingga  sedekat
mungkin dengan dinding panggul. Indung telur bisa diangkat atau
tidak tergantung usia pasien. Bila masih haid, indung telur akan
ditinggal." Kendati vagina dipotong tak berarti tak
bisa berhubungan seks, lo. "Awalnya akan terasa tak enak karena vagina
lebih pendek, tapi pada akhirnya akan terbiasa
juga, kok." Nah, bila kanker serviks sudah berada dalam stadium 2B ke atas,
operasi tak lagi bisa dilakukan, melainkan
dengan radiasi atau penyinaran. Sayangnya, penyinaran memiliki komplikasi;
indung telur ikut mati terkena radiasi. "Akibatnya hormon pun mati. Padahal
hormon diperlukan untuk gairah seksual dan haid. Juga mencegah
osteroporosis dan jantung." Komplikasi lainnya,  dalam penyinaran bukan
enggak mungkin terkena organ lain, semisal dubur dan saluran kencing.
Terkadang terjadi luka bakar  pada dubur dan terjadi diare atau perdarahan
terus.  "Kalau terjadi demikian, maka dubur atau saluran kencing harus
diangkat. Sebagai gantinya akan dibuatkan dubur atau saluran kencing baru
lewat perut."
Bahkan, akibat penyinaran vagina pun menjadi kaku, sehingga penderita tak
bisa berhubungan seks. "Lain dengan
operasi, kendati vagina diangkat sepertiganya tapi masih tetap bisa
berhubungan seks."

Belum lagi bila ternyata tumor resisten terhadap penyinaran, sehingga
berapa pun banyaknya penyinaran, tumornya
tetap ada. Padahal komplikasi penyinaran, kan, sangat banyak. Itu sebabnya
radiasi dilakukan bila tak ada pilihan lain.
Pengobatan berikutnya, kemoterapi; dilakukan bila operasi dan radiasi tidak
memungkinkan lagi. Semisal, dalam
setahun sudah pernah diradiasi, sehingga tak mungkin dilakukan radiasi lagi
karena dikhawatirkan terjadi komplikasi. Sayangnya,  kemoterapi sangat
mahal biayanya.



2. KANKER OVARIUM

* Gejala
Perut terasa begah, kembung, tidak nyaman. "Tapi gejala ini tidak spesifik.
Bahkan, kebanyakan justru tak
merasakan gejala apa-apa." Gejala selanjutnya perut membesar, terasa ada
benjolan, nyeri panggul, gangguan BAB/BAK akibat penekanan pada saluran
pencernaan dan saluran kencing. Bahkan pada keadaan yang lebih lanjut,
dapat terjadi penimbunan cairan di rongga perut  sampai mengalir ke rongga
dada, sehingga perut tampak  sangat membuncit. "Terkadang disertai sesak
napas. Kalau sudah demikian, biasanya sudah terlambat ditangani."

* Deteksi Dini
Kerap terjadi keterlambatan deteksi akibat sulit mendeteksinya pada stadium
dini. "Karena lokasi ovarium berada di
dalam rongga panggul, sehingga tak terlihat dari luar." Biasanya kanker
ditemukan lewat pemeriksaan dalam.
Bila ditemukan kista, maka akan di-USG, apakah terdapat  tanda-tanda kanker
atau tidak. "Memang tak semua kista
akan jadi kanker. Kista yang mengarah kanker biasanya berlokus-lokus atau
bersekat-sekat. Juga dindingnya tebal dan tidak
teratur. Pemeriksaan lainnya, CT-Scan dan tumor marker (pertanda tumor)
lewat pemeriksaan darah.


* Pengobatan
Dilakukan operasi yang dilanjutkan dengan terapi. Komplikasinya, mual,
muntah, atau rambut rontok. Kemoterapi tidak
diberikan pada penderita stadium awal.


3. KANKER ENDOMETRIUM

* Gejala
Terdapat perdarahan, terutama pada pasca menopause atau diluar masa haid.
Juga bila haidnya sangat lama dan
banyak.  "Karena dengan haid lama dan banyak, maka berarti endometriumnya
semakin menebal, kan?"

* Deteksi Dini
Karena gejala awal berupa perdarahan, maka umumnya penderita lebih awal
melakukan pemeriksaan sehingga
sebagian besar penyakit ini diketahui pada stadium awal. Pemeriksaan USG
dilakukan untuk melihat ketebalan
dinding edometrium. Selanjutnya dilakukan kuretase. "Cairannya akan dibawa
ke patologi untuk dilihat apakah kanker atau
bukan."

* Pengobatan
Operasi yang dilanjutkan dengan radiasi atau kemoterapi.


--
I'm just a kid With my loads of dreams And countless hopes O f m y f u t u
r e




<Disclaimer> :
This e-mail is confidential. If you are not the intended recipient you must
not disclose, distribute or use the information in it as this could be a
breach of confidentiality. If you have received this message in error,
please advise us immediately by return e-mail and delete the document. The
address from which this message has been sent is strictly for business mail
only and the company reserves the right to monitor the contents of
communications and take action where and when it is deemed necessary. Thank
you for your co-operation.



:-P

Mau tebakan sama temannya?
Ketik TTH Kirim ke 3911 - IM3, Mentari, Matrix, ProXL, Telkom Fleksi
Rp. 1000,-/SMS

Ketawa dot Com - http://ketawa.com/
CV Global Intermedia - http://www.g-im.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/e-ketawa/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke