Mas Sohib dan Pak Wal yang peduli,
yang bilang saya menjagokan Sutiyoso itu siapa? Darimana sumbernya? Yang
terjadi adalah dalam Talkshow "Cover Story" TV One, yang direkam 07 Mei dan
ditayangka sehari kemudian adalah: saya mengeritik SBY sebagai pemimpin wacana
dibanding dengan JK dan Sutiyoso
Mas Sohib,
ada dua fakta, satu opini dan beberapa "andaian kalau" dalam email Anda. Fakta
pertama dan utama adalah rekaman acara "Cover Story" TV One 07 Mei. Fakta
kedua, berita dalam detikcom. Walau dalam rumusan yang berbeda, berita dalam
dua sumber itu esensinya sama, yaitu saya menekankan p
Bung Godlip,
kalau nama Martin sudah saya pakai sejak di SD Daruba, Morotai Selatan, Maluku
Utara tahun 1950an. Teman-teman seangkatan pada tahu. Soalnya Martin hanya
huruf-huruf yang sama dari Tamrin yang diatur-ulang. Sedangkan Goro-Goro, dari
bahasa Jawa, dapatnya dari isteri yang Jawa karen
Para FPKwan/wati yang peduli,
sehubungan dengan Hari AIDS hari ini, 01 Desember 2008, bersama ini saya
teruskan seuah artikel di Inside Indonesia tentang korupsi di kalangan dokter
yang berurusan dengan AiDS serta ketidakbecusan Depkes dalam mengurusi para ODA.
Pak Kartono Mohammad tolong ba
Para pembaca kritis FPK yang baik,
Pertama-tama Selamat Natal 2008 dan Tahun Baru 2009. Semoga kasih Kristus
mengilhami kita semua yang pro-rakyat.
Saya ingin berbagi cerita. Dua hari lalu saya diundang UPC sebagai narasumber
dalam program pelatihan CO (community organizer) mereka. Saat sampa
Mbak Ratna,
bila apa yang Mbak beberkan di Milis ini benar, dan saya cenderung untuk
mempercayainya mengingat rekam-jejak Mbak, saya senang Mbak telah bekerja
secara fair dan profesional.
Salam solidaritas, tat Tamrin Amal Tomagola
--- On Mon, 1/6/09, RATNA SARUMPAET wrote:
> From: RATNA
Bung Manneke,
setuju banget bahwa risiko PLTN jauh berbeda, karena
itu tidak dapat dibandingkan, dengan risiko pesawat
dan keretaapi. Risiko PLTN dapat mengendap lama dan
terus merusak sistem biologis tubuh manusia yang
terpapar dalam radius yang cukup luas; serta juga
sistem bioata lainnya dan tat
Mbak,
tempat obrolannya di mana?
tat
Tamrin Amal Tomagola
--- emi sulyuwati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> UNDANGAN OBROLAN SORE
>
> Jakarta, 26 Maret 2008
> No : 031/TUT - Humas/III/2008
>
> Kepada Yth.
> Rekan-Rekan LSM, Aktivis Gerakan & Wartawan
> Di tempat
>
Mbak Wardah,
gejala walikota memelihara dan memanfaatkan preman
lokal ini sudah hampir menyeluruh di kota-kota,
Palembang yang paling parah, negeri in. Ini memang
harus dilawan. salahsatu caranya adalah memetakan
jaringan preman lokal setiap kota. UPC mungkin dapat
mulai melakukan ini. Pengungkapan
Bravo Bung Anton,
penguasaan Bung tentang Marxisme sangat memuaskan dan
memberi harapan akan terus bertambahnya generasi baru
terdidik yang punya pembacaan luas dan dalam.
Keep up the good work.
Salam,
Tamrin Amal Tomagola
--- anton_djakarta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Marxisme dan Kita
>
>
Bung Anton yang cermat (data)-produktif (gagasan tertulis),
saya ikut mendukung usul Bung Manneke. Tidak ada tulisan dan celotehan Bung di
Forum ini yang terlewat oleh saya. Kalau sampai kehapus, pasti karena salah
sentuh tombol keyboard saya.
Salam hangat,
Tamrin Tomagola
tat
Tamrin Amal
Bung Anton,
Apa Bung benar-benar serius saat menulis: bangsa
adalah sejarah pemikiran? Kalau menyimak tulisan Bung
sejauh ini, yang lebih tepat adalah: Pemikiran
(berbasis) Sejarah adalah landasan kokoh sebuah
bangsa.
Dengan rumusan: bangsa adalah sejarah pemikiran maka
saya kok melihat Bung sepa
Bung Anton,
Syukur bila demikian halnya. Lega saya.
Salam, Tamrin Tomagola
--- anton_djakarta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pak Tamrin,
>
> Benar saya sepenuh hati mengatakan itu, dan mungkin
> arahnya tidak
> seperti yang Pak Tamrin pikirkan, karena memang
> salah saya secara
> sepotong menggu
Bung Danil,
bukan filsafat onani, tapi onani filsafat. Suatu jenis
kegiatan filsafat yang asyik sendiri berjumpalitan
dengan gagasan-gagasan, yang bisa saja terpicu oleh
satu peristiwa/gejala yang membumi, tapi kemudian
nyasar menerawang di awan biru nun jauh dari denyut
kehidupan nyata.
Sesudah
Bung Nimus dan Bung Raja,
Wartawan Kompas sudah sangat tepat menangkap maksud
saya dengan memberi predikat usulan saya itu "liar"
dan "setengah bercanda". Kalau pake bahasa gaul,
sebenarnya saya sedang "ngeledek" para
penguasa,khususnya kalangan militer yang paling
fanatik pada kata "kesatuan". Kh
Bung Arif,
Terimakasih atas kontribusi pemikiran yang begitu
jernih, padat mencerahkan.
Salam, Tamrin Tomagola
--- Arif Susanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> tantangan bagi negara dengan tingkat kemajemukan
> seperti Indonesia adalah mencari kombinasi yang pas
> antara menjaga kohesivitas dan mem
Bung Alim yang ingin Indonesia Bangkit,
pertama-tama, terimakasih atas lampiran tiga dokumen dari TIB.
kedua, anjuran Bung agar SBY tidak dipilih lagi perlu dijabarkan dalam Rencana
Kegiatan yang komperhensif yang tidak hanya secara negatif, mencegah SBY
terpilih lagi, tetapi yang lebih penting
Bung Anton,
kayaknya Anda terpeleset melakukan "reductionism" yang sangat tabu dalam nalar
ilmiah. Tidak usahlah didikotomikan, cantik Vs prestasi. Perempuan (dari kata
Puan-Melayu- = The Source of life), ataupun siapapun, termasuk SBY, tidak bisa
direduksi. Ini hanya soal urutan saja. Yang sang
Maju terus, pantang mundur Pak Manneke. Saya termasuk yang menikmati kejernihan
dan kebeningan alur pikiran Anda. Ditambah dengan punya pengetahun dan
ïntellectual courage" Without any hesitation, you always call a spade, a spade!
Anda menjadi semakin bersinar dan sekaligus, mencerahi sesama.
S
Mbak Zobaidah,
terus-terang saya tidak nyaman dengan analogi yang Anda buat atnara perempuan
dan lilin
Menurut saya jenis analogi seperti ini adalah jebakan romantis ideologi
patriarkhi. Mencoba memuliakan perempauan dengan cara meminta dia membakar
diri, harfiah seperti di India, atau pihak ya
Mbak Zobaidah, memang Anda betul, maaf, saya keliru. Tulisan Anda sebenarnya
jelas secara tersurat maupun tersirat. Ketidaknyamanan saya lebih bersumber
pada terdeteksinya nada/spirit puisi Anda yang memelas, meratapi nasib. Saya
pengen ada perempuan yang lebih yakin-diri, asertif, punya semboy
Bung Mul,
ngomong2 mereka-mereka yang mendaku (claim) diri sebagai Maha Guru dan Maha
Siswa itu syirk, menyekutukan Tuhan, atau ngga ya menurut pemahaman keislaman
Bung. Pada saat mereka shalat ada nggak perasaan bahwa dia, sebagai Maha Guru
dan Maha Siswa sedang menyembah Sang Maha Kuasa yang l
Bung Mul,
terimakasih atas penjelasan Bung yang rendah hati dan proporsional.
Slam,
tat
Tamrin Amal Tomagola
- Original Message
From: stephanusmulyadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, 14 March, 2007 10:25:20 AM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMP
Saudara-saudara manusia Indonesia,
kita semua berterimakasih atas upaya teman-teman di Korea yang telah bekerja
keras membantu seorang manusia Indonesia bernama Bagas (Bagus?). Kita semua
berdoa, dan bagi yang mampu agar mebantu meringankan beban finasial sdr. Bagas
secepatnya. Upaya teman-teman
24 matches
Mail list logo
