http://www.cenderaw asihpos.com/ detail.php? ses=&id=1291

30 Desember 2009 08:08:10

Presiden Diberi Pesawat VVIP, KPK Cukup Kijang Innova

Uang Mobil Dinas Baru Pejabat Belum Dibahas Badan Anggaran DPR

JAKARTA-Beberapa pejabat tinggi negara memang sudah mulai menikmati nyamannya 
mobil dinas jenis Toyota Crown Royal Saloon. Hanya saja yang menjadi 
pertanyaan, ternyata anggaran untuk pembelian mobil dinas baru belum pernah 
dibahas oleh Badan Anggaran DPR. Karenanya Ketua Badan Anggaran DPR RI, Harry 
Azhar Aziz menolak tuduhan bahwa institusinya merestui pembelian mobil dinas 
(Mobnas) pejabat tinggi negara. Menurutnya, pembelian mobil dinas pejabat tidak 
pernah dibahas dalam rapat Badan Anggaran. Dalam rapat, pemerintah hanya 
memunculkan besaran pajaknya saja sebesar Rp62,5 miliar.

"Saat rapat Badan Anggaran DPR dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, 3 November 
2009 lalu, Menkeu hanya memunculkan pajak saja sebesar Rp62,5 milyar. Itu 
diajukan Menteri Keuangan dalam rapat November 2009. Itu hanya pajak untuk 
pembelian mobil pejabat negara. Belum harga mobilnya," kata Harry Azhar Azis, 
di Jakarta, Selasa (29/12).

Namun saat ditanya soal harga mobil, Harry mengaku tidak tahu karena Menkeu 
tidak pernah memunculkan angka itu dalam rapat. "Dalam pos-pos anggaran yang 
diajukan, tidak ada item yang berbunyi pembelian mobil dinas baru untuk 
pejabat. Mungkin dimasukkan dalam pembelian barang lain-lain, tidak pernah 
spesifik tercantum item pembelian mobil dinas," tegasnya.

Wakil rakyat asal Golkar dari daerah pemilihan Kepri ini justru mensinyalir 
dengan disetujuinya penerimaan pajak oleh DPR lantas diartikan oleh Menkeu 
anggaran induknya juga disetujui. "Seharusnya tidak seperti itu, belum tentu 
pajaknya disetujui, kemudian anggaran intinya juga disetujui. Bahkan, biasanya 
dalam anggaran pembelian barang sudah termasuk pajaknya. Bukan pajaknya yang 
didahulukan, " tandasnya.

Ditanya kenapa saat itu DPR tidak mempertanyakan kepada Menkeu, Harry Azhar 
Azis mengaku bahwa saat itu masih banyak anggota baru yang belum paham 
mekanisme pembahasan anggaran. "Ini bisa saja disinyalir Menkeu tidak 
transparan dalam anggaran," ujarnya.

Selain mengajukan anggaran pajak pengadaan mobil dinas pejabat negara setingkat 
menteri, Ketua Badan Anggaran juga mengungkap bahwa pemerintah dalam rapat itu 
juga mengajukan anggaran pengadaan pesawat VVIP Presiden seharga Rp200 miliar 
dan anggaran untuk renovasi pagar Istana Negara Rp22,581 miliar. Harry mengakui 
bahwa anggaran ini disetujui oleh DPR dalam rapat Badan Anggaran. "Anggaran 
pesawat Presiden dan pagar istana memang dibicarakan dalam Rapat dengan kami," 
jelasnya.

Seperti diketahui, mulai Senin (28/12) lalu sekitar 150 unit mobil dinas baru, 
bermerk Toyota Crown Royal Saloon, dengan plat polisi RI mulai beroperasi di 
Jakarta. Mobil seharga Rp1,3 miliar per unitnya itu adalah kendaraan dinas 
menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dan pejabat tinggi negara 
seperti pimpinan DPR dan DPD.

Namun menurut Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Haryono Umar, 
selayaknya para pejabat lebih bijak. Haryono sendiri mengungkapkan bahwa 
kendaraan dinas para pimpinan KPK hanya Toyota Kijang jenis Innova.

"Itu saja sudah bagus. Bahkan produknya banyak muatan lokalnya," ujar Haryono.
Lantas bagaimana jika nantinya Sekretaris Jendral KPK menganggarkan kendaraan 
dinas baru untuk pimpinan KPK" Haryono mengatakan bahwa dirinya maupun pimpinan 
lain di KPK tidak akan menerimanya. "Walaupun itu (mobil dinas) sudah masuk di 
pos APBN, tapi pimpinan KPK tidak akan menerimanya, " tegas wakil ketua bidang 
pencegahan itu.(fas/ara/ jpnn)
(scorpions)







Satrio Arismunandar 
Executive Producer
News Division, Trans TV, Lantai 3
Jl. Kapten P. Tendean Kav. 12 - 14 A, Jakarta 12790 
Phone: 7917-7000, 7918-4544 ext. 3542,  Fax: 79184558, 79184627
 
http://satrioarismunandar6.blogspot.com
http://satrioarismunandar.multiply.com  
 
Verba volant scripta manent...
(yang terucap akan lenyap, yang tertulis akan abadi...)



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke