klo anak nya lima yang kempat bukan tengah kwin ama yang kondisinya sama gimana tuhh??? On Tue, 15 Jan 2008 09:43:14 +0700 "shanty pd" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > *********************** > No virus was detected in the attachment no filename > No virus was detected in the attachment no filename > No virus was detected in the attachment IMSTP9.gif > > Your mail has been scanned by InterScan. > ***********-*********** > > > > > > > > > Urutan Lahir Dalam Pernikahan (Tapi bukan jaminan looh >yaa...) > > > > Seorang pakar pernikahan, Kevin Leman, percaya bahwa >kepribadian, cara > berbisnis, perspektif dalam mengasuh anak, serta cara >memilih pasangan > sangat tergantung pada posisi seseorang sebagai anak >dalam keluarga. Apakah > IA anak tunggal, sulung, tengah atau bungsu. Mari Kita >lihat pernikahan dari > kacamata ini. > > > > Pertanyaan Hari ini hanya satu, kombinasi mana yang >paling tepat untuk > menuju pernikahan yang bahagia? Bungsu + Sulung? Bungsu >+ tengah? Atau… > > > > Masukan pertama dari Kevin Leman ialah, "Jika anda ingin >bahagia dalam > pernikahan, cari pasangan yang berbeda dari posisi anda. >Semakin jauh > semakin baik". Pasangan yang urutan lahirnya bertolak >belakang, biasanya > saling menarik satu sama lain, sehingga sangat baik >dalam kehidupan > pernikahan. Menurut hasil penelitian para pakar, anak >tunggal + anak bungsu > menciptakan pasangan yang terbaik. Disusul dengan anak >sulung + anak bungsu > di peringkat kedua Dan anak tengah + anak bungsu >ditempat ketiga. > > > > Mari Kita lihat secara singkat kombinasi pasangan >berdasarkan posisi mereka > sebagai anak dalam keluarga Dan mengapa dapat mengarah >ke hubungan yang baik > atau buruk Dan beberapa tips penting yang mengikutinya. >Satu hal penting > yang harus anda camkan, tidak Ada jaminan sama sekali >bahwa kombinasi > seperti ini akan menuntun sebuah pasangan secara >otomatis ke arah bahagia. > Poinnya hanyalah, Adaindikasi-indikasi tertentu yang >mengarah pada satu > kesimpulan bahwa kombinasi tepat pada sebuah > > Pasangan akan membantu mereka menghadapi berbagai >masalah dalam pernikahan. > > > > Sulung + Sulung , Tunggal + Tunggal = Perebutan >kekuasaan > > > > Is sulung Dan is anak tunggal memiliki posisi yang sama. >Masalah yang > dihadapi oleh pasangan ini biasanya seputar sifat >perfeksionis Dan penetuan > siapa yang menang dalam kompetisi 'penguasa' di rumah >tangga mereka. Berikut > beberapa tips untuk mengurangi ketegangan Dan menambah >keharmonisan dalam > keluarga: > > > > > > Berhenti mengkritik pasangan anda! Kritik pedas biasanya >menjadi hobi para > anak tunggal. Tetapi Hari ini, gigit lidah anda Dan > > Berhentilah, kalau memang anda ingin bahagia. Lidah anda >bagaikan kemudi > kapal Dan kekang pada mulut kuda. Sangat menentukan >kemana pernikahan anda > akan dibawa. Jangan memiliki ekspetasi yang berlebihan >pada segala sesuatu, > sehingga anda menjadi sangat keras pada diri sendiri >maupun pasangan anda. > Definisikan 'peran' dengan benar untuk menghindari >perdebatan > > Mengenai siapa yang berhak melakukan ini Dan itu. >Rundingkan Dan putuskan > sejak awal, siapa melakukan apa. Pertimbangkan kondisi >Dan tanggung jawab > pasangan anda. Berhenti memaksakan kehendak! Banyak >jalan menuju Roma, Dan > jalan > > Anda mungkin bukan yang paling mulus. Belajarlah untuk >berkata "Kamu benar > juga, ayo Kita coba dengan caramu." > > > > Sulung + Tengah = Paradoks > > > > Paraanak sulung harus mencatat fakta penting bahwa anak >tengah memiliki > rekor terbaik dalam mempertahankan sebuah pernikahan. >Fakta penting bagi > anak tengah, anak sulung adalah paradoks yang >menjengkelkan. Sebagai anak > yang memiliki kakak Dan adik, anak tengah sangat >terbiasa berkompromi, > bernegosiasi Dan biasanya tidak terbiasa mengungkapkan >perasaan mereka yang > sebenarnya. Beberapa saran untuk pasangan ini: > > > > Sering-seringlah berbincang. Jangan biarkan pasangan >anda berkata "semua > baik-baik saja", tanpa tahu kebenarannya. Kalau >memungkinkan, usahakan untuk > berbagi perasaan satu sama lain, setiap Hari. Buat >pasangan anda merasa > spesial terus menerus. Khusus bagi anak sulung, berikan >pasangan anda hadiah > atau kejutan-kejutan kecil sesering mungkin, karena anak >tengah cenderung > kurang menjadi pusat perhatian didalam keluarga. Hal >kecil sehubungan ini > penting diketahui, bahwa setiap Hari seorang wanita >membutuhkan konfirmasi > apakah pasangannya benar-benar mencintainya. Pecahkan >masalah Dan ambil > keputusan bersama-sama. > > > > Sulung + Bungsu = Happy Ending > > > > Sekali lagi, pernyataan diatas hanya berdasarkan apa >yang biasanya terjadi. > Dari riset terhadap tiga ribu pasangan dengan kombinasi >diatas, terlihat > bahwa pasangan ini secara alamiah tertarik satu sama >lain. Anak sulung > mengajarkan hal-hal seputar prinsip hidup Dan rencana >masa depan, sedangkan > anak bungsu membantu pasangannya untuk lebih santai >dalam menghadapi hidup. > Menurut para peneliti, yang terbaik ialah istri sulung >Dan suami bungsu. > Wanita yang terlahir sebagai anak sulung cenderung >memiliki naluri keibuan > yang sangat tinggi Dilain pihak, pria yang terlahir >sebagai anak bungsu > cenderung membutuhkan kehangatan seorang ibu. Dalam hal >ini mereka saling > melengkapi. Tetapi anda harus ingat, bahwa pernikahan >yang berhasil bukan > dilahirkan, tapi diciptakan. Dua orang yang bersatu >harus bekerja sama, > saling mencintai Dan saling 'menguntungkan' satu sama >lain. Berikut tips > untuk pasangan kombinasi > > Harmonis ini: > > > > Jangan biarkan pasangan –anak bungsu- anda mengambil >kentungan dari anda. > Terutama jika pasangan anda itu seorang pria. Buatlah >dia mengerti bahwa > mengurusi 'tetek bengek' di rumah bukan hanya tugas >seroang > > Wanita. Jangan terlalu mengekspos kelemahan pasangan >anda. Setiap orang > punya kelemahan, Dan harus diperbaiki dengan cara sebaik >mungkin. Perlahan, > tapi pasti. Beri perhatian maksimal satu sama lain. Jaga >komunikasi Dan > pastikan bahwa peran anda Dan pasangan tetap seimbang >dalam porsi yang wajar > > > > > Tengah + Tengah = Kacau? > > > > Bisa saja kacau jika dibiarkan apa adanya. Kelemahan >pasangan ini terletak > pada komunikasi yang terhambat. Keduanya menghindari >kemungkinan perdebatan > Dan masing-masing juga cenderung merasa kalau >pendapatnya tidak begitu > penting. Sifat ini lahir alami dalam diri anak tengah >jika disatukan. > Cobalah satu cara ini: > > > > - Letakkan toples di tempat yang paling sering anda >berdua lewati. Meja > makan contohnya. > > > > - Siapkan potongan kertas dengan dua warna yang berbeda, >merah untuk pria > Dan putih untuk wanita. > > > > - Tuliskan secara spontan apa saja yang ingin anda >diskusikan dengan > pasangan dan masukkan kedalam toples. > > > > - Siapkan waktu khusus untuk membahasnya. > > > > Pasangan yang malas berdiskusi kadang lebih merasa >nyaman untuk menulis. > Karena itu, walau kaum pria menganggap hal ini sangat >merepotkn,tak ada > salahnya jika dicoba. Beberapa tips penting lainnya >ialah: > > > > Bangunlah kepercayaan diri pasangan anda lewat pujian >atau apapun. Jangan > batasi pergaulan. Tetaplah memiliki sebanyak mungkin >teman, asalkan tidak > mengarah pada kemungkinan untuk selingkuh! Jangan >berhenti memberikan > perhatian pada pasangan anda. Ini sangat penting karena >pujian menjadi > kebutuhan setiap orang, terutama dalam hal ini anak >tengah. Diatas segalanya > hormatilah pasangan anda. Contoh yang sederhana, jangan >pernah lupa telepon > jika anda pulang terlambat malam ini. > > > > Tengah + Bungsu = Aman > > > > Kemungkinan sukses kombinasi ini sangat besar, karena >merupakan campuran > dari si negosiator dan si makhluk sosial. Entah >bagaimana rumusnya, tetapi > jika mereka disatukan akan terjadi komunikasi yang >sangat lancar, terlepas > dari sifat masing-masing. Tips untuk semakin aman dalam >membina pernikahan: > > > > Jangan pernah merendahkan pasangan anda, walaupun >misalnya ide-ide yang ia > utarakan terdengar aneh atau bodoh. Jangan lupa mencoba >hal-hal baru untuk > bersenang-senang dan menikmati hidup berdua. Berusahalah >menonjolkan > kelebihan pasangan anda. Usahakan untuk saling berbagi >-menerus. Jangan > tertawa sendirian! > > > > Bungsu + Bungsu = Kalang Kabut > > > > Kombinasi ini biasanya terbelit dengan masalah finansial >yang pekat, juga > masalah-masalah berat lainnya. Karena itu sejak awal, >mereka wajib duduk > bersama dan membahas hak dan kewajiban masing-masing, >serta kesepakatan > untuk menerapkan disiplin didalam rumah tangga. Jika ini >tidak dilakukan, > kekacauan sudah mengintip di balik pintu. "Listrik kita >diputus PLN!! > bukannya kamu yang mestinya bayar listrik?". > > > > Kebiasaan buruk anak bungsu biasanya ialah menyalahkan >orang lain. Jadi anda > dan pasangan sama-sama anak bungsu, tebak saja apa yang >akan terjadi. > Berikut beberapa tips untuk pasangan ini: > > > > Jangan saling bersilat lidah dan telinga. Jadilah >pendengar yang baik bagi > pasangan anda, terbukalah, dan jalankan hasil >kesepakatan > > bersama tanpa memanipulasi apapun. Saling koreksi dan >mengingatkan satu sama > lain, untuk menghindari hal-hal yang rentan terlewatkan. >Jangan menyulut > pertengkaran. Hadapi segala sesuatu dengan santai dan >tenang. Jangan pernah > berhenti bercanda dan tertawa berdua. > > > > Semua pernyataan diatas bukan satu rumus yang pasti. >Semua hanyalah > indikator berdasar hasil penelitian semata. Jadi >dimanapun posisi anda > sekarang, tetaplah berusaha menjalankan yang terbaik dan >bersyukurlah jika > posisi anda dalam keluarga tidak berpengaruh dalam >kehidupan berumah tangga. > Dengan kata lain, pembahasan diatas iala sbuh etnjuk, >bukan anak panah. > Jadikan saja sebagai satu pengetahuan yang membawa ke >arah pernikahan yang > lebih bahagia. > > > > > > Best Regard, > > Adri Agustianto > > Adira Insurance > > Underwriting MV & HE Departement > > Graha Adira, 8th Floor > > Jl. Menteng Raya No.21 > > Jakarta 10340 > > > >