Selasa, 04 September 2007 
Film Hollywood berjudul “Expelled: No Intelligence Allowed” diperkirakan bakal 
mengguncang AS. Film menguak penindasan kebebasan ilmiah oleh para evolusionis
Hidayatullah.com--Tanggal 12 Februari 2008 mendatang adalah hari bersejarah 
bagi evolusionis di dunia. Pasalnya, itulah hari lahir sang bapak teori 
evolusi, Charles Darwin. Namun di ulang tahun ke-199 Darwin itu para Darwinis 
boleh jadi bakal geram dan cemas lantaran aib mereka bakal dibongkar 
besar-besaran di depan khalayak ramai. Kali ini bukan melalui debat, 
konferensi, buku atau sarana biasa, melainkan melalui tayangan perdana film 
layar lebar Hollywood berjudul „”Expelled: No Intelligence Allowed“ 
(Dikeluarkan: Kecerdasan Dilarang).
Film non-fiksi ini akan dibintangi tokoh terkenal Ben Stein, yang membongkar 
sisi gelap para evolusionis di lembaga ilmiah dan akademis. Didasarkan pada 
fakta sesungguhnya yang kini terjadi, film dokumenter ini mengungkap para 
profesor yang menindas para ilmuwan kolega mereka yang berani mempertanyakan 
keabsahan teori evolusi, teori kebetulan yang menolak adanya penciptaan cerdas 
di alam.
Bersitus resmi di www.expelledthemovie.com, tayangan ini bukanlah sekedar 
komedi keluaran terakhir Hollywood. Ini adalah film dokumenter baru berdasarkan 
fakta nyata di lapangan. Expelled akan mengguncang siapa pun yang selama ini 
berpandangan bahwa semua ilmuwan memiliki kebebasan dalam meyakini kebenaran 
berdasarkan bukti, ke mana pun bukti itu mengarah.
Sebagaimana dipaparkan situs berita terkenal PRNewswire, 22 Agustus 2007, di 
balik film ini terdapat perusahaan ternama di dunia perfilman. Pemasaran film 
keluaran Premise Media ini, misalnya, dilakukan oleh Motive Entertainment, 
perusahaan yang melambungkan film terkenal The Passion of the Christ, Polar 
Express dan The Chronicles of Narnia. Selain itu, pendistribusiannya dilakukan 
oleh perusahaan Rocky Mountain Pictures, yang telah mendulang banyak sukses.
Bau Busuk di Pekarangan Evolusionis
Dikisahkan, pemeran utama film Expelled, si Ben Stein, sedang dalam 
petualangannya untuk menjawab salah satu pertanyaan terbesar yang pernah 
diajukan: Apakah kita dirancang , diciptakan? Ataukah kemunculan dan keberadaan 
kita sekedar hasil akhir dari kubangan lumpur purba yang tersambar petir, 
sebagaimana dinyatakan teori evolusi?
Selain seorang pengacara, pakar ekonomi, mantan penulis pidato presiden AS, 
Stein yang bersitus pribadi di http://www.benstein.com juga adalah seorang 
pengarang dan pengamat sosial. Dalam film itu, Stein kaget dengan apa yang 
tersingkap dalam petualangannya. Ia menemukan bahwa segolongan kalangan elit di 
lembaga-lembaga ilmiah bersikap dogmatis.
Lebih buruk lagi, Stein menyingkap bahwa kelompok elit ini menindas sederetan 
ilmuwan biologi, astronomi, kimia dan para filsuf. Nama baik mereka dirusak, 
karir mereka dihancurkan hanya karena mereka berseberangan dengan atau 
mempertanyakan teori evolusi. Lingkaran elit tersebut sama sekali tidak 
mengizinkan kritik terhadap teori mutasi acak dan seleksi alam yang menjadi 
tulang punggung teori evolusi Darwin.
Sisi gelap yang disingkap dalam film ini di antaranya adalah adanya para 
pengajar dan ilmuwan yang dilecehkan, tidak diperpanjang masa jabatannya, 
bahkan dipecat hanya karena mereka percaya bahwa ada „perancangan“ di alam. 
Dengan kata lain mereka didzalimi lantaran sekedar mempertanyakan dan menentang 
pemikiran bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada sebagai hasil dari peristiwa 
tidak sengaja, tidak diciptakan, secara kebetulan dan acak, sebagaimana doktrin 
evolusi.
Korban-Korban Tirani Evolusionis
Richard Sternberg, pakar biologi dengan dua gelar Doktor termasuk yang ditemui 
Stein dalam film itu, papar situs berita PRNewswire. Dia adalah korban 
kebrutalan para evolusionis dogmatis ini. Ia telah meluluskan tulisan ilmiah 
yang memaparkan bukti-bukti adanya kecerdasan di alam semesta untuk diterbitkan 
di jurnal ilmiah. Kasus ini telah menjadi buah bibir media massa. The 
Washington Post, misalnya, menulis di terbitannya tanggal 19 Agustus 2005: 
"Richard Sternberg dicerca para ilmuwan di [lembaga] Smithsonian seputar 
tulisan yang mempertanyakan teori evolusi.“
Tak lama setelah penerbitan tulisan ilmiah itu, para staf dari National Center 
for Science Education dan Smithsonian Institution, tempat Sternberg bekerja, 
mulai melakukan tindakan pencorengan nama baik dan pelecehan agar sang ilmuwan 
muda berbakat itu dipecat dari jabatannya. Kebrutalan terhadap kebebasan ilmiah 
ini sedemikian parah hingga memicu penyelidikan konggres.
Ilmuwan lain yang ditemui Stein dalam petualangannya adalah pakar astrobiologi 
Guillermo Gonzalez, yang perpanjangan masa jabatannya ditolak di Iowa State 
University meskipun catatan prestasinya sangat gemilang. Alasannya, Gonzalez 
memaparkan adanya perancangan yang ia amati di jagat raya.
Korban penganiayaan oleh evolusionis lain adalah Caroline Crocker, dosen cerdas 
mata kuliah biologi di George Mason University. Ia dipaksa hengkang dari 
universitasnya hanya karena memperbincangkan singkat tentang hal-hal bermasalah 
seputar teori Darwin. Alasan lainnya adalah karena sang dosen memberitahu para 
mahasiswanya bahwa sebagian ilmuwan yakin tentang adanya perancangan cerdas di 
alam semesta.
Daftar para korban tirani evolusionis ini terus bertambah. Nama para korban 
yang disebutkan di film ini adalah nyata dan kedzaliman itu benar-benar telah 
terjadi.
Menampilkan Pendapat Berseberangan
Expelled menampilkan bukan hanya orang-orang yang memiliki pendapat sepihak 
Film ini memunculkan pula ilmuwan evolusionis seperti pakar biologi berpengaruh 
PZ Myers dan Eugenie Scott, ketua lembaga terkenal pembela teori evolusi 
National Centerfor Science Education. Selain itu ditampilkan pula Richard 
Dawkins, biologiwan ateis asal Inggris sekaligus pengarang buku The God 
Delusion (Khayalan tentang Tuhan).
Selama 2 tahun para pembuat film Expelled melanglang buana mewawancarai banyak 
ilmuwan, doktor, filsuf dan para tokoh publik. Yang mereka temukan sungguh 
mengejutkan: kebebasan berpikir, kebebasan melakukan pemeriksaan dan 
penyelidikan ditindas di sekolah-sekolah tinggi, universitas-universitas dan 
lembaga-lembaga ilmiah yang didanai oleh uang rakyat.
Film ini layak untuk tidak dilewatkan, bagi siapa saja yang ingin melihat sisi 
gelap para evolusionis dogmatis di abad modern ini. Selengkapnya, saksikan 
informasi lebih lanjut beserta penggalan film ini di situs resminya: 
http://www.expelledthemovie.com. [cr/hid/www.hidayatullah.com]

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke