Tos selain pentingnya solidaritas pers Indonesia terhadap pembunuhan 
Agus Maulana di Leste ,juga kekerasan bentuk lainnya terhadap pers 
Indonesia .
Yang saya anggap sekarang menjadi sangat penting lagi adalah isu 
keterlibatan Sutyoso dengan peristiwa Balibo seperti dihebohkan ketika 
Sutyoso ke Australia .
Apakah anda bisa mendapatkan data data yang akurat ,tgl 28 Oct ini dia 
akan mendeklarasikan dirinya menjadi capres.
Anda di AS sekaranga di lembaga apa.

Salam .

Ade R Sitompul

tossi20 wrote:
>
> 16 Oktober – Hari Kelam Pers Indonesia
>
> Enambelas Oktober, hari pembantaian lima wartawan di Balibo, yang hendak
> merekam agresi negara Indonesia di Timor Timur tahun 1975, layak menjadi
> Hari Kelam Pers Indonesia. Tak soal bahwa kelima korban tsb adalah warga
> Australia, Inggris dan Selandia Baru. Mereka satu bangsa dengan kita:
> bangsa wartawan, yang menohok berita demi kepentingan publik. Mereka
> satu republik dengan kita: republik jurnalistik, yang menyingkap ragam
> peristiwa, nestapa dan tragedi demi kepentingan publik. Berkat mereka,
> kita tahu, sejak itu, tentara kita melakukan penyusupan ilegal ke negeri
> tetangga untuk kemudian menduduki dan menjajahnya. Tapi, berkat
> pembantaian mereka, kita dirundung kegelapan dua dasawarsa lamanya.
>
> Enambelas Oktober 1975 adalah pembunuhan terhadap pers bebas dan
> terhadap hak publik Indonesia untuk mengetahui agresi, kekejaman dan
> pendudukan tentara kita di negeri orang. They shoot the messengers, and
> they killed their messages, too. Sebab, sejak 1975 Timor Timur tertutup
> bagi orang, apalagi bagi pers, dari dalam dan luar Indonesia –
> kecuali segelintir pers 'apologists' yang menyertai tentara tanpa
> mengungkap tragedi dibalik operasi. Artinya, dengan pembungkaman dan
> pengekangan terhadap pers bebas, sejak itu, petualangan Orde Baru di
> Timor Timur mengingkari hak publik Indonesia untuk mengetahui ulah
> negaranya yang melanggar konstitusi sendiri dan untuk menyadari tragedi
> kemanusiaan yang berlangsung di sana.
>
> Enambelas Oktober 1975: awalnya, Assisten Intel Opsus Mayjen Benny
> Moerdani mengetahui dari Dubes Australia Richard Woolcott bahwa kelima
> wartawan tsb (Gary Cunningham, Gregory Shackleton, Tony Stewart, Brian
> Peters and Malcolm Renie) berada di Balibo, Timor Timur, saat ABRI
> melancarkan Operasi Komodo. Mayjen Benny menginstruksikan Kol. Dading
> Kalbuadi agar "jangan ada saksi mata" operasi tsb, dan Dading
> memerintahkan Komandan Tim Susi "Mayor Andreas" (Kapten Yunus Yosfiah)
> agar memburu kelima wartawan tsb. (Jill Jollife, Cover Up, The Inside
> Story of the Balibo Five, 2001, h. 312) ) Setiba di Balibo, Kapten Yunus
> mengeluarkan perintah tembak kepada anggota Tim Susi, antara lain Letnan
> Bibit Waluyo dan, ada kemungkinan, juga Letnan Soetiyoso. Empat wartawan
> tsb ditembak konyol, satu lagi ditusuk mati.
>
> Sejak itu, menurut hemat saya, 'Balibo 16 Oktober' menjadi sinonim bagi
> tragedi gelap bagi pers bebas dan bangsa Indonesia.
>
> Apakah yang mungkin terjadi apabila kelima wartawan tsb selamat
> menjalankan misi jurnalistik mereka dan mengungkap perkembangan di Timor
> Timur waktu itu? Dengan kata lain, apa yang mungkin terjadi apabila
> Presiden Soeharto mengikuti saran Menlu Adam Malik agar menghormati hak
> kemerdekaan Timor Timur? Mantan konsul Australia di Dili, James Dunn,
> berpendapat "had Adam Malik`s opportunity been taken up, the outcome
> would have been radically different. East Timor would have a population
> of 1,2 million instead of about 800.000 ... because the military
> operation had an enormous impact on Timor in terms of forcing people
> into the interior, denying them medical assistance and food".
> (Aboeprijadi Santoso, "Weighing the 'ifs' of East Timor", The Jakarta
> Post 20 Jan. 2000).
>
> Walhasil, konsekunsi pembunuhan pers bebas di Timor Timur menyangkut
> langsung nasib bangsa yang terjajah di Timor Timur. Dia berdampak
> negatif, secara langsung, terhadap peluang genosida di Timor Timur dan
> peluang demokrasi dan pers bebas di Timor Timur dan Indonesia.
>
> Jadi, apabila kita sibuk menggali siapakah para pemula pers Indonesia
> (Tirto Adhi Suryo, Medan Priyayi 1907, Soerat Chabar Betawie, Batavia,
> 1858 ataukah Bataviasche Nouvelles, Batavia, 1744 lihat
> http://andreasharsono.blogspot.com 
> <http://andreasharsono.blogspot.com> 
> <http://andreasharsono.blogspot.com/ 
> <http://andreasharsono.blogspot.com/>>
> <http://andreasharsono.blogspot.com/ <http://andreasharsono.blogspot.com/>
> <http://andreasharsono.blogspot.com/ 
> <http://andreasharsono.blogspot.com/>> >
> /2007/10/polemik-sejarah-pers-indonesia.html), mengapa kita amat tidak
> peduli untuk mencatat hari paling kelam bagi sejarah pers di Nusantara,
> dengan dampak langsung bagi pers bebas Indonesia, yaitu hari pembantaian
> Balibo?
>
> (Baik kita catat kita pun nyaris tak bergeming ketika wartawan
> Indonesia, Agus Moeliana, tewas di Los Palos, Timor Leste, Sept. 1999
> akibat ulah milisi di bawah Batalyon 744. Baru ketika Ersa Siregar tewas
> di Aceh Timur, Des. 2003, pers Indonesia mengangkat isunya dan
> menggalang solidaritas dan protes. Mengapa, dan dari mana, bias ini?)
>
> Barangkali ini sebuah PR menarik bagi AJI? Tidakkah pimpinan AJI sdr.
> Heru Hendratmoko dan Abdul Manan perlu membahas soal perlunya
> mencanangkan tgl. 16 Oktober sebagai simbol Hari Kelam pers kita?
>
> Simbolisme Hari Kelam ini makin penting ketika kita memasuki budaya
> sangkal melalui KKP (Komisi Bersama Kebenaran dan Persahabatan RI-Timor
> Leste). KKP menyatukan pemerintah di Jakarta dan Dili dengan meresmikan
> culture of denial terhadap kekerasan ABRI dan milisi di Timor Timur
> 1999, yang mendorong pemaafan sekaligus pelupaan tragedi masa silam,
> sambil mengabaikan upaya pencarian keadilan.
>
> Tossi AS
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  



=====================================================
Pojok Milis Komunitas FPK:

1.Milis komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Kontak moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke