Tak Punya Biaya, Keluarga Bawa Jenazah Ilyas Tanpa Peti
Indra Subagja - detikcom

Jakarta - Malang benar keluarga almarhum Ilyas Salim (20 bulan), suspect flu burung yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso. Mereka terpaksa membawa jenazah Ilyas tanpa peti karena tak punya biaya untuk menebusnya.

Padahal sesuai prosedur yang berlaku, jenazah suspect flu burung atau penderita penyakit penular lainnya, setelah dibungkus kain kafan dan dilapisi plastik, jenazah harus dimasukkan dalam peti yang tertutup rapat, dan tidak boleh dibuka lagi hingga dimakamkan.

"Habis mau gimana lagi, saya kan orang nggak punya. Tadi malam saya diminta petugas jenazah bernama Sunjaya Rp 1,4 juta untuk biaya pemandian, kafan dan biaya peti," tutur Abdul Rosyid (32), ayah Ilyas, saat ditemui di kediamannya, Jalan Metros, Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (6/10/2005).

Rosyid yang bekerja sebagai tukang ojek sepeda itu mengaku penghasilannya sangat minim, Rp 15 ribu/hari. Saat diminta tagihan Rp 1,4 juta, dia hanya sanggup menyediakan Rp 450 ribu. Dengan dana yang sebagian diperoleh dari mertuanya itu, jenazah Ilyas akhirnya tidak dimasukkan ke dalam peti.

"Saya bingung kok nggak ada pengecualian buat orang miskin seperti saya, malah ditagih biaya tinggi," kata Rosyid dengan mata berkaca-kaca.

Pukul 01.00 WIB, Kamis, jenazah Ilyas langsung dibawa ke rumah duka di Semper. Saat akan dibawa pulang, petugas rumah sakit berpesan agar jenazah Ilyas segera dikuburkan.

Rosyid juga menuturkan, sebetulnya hari ini ia berniat mengurus surat keterangan tidak mampu dari RT/RW setempat. Namun manusia hanya bisa berencana, sebelum niat itu terlaksana, buah hatinya telah menghembuskan nafas terakhir pada pukul 21.15 WIB, Rabu (5/10/2005).

Jenazah Ilyas rencananya akan dimakamkan sekitar pukul 10.00 WIB di TPU Budi Darma, Semper Timur. Puluhan pelayat tidak henti-hentinya mendoakan Ilyas. Mereka tidak mampu menyembunyikan kesedihannya dan kegundahannya atas nasib yang menimpa keluarga Rosyid. Mereka menyesalkan sikap rumah sakit yang tidak tergugah dengan kondisi keluarga kecil tersebut.

Ketika flu burung merebak, Menkes Siti Fadilah Supari menegaskan pemerintah tetap akan menggratiskan biaya pengobatan pasien yang diduga terinfeksi virus flu burung. Namun tidak dirinci apakah itu termasuk ongkos pemakaman. (umi)

http://jkt.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2005/bulan/10/tgl/06/time/10521/idnews/456155/idkanal/10



TOLAK HARGA BBM (emang bisa?)
GANTUNG... -> no political please...

Ketawa dot Com - http://ketawa.com/




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke