Ngejomblo Itu Nikmat....!!!!! > > Hehehe, jodolnya provokatif ya?! > Bukannya mo "melawan" Jomblo itu pedih cuma yah buat perenungan > diri aja di usia 23 ini. Habisnya begitu banyak "kompor" di sekitar yang bikin > panas dan seolah- olah nyuruh segera mencari;cari pasangan. Untung tuh kompor > nggak pada meledak. > > Banyak orang yang katanya menyesal setelah menikah. Iya nyesel, > kenapa nggak dari dulu. Hehehe J. Meski begitu, jomblo bukan berarti penderitaan. > Buktinya banyak yang bangga dan bahagia dengan ke-jomblo-annya. > Muncullah istilah Jojoba (Jomblo;jomblo Bahagia), Ijo Lumut (Ikatan Jomblo > Imut), Kejora (Kelompok Jomblo Ceria), dan Joker's (Jomblo Keren nan > sukses). Yang nggak kalah keren ada istilah High Quality Jomblo. > > Jomblo emang lagi naik daun (nggak tahu sebesar apa daunnya, sampe > nggak jatoh). Sebagai seorang bolamania, Jomblo itu ibarat pemain yang > bertipe oportunis, single fighter, tidak bergantung pada pemain lain, > selalu punya kelebihan dalam melihat dan memanfaatkan sekecil apapun di > pertahanan lawan untuk hasil terbaik. Kemandiriannya membuat si Jomblo selalu fokus > pada tujuan permainan, dan tidak terpengaruh hal lain. Dia adalah > motivator dan inspirator dari sebuah tim/komunitas. Bebas bergerak menjelajah > lapangan tanpa terikat pada posisi. Mampu mengoptimalkan stamina, teknik, > dan daya tahan dalam menghadapi permainan lawan. Memiliki visi permainan > yang cerdas untuk mencapai kemenangan. Dia mampu melihat sanctuary yang tidak bisa > dilihat oleh pemain lain. Dia dikenal dengan istilah FANTASISTA! (yang > begini mungkin yang pantas disebut High Quality Jomblo). > > Ngejomblo atau tidak sebetulnya sih buat Saya nggak begitu penting. > Karena yang penting tuh bagaimana kita bersikap dan berbuat dengan status > kita itu. Kalau kita menyikapinya dengan penuh rasa syukur, positif, kreatif, > produktif dan aktif (termasuk aktif nyari#; pasangan hehehe). Insya > Allah kita akan bisa menikmatinya. Enjoy aja kalo kata iklan mah! > Percaya deh dengan begitu jomblo jadi hal yang nggak menakutkan lagi buat > kita. Kita kan bisa lebih melihat lebih jauh ke depan dan lebih banyak sisi-sisi > positif Jomblo. > > Kalau orang bijak bilang, lihat ke-Jomblo-an sebagai peluang, bukan > sebagai hambatan (hehehe, emang bisnis?!). Buang keluh kesah, terima ia > sebagai sebuah nikmat lalu bersyukurlah, dan jangan pernah berhenti > berharap. Sampai nanti tiba di batas waktu. Karena bicara soal cinta itu biacara > sebuah hal yang indah dan rumit serta kompleks. Cinta itu sebagian orang bilang > berwajah ganda. Di satu sisi menyimpan kebahagiaan tapi di sisi > lainnya menyembunyikan penderitaan. Madu dan racun bersatu padu dalam cinta. > > Cinta memang bukan virus (hehe, pinjam judul bukunya Mbak Jazhiem). > Tapi salah seorang sahabat terbaik saya bilang bahwa orang jatuh cinta > itu ibarat bermain judi, gambling. Filosofis banget ya. Menurutnya, ketika kita > mencintai seseorang kita siap untuk bertaruh seberapa besar yang kita > berikan kepada orang yang kita cintai itu. Jika kita memberikan > segalanya, maka kita pun harus siap untuk kehilangan segalanya jika ternyata kita > gagal. Dan jika kita hanya berikan bagian demi bagian maka jika > gagal kita tidak akan kehilangan segalanya. Dan itu adalah pengalaman hidupnya > saat ia memutuskan untuk jatuh cinta, memberikan segalanya dan akhirnya > gagal. Eh koq jadi jauh banget nyasarnya. > > Balik lagi ke masalah per-jomblo-an. Jangan sampai status ke-jomblo- > an kita bikin kita jadi jadi "mutung", apalagi ketika melihat > adik#8211;adik kelas atau adik tingkat dan sejenisnya yang usianya dibawah kita udah > nggak jomblo lagi. Hingga ujung;ujungnya kita "banting harga", ngobral. Sampe ada > istilah 3 siapa dalam mencari jodoh. Usia under 25, "Siapa elo?". Usia > 25;30 tahun, "Siapa gue ya?". Hingga akhirnya, "Siapa aja deh!" ketika > usia dah masuk kepala tiga. > > Buanglah gelisah, hapuslah resah dan jangan gundah dengan ke-jomblo- > an kita. Lihat ia sebagai bagian dari rencana Allah untuk hidup kita. > Percaya deh kita bisa tetap happy menikmati hari-hari sepi sendiri. Kita > percayakan bahwa jodoh memang ada di tangan Allah. Meski sebetulnya pepatah > itu juga bermakna bahwa : walaupun kita sudah berusaha sangat keras sekali > nguber, ngejar, sampai ngelamar tapi kalau bukan jodoh ya nggak akan jadi. > Tapi sebaliknya, kalau kita nggak mau berusaha, nggak mau membuka diri, > atau istilah sepakbolanya menunggu di daerah pertahanan, ya nggak bakal > dapat juga. "Jodoh kita akan terus ada di tangan Allah" kalau kita nggak > usaha. Khan nggak mungkin tahu-tahu ada seseorang yang sesuai kita inginkan > datang dan mengatakan, "Nikah, yuk!". > > Begitulah hidup, nggak semuanya bisa dijelaskan dengan logika. Otak > kita memiliki batas kemampuan untuk mengungkap semua keajaiban alam > semesta yang maha sempurna ini. Ada banyak hal dalam hidup ini yang hanya bisa kita > terima tanpa reserve. Itu adalah rahasia Ilahi Yang Maha Mengetahui > dan Maha Kuasa. Kalau suatu keadaan itu memang tidak dapat kita ubah, > misalnya kasus Jomblo ini, ya kita terima saja. Itu berarti jalan terbaik > menurutNYA buat kita meski menurut kita belum tentu. Tapi DIA Maha Mengetahui yang > terbaik buat hambaNYA. Toh gerundelan, uring-uringan, marah-marah, bahkan > pake acara ngambek segala nggak ada gunanya. > > Mengalir sajalah, lakukan yang terbaik, semampu kita dengan seoptimal > mungkin. Soal hasil akhir, itu kita serahkan pada Yang Maha Mengetahui. Yang > penting kita udah do the best. Melawan "arus" cuma bikin capek > sendiri dan menimbulkan "riak-riak" baru dalam hidup kita. Bukan berarti pasrah > dan diam tapi seperti burung yang terbang mengikuti arah angin, tapi tetap > mengepakkan sayapnya. Mengalirlah dengan aktif. Jangan buang;buang > energi dengan hal yang merugikan diri dan orang lain apalagi masa > depan kita. Just go with the flow! > > Dunia jomblo nggak melulu kusam dan muram. Tergantung kita yang > menjalaninya, mau kita beri "warna" apa. Dan semua itu berawal dari > hati dan pikiran kita. Hati yang bersih penuh syukur dan pikiran cerdas yang > jernih akan membuat kita produktif dalam "mewarnai" dunia jomblo kita. > Coba kita salurkan ke hal-hal positif seperti produktif berwira usaha atau > melakukan hal#8211;hal lain yang bermanfaat bagi orang banyak. Mumpung masih > lonely, kita masih punya konsentrasi yang banyak, waktu luang yang cukup > dan sumber daya yang bisa kita optimalkan. Bukan berarti pas dah nggak jomblo > nggak bisa produktif, tapi jelas kita akan membagi perhatian, tenaga dan > waktu kita buat keluarga. > > Nggak percaya?! Buktikan aja sendiri. Jomblo, berarti kita punya > waktu untuk bisa lebih jauh mempersiapkan diri menghadapi kehidupan ke depan > termasuk kehidupan berumah tangga. Karena menikah tuh nggak cuman sekadar > memadu cinta, lho! Seribu hal baik menyenangkan maupun tidak, baik mudah > maupun sulit menanti ketika kita memutuskan untuk menikah. Dan masa Jomblo > bisa kita pergunakan untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi > pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Mempersiapkan ilmu, mental, jasmani, rohani > hingga ekonomi. Termasuk rencana dan planning serta anggaran kehidupan. > > So, jangan kecil hati kalau memang mesti ngejomblo. Apalagi sampai > patah arang, patah hati sampe pengen matahin leher segala. Jangan, bro! > cupet alias kerdil itu namanya. Dunia jomblo pun tak kalah indahnya koq. > Asal kita nggak melihat dan menyikapinya negatif. Karena jomblo nggak berarti > sendiri, toh yang jomblo banyak jadi kita nggak sendirian khan? So, > "ngejomblo? Siapa takut!!!" > > > Boleh untuk direnungkan.... > Kalo tidak sesuai yang ignore kan saja
HAPPY VALENTINE yak...:-) khususnya yg udah punya 'sukaan' yg belon jan sedih yak masih banyak kok stok jomblo di ektw...KEEP HUNTING! Love Hunter Ketawa dot Com - http://ketawa.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/e-ketawa/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/