--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Imron" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Jadi tolong dijawab pertanyaan saya, kenapa tidak langsung anak anda
diakui kewarganegaraan Indonesia saja. Untuk itu, lakukan diskusi
dengan suami atau pasangan anda. Kalau memang disepakati, bahwa si
anak mengikut
Kolom agama dan KTP akan cenderung terjadi diskriminasi kepada seseorang.
Selain itu juga akan cenderung untuk masyarakat melakukan kebohongan. Misal
jika saya tidak beragama maka karena agama yang diakui hanya 6 misalnya.
sehingga aku harus menipuh bergama diantara tersebut.
Negara masih
Pak Paulus,
Penjelasan Pak Paulus tentang keadaan bangsa kita BETUL sekali, 100%
KKN bagaikan kanker yan tidak akan hilang dari bumi NKRI.
I am so goddam sick of KKN.
Alangkah baiknya kalau sistim Pemerintahan China daratan di trapkan di tanah
air mengenai pemberantasan korupsi..dor dor dor
rajuan [EMAIL PROTECTED]
menurut saya soal pencantuman agama di KTP sah-sah aja, pertama: tapi perlu
dipikirkan juga yang terjadi saat ini di negara kita adalah sering sekali agama
dijadikan tameng atau sesuatu persoalan dikaitkan dengan agama.kedua: apakah
mutlak agama harus dicantumkan,
Pak Rusli,
Kasus yang menimpa kakak Anda tidak jarang terdengar hingga kini dan saya
sangat bersimpati atas nasib sejawat saya itu. Begitupun, menurut hemat saya,
hidup merupakan suatu pilihan. Sebagai seorang dokter, kakak Anda harus
mengetahui hendak kemana dia membawa hidupnya. Deng
Seperti anak kecil bertanya apa itu bedil [kolom agama di KTP]
sambil mengarahkan bedil sama bapaknya..
"Sudah jangan pegang-pegang bedil, nanti berbahaya"
maka anaknya berpikir bapaknya kejam pembunuh kafir,
Belum tahu dia kalau ketemu kafir beneran, bikin susah penduduk 1
Milyar.
salam,
GG
Pak Haniwar,
itu bisa dimaklumi pak. lebih dari separo Warga Negara Singapore
hidup dari UMS [upah minimum singapore] yang gak naik-naik karena
banyak sekali PRT asal TKI yang mau bekerja 15 jam setiap hari libur
sehari seminggu, dengan bayaran lebih rendah,
jadi banyak sekali Warga Negar
Bu Ratih Yth,
Justru itulah yang saya maksudkan. Kenapa sih anda dan juga pasangan kawin
campur lainnya begitu cengeng?? Permintaan anda tsb justru melukai pasangan
Indonesia lainnya yang tidak mengalami keistimewaan dan keberuntungan seperti
anda itu. karena itu, ketika negara cq pemerintah me
Saya kira kita jangan berprasangka negatif dulu dengan adanya kolom agama dalam
KTP. Justru seringkali hal itu sangat membantu, khususnya alam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Sebagai contoh, jika kita mengetahui terlebih
status agama sso, maka tentunya perlakuan yang diberikan disesuaika
Ha ha ha, ketika kita bermimpi seringkali kita lupa akan hal2 lain, Pak. Saya
bermimpi bahwa bapak bisa menjadi salah satu anggota KH periode mendatang
Kita punya banyak dokter, meskipun belum cukup u/ meliput seluruh wilayah
persada ini, namun masih kurang banyak dokter yang memahami pers
Pak Ajud, perlindungan natural dari ibu bisa berlangsung sampai 6-8 bulan,
dengan syarat 1. anak disusui ibu secara eksklusif (tidak dicampuri susu
formula/bubuk) selama 6 bulan atau lebih, 2. ibunya waktu kecil pernah
terkena/mendapat vaksinasi campak, 3. kesehatan ibunya smasa hamil dalam
keadaan
Ha,ha, ha. Pak Godlip nggak tahu saya ini calon tetap. Jadi dari dulu calon
terus. Tetap jadi calon.
KM
---Original Message---
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: 03/03/07 11:58:46
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: dukung KM yuk
nah kan... mrk pasti nggak mau foreign workers... tapi maunya bisa
ekspor barang jadi mrk tak terbatas..
Globalsasi yes... jika dan hanya jika... tidak ada batas juga dalam soal
tenaga kerja... baru menarik... biar aja kita banting bantingan harga
TK...kita kan siap makan tempe... :)
Salam
Satu hal yang pasti.. bhw formalin bukanlah pengaet yg diijinkan utkmakanan..
soal contoh yan pak Ghozan berikan.. kanbukan krn makan bhn formalin ya..
dan sesungguhnya bahaya formalin jauh lebih besar pada karyawan yg
mengerjakannya di banding yang makan... Ya buktinya contoh yang bapak b
halo...saya member baru,salam kenal
klo melihat sudut pandang di sini, saya kurang setuju dengan pemikiran mas dan
mbak.agama sudah menjadi landasan dasar negara sila ke 1,maka kenapa kita
meributkan.kecuali kita ganti aja bareng bareng tuh UU dan landasan
kita.bagaimana?maka disitu saya akn sa
Ya, saya sebagai pendidik anak-anak dengan kebutuhan
khusus (anak2 Istimewa) setuju sekali dengan pendapat
Vincent, drill itu tidak membuat anak menjadi pandai
karena drill lebih menggunakan memorinya (memori
jangka pendek) yang ternyata tidak bisa bertahan lama.
Karena sifatnya memori jangka pende
Pak Imron Yth,
Justru saat mereka dilahirkan di LN saya selalu segera
pergi ke KBRI di Jerman agar anak saya mendapat
kewarganegaraan Indonesia, malah saya masuk ke
Indonesia bersama anak-anak saya memakai paspor
Indonesia...saat itu tidak ada masalah pak.pasti
bapak bingung ya.
Pemutusan in
Terimakasih Mas Bambang atas perhatiannya,betul sekali
apa yang dikatakan Mas Bambang, saya juga merasakan
bagaimana negara Jerman memberlakukan saya dan kel
saat saya berada disana saat itu. Mereka memberlakukan
saya sebagai warganegaranya.
Tetapi saya dengar sekarang ada peraturan khusus yang
d
Sudah tentu kisah seperti yang dialami ibu Ratih ini amat sangat
menyakiti hati dan bagi saya pribadi hanya ada satu
kalimat: "Kebijakan yang didasari dari otak yang tumpul hanya dapat
langgeng dilingkungan yang upaya kritiknya telah tumpul
(atau "berhasil" ditumpulkan) pula". Itu makanya kebijakan
Ya, saya juga sepaham dengan pemikiran Mas Bambang.
Memang kolom itu sering menjadi alasan dari suatu
keributan SARA.Sebaiknya memang ditiadakan saja, kalo
kita cermatai negri ini sebetulnya sangat Rasistis.
Selalu ada perbedaan, tetapi disisi lain mengingin
adanya persatuan terutama persamaan dal
Mas Haniwar,
Saya termasuk org yg menyambut baik globalisasi. Rasanya, kita tdk
perlu menunda ataupun melawan globalisasi. Kita memerlukan "kapal" yg
kuat utk mengarungi arus yang bernama globalisasi itu. Pertanyaannya,
kita sudah punya "kapal" atau kita masih memakai "sampan"? Kalau kita
belum pu
Terima kasih Pak Dokter Kartono Muhammad,
(Sejak remaja saya sudah sering baca Nama Bapak di Media Massa)
Begini Pak, yang menjadi pertanyaan saya "Mewakili Ibu kader yang pada Bingung"
adalah usia awal anak mendapat Vaksin campak yg bergeser ke 6 bulan. Selama ini
kita memberikan vaksin campak
Bu Ratih,
Saya mengerti penderitaan Ibu akan masalah keimigrasian. tapi saya juga punya
pertanyaan sederhana kepada Ibu. Kenapa dulu Ibu tidak meminta anak Ibu supaya
menjadi WNI saja. Ibu sendiri yang mengatakan bahwa mereka adalah aset bangsa
karena anak2 Ibu cukup jenius. Kalo gitu, sekali l
Salut atas usaha Yayasan Kusuma Buana atas perbaikan tingkat kesehatan
penduduk, kususnya dalam agenda penanggulangan anemia pada anak2 SD. Disamping
suplemen pemberian preparat2 zat besi untuk peningkan Hb, maka ada baiknya juga
diperhatikan jenis makanan anak2 itu. Karena makanan sebenarnya ad
Salam,
Sejarahnya adalah karena adanya kreasi kaum agama dan kepercayaan yang
ketakutan terhadap PKI.Mereka berpendapat PKI yang tidak bertuhan
adalah orang jahat dan kaumn agama adalah orang suci.
Wasalam,
Wal Suparmo
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, Bambang Soetedjo
<[EMAIL PRO
Saya setuju sekali dgn apa yg tulis oleh bpk Bambang,seharusnya tdk perlu ada
lg pencantuman agama pd ktp..biarlah kita sendiri tahu agama yg kita imani krn
kebanyakkan juga agama yg tercantum di ktp tdk sesuai dgn agama yg si pemilik
ktp anut,contohnya di sini (sorong-papua barat) byk ditemui p
Wajib militer itu namanya harus diganti dengan istilah yang lebih pas
misalnya "Latihan Bela Negara" atau istilah lain yang setali tiga uang
dengan itu. Wajib militer untuk mendisiplinkan manusia Indonesia? Janggal
kedengarannya istilah itu, seperti ada yang tidak kena. Memangnya kalau
manusia Indo
Salam,
Saya tidak sepakat jika ada kolom agama di kartu identitas. Agama itu terlalu
personal bung. Sangat rawan diskriminasi. Unity in deversity is beautiful.
Salam,
Bambang Soetedjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Menurut saya tidak ada relevansinya mencantumkan k
Trima kasih Bung Arry,
Saya kira yg harus dilakukan pemerintah bukan import beras, tetapi mengajak
segenap komponen bangsa ini untuk mengolah apa yg bisa dijadikan alternatif
bagi beras kita yg terus menerus mengalami penurunan produksi..
Saya baca target produksi beras tahun ini aka
Salam,
Jangan kecewa dan terkejut kalau Singapura menganggap Indonesia
seperti Israel menganggap, bertindak dan menyelesaikan persoalan
mereka dengan dengan Palestina.
Meskipun negara kecil tetapi tidak dapat ditekan apalagi oleh macan
meskipun besar dan galak tetapi ompong, baik dalam bidang
Tulis surat pembaca di Kompas aja, Pak. Biasanya BAKN memberi jawaban. Cobalah.
Nggak ada ruginya. Sekadar info, saya dulu waktu jadi PNS harus tunggu 2 tahun
sebelum dapat SK pengangkatan sebagai Calon Pegawai (capeg), dan tunggu satu
tahun lagi sebelum jadi PNS full. Selama itu nggak terima ga
Mereka tidak kebanjiran, teapi mereka yang bermukim di palung
sungai. Mereka yang menyumbat sungai sehingga orang lain kebanjiran.
rzain
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, firdaus cahyadi
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Korban Banjir Menolak Direlokasi
>
>
> MENTENG, WARTA KOTA -
Penangan harus bertahap apalagi kalau tidak punya uang, usulan pak
Faisal yang paling pertama, pengerukan dan normalisasi, tidak ada
kompromi bila normalisasi menyangkut pemindahan penduduk dari
bandaran. Kalau masih banjir dan uang ada bangun tanggul atau
dinding beton, lalu waduk atau banjir kana
Dear Bung Hendra,
Saya kira belajar dari sejarah, termasuk cerita dari
Mr. Jia-jia masih tetap relevan.Dengan demikian kita
akan bisa lebih arif dalam melihat masalah dan
berupaya memperbaikinya ke arah yang lebih baik di
masa depan. Apa yang Anda katakan bahwa selalu ada
cost sosial yang harus di
Instansi di Indonesia, yang korup bukan cuma pejabat tingginya saja. Tapi
dimulai dari tingkat paling rendah juga sudah hampir semuanya korup.
Gak usah jauh-jauh, lihat saja gaya para pejabat dari tingkat kelurahan.
Minta cap dan tandatangan saja pasti harus keluar uang.
Jadi mau ada Pemilu 100 ka
Mengadu ke Dinas Kesehatan Kabupaten, Diskes Propinsi, dan Ke Depkes (Menkes).
Kasian berlarut2, nasib yang diombang-ambingkan. Sedangkan tugasnya adalah
meneyelamatkan jiwa manusia. Saya harap kakak Anda tetap teguh, mengabdi
sebisa-bisanya. Karena Hukum Karma Pala masih tetap berlangsung.
Sal
Ibu Ratih yth.
Saya bisa merasakan perasaan Ibu yang terpaksa berpisah dengan putra/putri
ibu. Bagaimanapun seorang ibu selalu merindukan anak2 dan anak2 juga
merindukan kasih sayang seorang ibu. Pemerintah kita memang kurang tanggap,
dalam hal imigrasi yang selalu berdalih menjalankan peratu
Saya akan beberkan pengalaman saya selama merantau:
Sejak 1970 saya meninggalkan tanah air. Sejak 1977 saya berusaha untuk
menetap di Belanda dengan mencari lowongan kerja dimana saja asalkan saya bisa
mendapatkan pendidikan yang dibiayai oleh perusahaan dimana saya bekerja karena
saya meranta
KOMPAS Cyber Media, Sabtu 3 Maret 2007
Dapatkan berita terkini di handphone Anda, ketik REG NAS kirim ke 9858 (Flexi
dan Fren). Warga Jakarta dan sekitarnya jangan ketinggalan informasi banjir
atau lalu lintas, ketik REG METRO kirim ke 9858 (Flexi dan Fren).
Penggila bola jangan ketinggalan up
Bisa dibayangkan kalau JK jadi Presiden dan ARB jadi Wapres. Sekarang aja sudah
jelas semua mau dikuasai. Namanya juga pengusaha, jangan dijadikan pemimpin
negara. Mereka lebih baik jadi kongomerat tapi jangan bawa2 nama negara.
Salam
BS
ninoy aja <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dea
Menurut saya tidak ada relevansinya mencantumkan kolom agama dalam KTP. Coba
teliti dimanapun dibenua eropa dan asia yang saya pernah kunjungi, tidak
satupun dalam ID mereka tercantum kolom agama. Jadi yang mengusulkan adanya
kolom agama dalam KTP hanya melihat kepentingan golongan. Saya tidak s
41 matches
Mail list logo