[ekonomi-nasional] Mengapa banyak protes terhadap kabinet pro IMF?

2004-10-26 Terurut Topik Firdaus Ibrahim
Netters, Beberapa waktu lalu kita menyaksikan bagaimana alotnya penyusunan personil kabinet Indonesia bersatu (kabintu). Tampak jelas adanya tarik menarik antara kelompok yang pro dan anti IMF. Mengapa begitu besar resistensi terhadap personil kabinet yang sangat pro atau malah disebut "antek" I

Re: [ekonomi-nasional] Marie Elka Pangestu Menteri Perdagangan : Mampukah?

2004-10-26 Terurut Topik Arsono
Bu Marie "Pengestu" itu masih sepupuh sama Prayogo "Pangestu" - bos Barito Pacific... he-he-he. Mamanya kali yang pedagang, sebab ayahnya - Prof. Pang Lay Kim merupakan guru besar Fakultas Ekonomi Unair dan Fakultas Ekonomi UI. Terdapat satu kalimat yang sangat memotivasi dari Pak Pang Lay K

Re: [ekonomi-nasional] Marie Elka Pangestu Menteri Perdagangan : Mampukah?

2004-10-26 Terurut Topik Deddy
Saya rasa Marie mampu dengan kerjaannya, apalagi kan dia bekas anak pedagang/touke. Dan sebenarnya bangsa ini dari dahulu bangsa ini kan bangsa pedagang, jadi harus ada Mentrinya yang ngurusin urusan yang satu ini. Karena belakangan banyak para putra bangsa yang menjadi pedagang sehabis di PHK da

Re: [ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] YUSUF ANWAR kasih Pinjaman ADB asal PRIVATISASI KELISTRIKAN

2004-10-26 Terurut Topik Deddy
Hutang yang dibuat oleh Pemerintah dahulu tidak hanya untuk membangun sarana fisik tapi juga sarana non fisik seperti menyekolahkan putra-putra bangsa ke luar negeri. Sekarang kita minta saja pertanggungan jawab dari mereka-mereka yang pernah disekolahkan negara tersebut untuk betul-betul bekerja

Re: [ekonomi-nasional] Marie Elka Pangestu Menteri Perdagangan : Mampukah?

2004-10-26 Terurut Topik hendra jamback sy
Pak kasman ,.. soal bisa dan tidak ... menurut saya ... BISA BISA > melalui seleksi dia sudah menjadi putra terbaik bangsa ...sehingga bisa duduk di DEP Perdagangan . sekarang ini .. Terima kasih hendra jamback sy 0815-815-7557 / 0813 -146-461-00 - Original Message -

[ekonomi-nasional] Fwd: [ppidimalaysia] Helmholtz - DAAD Fellowships

2004-10-26 Terurut Topik RG Nur Rahmat
Anggia Pratiwi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:To: [EMAIL PROTECTED] From: Anggia Pratiwi Date: Tue, 26 Oct 2004 15:23:14 -0700 (PDT) Subject: [ppidimalaysia] Helmholtz - DAAD Fellowships INVITATION FOR APPLICATIONS Helmholtz Association (Helmholtz Gemeinschaft) and German Academic Exchange Servic

[ekonomi-nasional] Ekonomi kerakyatan : Binatang apa itu?

2004-10-26 Terurut Topik wkasman1
Ekonomi kerakyatan : Binatang apa itu? (tinjauan dari sisi strategi penguasaan teknologi) Diskursus tentang ekonomi kerakyatan sangatlah melelahkan. Teori dan praktek-prakteknya tidak jelas, dan terlalu sering menjadi slogan yang tidak menentu. Bahkan bisa menjadi bahan polemik rasialistis seper

[ekonomi-nasional] Marie Elka Pangestu Menteri Perdagangan : Mampukah?

2004-10-26 Terurut Topik wkasman1
Marie Elka Pangestu Menteri Perdagangan : Mampukah? Sebagian pengamat ekonomi menyesalkan dibentuknya Departemen Perdagangan terpisah dari Deperindag. Argumennya, pemborosan. Lalu, ditunjuk Marie Elka Mangestu menjadi Menterinya. Sebagian pengamat menentang. Alasannya, neo-liberalis plus Pro-IMF.

[ekonomi-nasional] Rizal emoh jadi 'pemanis' Kolonomics?

2004-10-26 Terurut Topik Revrisond Baswir
Untuk Business News, Senin tanggal 25 Oktober 2004. SUSUNAN KABINET YANG CUKUP MELEGAKAN By: M. Sadli Menurut penulis editorial ini, susunan kabinet SBY-JK cukup melegakan. Tetapi nada surat-surat kabar Jum’at pagi minggu yang lalu lebih cemas. Headline besar di Bisnis Indonesia mengatakan “

Re: [ekonomi-nasional] FW:(SBY-JK) SLOGAN PERUBAHAN HANYA SEKADAR ILUSI, SBY TERGUNCANG

2004-10-26 Terurut Topik Dedi N
Terlalu hebat kalian menilai keberhasilan suatu pekerjaan yang baru saja dimulai. JanganlahAnda itu under estimate terhadap seseorang, apalagi data pendukung anda untuk mengambil kesimpulan berdasarkan kata surat kabar atau nonton TV. Jadi biarlah mereka bekerja 100 hari, apa hasilnya baru kita r

RE: [ppiindia] Re: [ekonomi-nasional] YUSUF ANWAR kasih Pinjaman ADB asal PRIVATISASI KELISTRIKAN

2004-10-26 Terurut Topik A Nizami
Menurut pengamatan saya yang awam ini. Jika negara kita terus membuat hutang baru, sementara hutang yang lama belum lunas, bahkan cicilan hutang+bunga mencapai 40% dari APBN, lama kelamaan kita akan sampai pada satu titik di mana kita tidak mampu membayar lagi. Sekarang dengan privatisasi berbaga