PERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA Nomor: 149/PS/KP-PRP/e/X/09 Mengecam keras tindakan represi aparat Kepolisian dan TNI terhadap rakyat pekerja! Rezim SBY sebagai jongos Neolib makin jelas takut terhadap oposisi rakyat pekerja! Bangun Barisan Rakyat Pekerja ber-Oposisi Terhadap Rezim SBY! Salam rakyat pekerja, Komposisi Kabinet Indonesia Bersatu jilid II ternyata telah menunjukkan, bahwa peta politik di Indonesia hanyalah untuk bagi-bagi kue antara partai politik. Masuknya beberapa nama yang diragukan kredibilitasnya dalam membangun kesejahteraan rakyat Indonesia, menunjukkan bahwa SBY-Boediono hanya memiliki kepentingan untuk mengakomodir partai-partai politik yang telah mendukungnya selama masa kampanye terdahulu, sementara kepentingan yang lebih besar, yaitu untuk mensejahterakan rakyat Indonesia kembali dilupakan oleh rezim ini. Dengan mengantongi suara 65 persen, SBY mendapat legitimasi dukungan publik sangat kuat untuk menguasai DPR, dan terlebih-lebih eksekutif. Teranglah partai-partai politik itu takut untuk kehilangan kesempatan dan fasilitas ekonomi politik jika harus menempatkan diri sebagai oposan rezim. Tanda-tanda rezim SBY mengingatkan kita pada Orde Baru, yang demikian cerdik memainkan legitimasi kemenangan dari demokrasi prosedural untuk membangun kekuasaannya yang tak tergoyahkan secara berkelanjutan. Inilah kenyataan Indonesia setelah Pemilu yang di sana-sini digembar-gemborkan demokratis, ternyata berujung pada kebangkitan sebuah rezim. Partai-partai politik tidak ada yang berani beroposisi terhadap rezim SBY, karena semuanya hendak bermain di zona nyaman secara ekonomi-politik. Inilah yang disebut KARTEL PARTAI POLITIK , yakni gabungan partai politik layaknya perusahaan —yang berkarakter monopoli ekonomi-politik, sebagai daya dukung rezim Neoliberal. Di dalam negara demokrasi, adanya oposisi diterima sebagai kontrol keseimbangan pengambilan keputusan. Tetapi di Indonesia, oposisi dipandang sebagai melawan rezim yang berkuasa, yang haram dibentuk. Pandangan itu tidak benar! Oposisi diperlukan untuk membangun demokrasi dan mencegah kebangkitan rezim yang otoriter. Sudah dapat dipastikan Indonesia akan kembali menghamba kepada rezim ekonomi Neoliberal seperti halnya yang dipraktekkan oleh rezim SBY-JK di masa lalu. Rezim SBY-Boediono akan tetap melanjutkan sistem kerja kontrak/outsourcing, PHK massal, relokasi industri, dan pengekangan/pemberangusan serikat buruh di seluruh Indonesia. Rezim SBY tidak segan-segan melakukan respresi kepada buruh dan rakyat pekerja lainnya untuk melancarkan agenda pemulihan krisis ekonomi neoliberal di Indonesia. Sikap oposisi pun dibangun bukan dari partai politik yang ada, namun sikap oposisi dibangun oleh rakyat pekerja di seluruh Indonesia. Pada tanggal 20 Oktober 2009, bertepatan dengan pelantikan SBY-Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, massa dari rakyat pekerja menyatakan sikapnya untuk beroposisi terhadap rezim SBY-Boediono. Seluruh rakyat pekerja di Indonesia melaksanakan aksi nasional secara serentak di seluruh kota-kota besar Indonesia, untuk menolak rezim yang menghamba pada kekuasaan ekonomi-politik Neoliberal. Massa rakyat pekerja di seluruh Indonesia juga berupaya untuk menghadang rezim SBY-Boediono dalam menginjak-injak penghidupan buruh dan rakyat pekerja, demi pemulihan krisis ekonomi Neoliberal. Rakyat pekerja di Indonesia telah berkomitmen untuk menyatakan sikap oposisinya untuk merebut alat-alat produksi yang seharusnya untuk kepentingan rakyat pekerja tetapi telah diprivatisasi oleh rezim yang menghamba kepada sistem kapitalisme. Namun massa rakyat pekerja yang ingin menyatakan sikap oposisinya ternyata telah dihadang terlebih dahulu. Rakyat pekerja yang hendak bergabung dengan kawan-kawannya di Jakarta dalam menyatakan sikap oposisinya ternyata dihadang oleh aparat kepolisian. Kendaraan umum yang hendak membawa massa rakyat pekerja dari Bandung tiba-tiba dibatasi police line dan kendaraan tersebut dikembalikan kepada pemiliknya oleh kepolisian tanpa keterangan apapun. Massa rakyat pekerja dari Tangerang pun mengalami hal yang serupa. Pihak kepolisian bahkan menggeledah tas para peserta aksi yang hendak menyampaikan sikap oposisinya di jalan menuju Jakarta. Penghadangan terhadap kendaraan yang membawa massa rakyat pekerja juga sebelumnya dilakukan oleh pihak kepolisian. Hal yang sama terjadi pula di Surabaya, dimana sejak tanggal 18 Oktober 2009 ratusan aparat Kepolisian dan Kodim (TNI) menggeledah tas seluruh penumpang kereta api yang menuju Jakarta dan kemudian menangkapnya bila mendapati penumpang yang membawa atau menggunakan kaos yang bertuliskan KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia). Hal ini jelas-jelas menunjukkan ketakutan rezim SBY-Boediono yang merupakan jongos Neoliberal terhadap sikap oposisi rakyat pekerja. Upaya menghadang bahkan menggeledah selalu dilakukan oleh aparat kepolisian yang merupakan kepanjangan tangan dari rezim SBY untuk menghentikan rakyat pekerja menyampaikan sikap oposisinya terhadap rezim yang menghamba kepada pemilik modal. Untuk itu kami dari Perhimpunan Rakyat Pekerja menyatakan sikap: Mengecam keras tindakan represi yang dilakukan oleh aparat Kepolisian dan Kodim dalam menghambat rakyat pekerja menyampaikan sikap politiknya pada pelantikan Presiden dan Wakilnya tanggal 20 Oktober 2009. Kepada seluruh rakyat pekerja di Indonesia, yang meliputi para buruh, para petani, nelayan, kaum urban yang hidup melata di perkotaan dan kelompok-kelompok politik yang tidak anti-buruh dan rakyat pekerja, yang melawan ekonomi neoliberal, imperialism, dan kapitalisme, untuk bersatu berada dalam suatu barisan rakyat yang ber-Oposisi terhadap rezim SBY. Rezim Neoliberal telah gagal menciptakan tatanan ekonomi-politik yang sejahtera. Sebaliknya, rezim neoliberal telah menghancurkan kehidupan rakyat pekerja. Hanya jalan SOSIALISME yang menawarkan penciptaan kesejahteraan untuk keberlangsungan sumber daya sosial dan alam yang saling menghidupi Jakarta, 23 Oktober 2009 Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja (KP-PRP) Ketua Nasional Sekretaris Jenderal ttd. (Anwar Ma'ruf) ttd. (Rendro Prayogo) filtered {margin:0.79in;}P {margin-bottom:0.08in;}-->___*****___Sosialisme Jalan Sejati Pembebasan Rakyat Pekerja! Sosialisme Solusi Bagi Krisis Kapitalisme Global! Bersatu Bangun Partai Kelas Pekerja! Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja (KP PRP) JL Kramat Sawah IV No. 26 RT04/RW 07, Paseban, Jakarta Pusat Phone/Fax: (021) 391-7317 Email: komite.pu...@prp-indonesia.org / prppu...@gmail.com / prppu...@yahoo.com Website: www.prp-indonesia.org [Non-text portions of this message have been removed]