Netters,
Beberapa waktu lalu kita menyaksikan bagaimana alotnya penyusunan personil
kabinet Indonesia bersatu (kabintu). Tampak jelas adanya tarik menarik
antara kelompok yang pro dan anti IMF. Mengapa begitu besar resistensi
terhadap personil kabinet yang sangat pro atau malah disebut "antek" I
Bu Marie "Pengestu" itu masih sepupuh sama Prayogo "Pangestu" - bos Barito
Pacific... he-he-he. Mamanya kali yang pedagang, sebab ayahnya - Prof.
Pang Lay Kim merupakan guru besar Fakultas Ekonomi Unair dan Fakultas
Ekonomi UI.
Terdapat satu kalimat yang sangat memotivasi dari Pak Pang Lay K
Saya rasa Marie mampu dengan kerjaannya, apalagi kan dia bekas anak
pedagang/touke.
Dan sebenarnya bangsa ini dari dahulu bangsa ini kan bangsa pedagang, jadi
harus ada Mentrinya yang ngurusin urusan yang satu ini. Karena belakangan
banyak para putra bangsa yang menjadi pedagang sehabis di PHK da
Hutang yang dibuat oleh Pemerintah dahulu tidak hanya untuk membangun sarana
fisik tapi juga sarana non fisik seperti menyekolahkan putra-putra bangsa ke
luar negeri. Sekarang kita minta saja pertanggungan jawab dari mereka-mereka
yang pernah disekolahkan negara tersebut untuk betul-betul bekerja
Pak kasman ,.. soal bisa dan tidak ... menurut saya ... BISA BISA >
melalui seleksi dia sudah menjadi putra terbaik bangsa ...sehingga bisa
duduk di DEP Perdagangan . sekarang ini ..
Terima kasih
hendra jamback sy
0815-815-7557 / 0813 -146-461-00
- Original Message -
Anggia Pratiwi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:To: [EMAIL PROTECTED]
From: Anggia Pratiwi
Date: Tue, 26 Oct 2004 15:23:14 -0700 (PDT)
Subject: [ppidimalaysia] Helmholtz - DAAD Fellowships
INVITATION FOR APPLICATIONS
Helmholtz Association (Helmholtz Gemeinschaft) and
German Academic Exchange Servic
Ekonomi kerakyatan : Binatang apa itu?
(tinjauan dari sisi strategi penguasaan teknologi)
Diskursus tentang ekonomi kerakyatan sangatlah melelahkan. Teori dan
praktek-prakteknya tidak jelas, dan terlalu sering menjadi slogan yang tidak
menentu. Bahkan bisa menjadi bahan polemik rasialistis seper
Marie Elka Pangestu Menteri Perdagangan : Mampukah?
Sebagian pengamat ekonomi menyesalkan dibentuknya Departemen Perdagangan
terpisah dari Deperindag. Argumennya, pemborosan. Lalu, ditunjuk Marie Elka
Mangestu menjadi Menterinya. Sebagian pengamat menentang. Alasannya,
neo-liberalis plus Pro-IMF.
Untuk Business News, Senin tanggal 25 Oktober 2004.
SUSUNAN KABINET YANG CUKUP MELEGAKAN
By: M. Sadli
Menurut penulis editorial ini, susunan kabinet SBY-JK cukup melegakan. Tetapi nada
surat-surat kabar Jumat pagi minggu yang lalu lebih cemas. Headline besar di Bisnis
Indonesia mengatakan
Terlalu hebat kalian menilai keberhasilan suatu pekerjaan yang baru saja
dimulai.
JanganlahAnda itu under estimate terhadap seseorang, apalagi data pendukung
anda untuk mengambil kesimpulan berdasarkan kata surat kabar atau nonton TV.
Jadi biarlah mereka bekerja 100 hari, apa hasilnya baru kita r
Menurut pengamatan saya yang awam ini. Jika negara
kita terus membuat hutang baru, sementara hutang yang
lama belum lunas, bahkan cicilan hutang+bunga mencapai
40% dari APBN, lama kelamaan kita akan sampai pada
satu titik di mana kita tidak mampu membayar lagi.
Sekarang dengan privatisasi berbaga
11 matches
Mail list logo