Dalam pandangan Al Quran, bisnis yang menguntungkan mengandung 3 (tiga) elemen 
dasar, yakni:
   
  1.      Mengetahui Investasi yang Paling Baik
   
  Menurut Al Quran tujuan dari semua aktivitas manusia hendaknya diniatkan 
untuk ibtighai mardhatillah (menuntut keridhoan Allah), karena aktivitas yang 
mencari keridhoan Allah adalah inti dari seluruh kebaikan. Dengan demikian, 
investasi terbaik itu adalah jika ditujukan untuk mencapai ridho Allah.
   
  Investasi yang baik adalah investasi yang dilakukan dengan penuh keikhlasan 
dan dipergunakan di jalan Allah, bukan investasi yang menimbulkan bencana bagi 
alam ataupun keturunan kita kelak, serta sesuai dengan akidah dan akhlak. 
Investasi yang baik juga bisa berbentuk cara yang meringankan para pengutang 
yang benar-benar tidak mampu mengembalikan hutang, dan melakukan administrasi 
yang baik dalam setiap transaksi hutang-piutang.
   
  Mempergunakan kekayaan dalam hal-hal yang baik juga dianggap sebagai pinjaman 
yang baik (qardh hasan) yang dibayarkan sejak awal oleh Allah sebagaimana yang 
terungkap dalam  Surah Al Baqarah ayat 245, Surah Al Hadiid ayat 11 dan 18, 
Surah At Taghaabun ayat 17,  dan  Surah Al Muzzammil ayat 20. Allah juga 
menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi mereka yang melakukan hal di atas 
dan akan dibayar oleh Allah sepuluh kali lipat dari jumlah yang dipinjamkan, 
sebagaimana yang diungkapkan dalam Surah Al An’aam ayat 160.
   
  2.      Membuat Keputusan yang Logis, Sehat , dan Masuk Akal
   
  Agar sebuah bisnis sukses dan menghasilkan untung, bisnis harus didasarkan 
atas keputusan yang sehat, bijaksana dan hati-hati. Hasil yang dicapai dengan 
pengambilan keputusan yang sehat dan bijak akan lebih nyata, tahan lama dan 
bukan hanya merupakan bayang-bayang dari sesuatu yang tidak kekal.
   
  Mencari keuntungan dengan cara-cara bisnis yang curang akan menghasilkan 
sesuatu yang sangat tidak baik dan menimbulkan kemelaratan. Menurut Al Quran, 
bisnis yang menguntungkan adalah bukan hanya dengan melakukan ukuran yang benar 
dan timbangan yang tepat, tetapi juga dengan menghindarkan segala bentuk  dan 
praktek kecurangan yang kotor dan korup sebagaimana yang diungkapkan dalam 
Surah Al A’raaf ayat 85 dan Surah Al Israa’ ayat 35.
   
  Al Quran menekankan bahwa sebuah bisnis yang kecil lewat jalan halal dan 
thayyib (baik), jauh lebih baik daripada bisnis besar yang dilakukan dengan 
cara yang haram dan khabits (jelek).
   
  3.      Mengikuti Perilaku yang Baik dan Benar
   
  Perilaku yang baik dan benar merupakan suatu investasi bisnis yang 
benar-benar menguntungkan. Karena hal itu akan menjamin adanya kedamaian di 
dunia dan akhirat.
   
  Perilaku bisnis yang benar menurut Al Quran adalah menepati janji dan 
kesepakatan, menjaga amanah dan janji, adil dan moderat dalam berhubungan 
dengan sesama, memiliki pandangan masa depan  yang tajam untuk mengatur dan 
menyimpan sesuatu guna menghadapi masa-masa sulit, serta selalu ingat Allah 
dengan membayar zakat dan menunaikan shalat.
   
  Al Quran mendeklarasikan bahwa kekayaan dan anak-anak adalah tes krusial 
untuk sebuah integritas manusia, sebab jika manusia mampu berlaku baik saat 
mereka berada ditengah harta dan anak-anaknya, maka dia juga akan mendapatkan 
pahala yang baik. Hal ini dianggap sebagai sebuah perilaku yang baik 
sebagaimana yang tercantum dalam Surah At Taghaabun ayat 15.
   
   
  Kekurangan atau ketiadaan dari elemen-elemen bisnis yang menguntungkan, akan 
dianggap sebagai bisnis yang merugikan. Adapun elemen-elemen dari bisnis yang 
merugikan menurut Al Quran adalah:
   
   
  1.      Investasi yang Jelek
   
  Menurut Al Quran investasi yang jelek adalah jika dalam sebuah transaksi 
seorang pelaku bisnis tidak memperoleh keuntungan bahkan kehilangan modal  dan 
akhirnya bangkrut total. Hal ini disebabkan dalam berbisnis, ia membeli dunia 
dengan akhirat, menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sangat murah untuk 
memperoleh keuntungan dunia yang kecil, menjual diri mereka untuk hal-hal yang 
bersifat magis dan sihir serta kekafiran, membeli kesesatan dengan petunjuk dan 
membeli siksa dengan ampunan, membeli kekafiran dengan keimanan, serta 
menjadikan tujuan pekerjaannya hanya untuk memperoleh kenikmatan dunia, 
menyerahkan diri dan pengabdiannya kepada selain Allah, membuang modal yang 
paling berharga, yakni kehidupannya sendiri dengan hal-hal yang tidak benar dan 
tidak tepat guna.
   
  2.      Keputusan yang Tidak Sehat
   
  Al Quran secara tegas menyatakan bahwa keputusan yang tidak sehat akan 
mengakibatkan kerugian yang lebih besar. Contoh-contoh pengambil keputusan yang 
tidak sehat antara lain adalah: mementingkan kehidupan dunia daripada akhirat, 
lebih menyukai hal-hal yang kotor karena keuntungan yang melimpah, iman tidak 
kokoh dan labil, menyandarkan diri kepada harta dan kekuasaan, menginginkan 
kemegahan dunia, tidak tertarik pada kebenaran dan hidayah, mencari pelindung 
palsu selain Allah, membeli sesuatu yang menjauhkan dirinya dari jalan yang 
ditunjukkan Allah, lebih menyukai bisnis dan hiburan daripada kemakmuran yang 
sesungguhnya (yakni kekayaan akal dan spiritual), terlalu disibukkan oleh harta 
dan anak-anak daripada ingat dan zikir kepada Allah, melupakan hari kiamat dan 
berperilaku jahat.
   
  3.      Perilaku yang Buruk dan Jahat
   
  Perilaku yang buruk dan jahat menurut Al Quran, antara lain adalah: tidak 
beriman dan menolak petunjuk yang diwahyukan Allah, menyembunyikan ayat-ayat 
Allah dan menjualnya dengan murah, menyakiti perasaan orang lain dengan 
menyebut kebaikannya, bersedekah hanya untuk mendapat perhatian orang, bersikap 
bakhil dan merasa dirinya cukup, mempraktekkan riba, membelanjakan harta tanpa 
dasar keimanan, menjadi orang tidak beriman dan kafir, menjadi pengkhianat, 
melibatkan diri dalam minuman keras dan perjudian, melakukan tindakan keji dan 
tidak terhormat, mengkhianati amanah dan kepercayaan, menjadi pembangkang dan 
pemberontak pada Allah, menimbun harta namun tidak mengeluarkan kewajiban 
atasnya, tidak menghargai aturan moral saat berhubungan dengan manusia, merusak 
kesepakatan dan janji, tidak tahu berterimakasih, melakukan dosa-dosa, 
kebrutalan dan transgresi (pelanggaran hukum), melakukan penyiksaan pada 
orang-orang yang menjalankan keyakinannya, memaksa orang melakukan
 prostitusi, menjadi manusia sombong dan takbur, melakukan kebohongan dan 
menyalahgunakan sumpah orang lain, mengajarkan suatu ilmu tetapi dia sendiri 
tidak melakukan ajaran tersebut, menghindar untuk membayar kewajiban zakat, 
memberikan bantuan untuk mengharapkan balasan yang lebih banyak, serta 
mengurangi ukuran dan timbangan.
   
  Al Quran memperingatkan dengan jelas bahwa seluruh aksi dan transaksi, bahkan 
niat dan delibrasi dari setiap manusia, selalu disorot dan dimonitor dengan 
cara yang akurat, karena Allah itu Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Tahu 
terhadap semua yang dilakukan dan ditransaksikan oleh manusia. Namun lebih 
daripada itu, banyak ayat-ayat Al Quran mengatakan tentang adanya catatan dan 
buku amal yang dengan teliti dan seksama telah dipersiapkan untuk diserahkan 
pada manusia pada hari akhir nanti.
   
  Al Quran secara eksplisit menyatakan tentang pahala dan siksa yang akan 
diterima manusia pada hari akhir nanti, berdasarkan perilaku manusia selama di 
dunia. Akan tetapi, Al Quran tidak hanya mendeskripsikan masalah baik dan 
buruk, namun juga tentang pahala bagi perilaku yang baik dan siksa bagi 
perilaku yang jahat. Al Quran menyebutkan pahala yang melimpah bagi 
perilaku-perilaku yang baik yang dituangkan pada 30 ayat, dan siksaan bagi 
tindakan yang jahat dan keji pada 34 ayat.
   
  Dengan pembahasan singkat di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa konsep 
Al Quran tentang bisnis sangat komprehensif dan parameter yang digunakan 
menyangkut urusan dunia dan akhirat. Bisnis yang sukses menurut Al Quran adalah 
bisnis yang membawa keuntungan pada pelakunya dalam dua fase kehidupan, yakni 
dunia dan akhirat, sehingga saat terjadi konflik diantara keduanya, maka 
tindakan yang bijak sangat dibutuhkan, yakni dengan meninggalkan keuntungan 
yang cepat namun fana, demi memperoleh keuntungan yang abadi untuk di yaumil 
akhir nanti.
   
   
  Penulis: MERZA GAMAL (Pengkaji Sosial Ekonomi Islami)

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Home is just a click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/DHchtC/3FxNAA/yQLSAA/GEEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke