*Kalau 3,7 juta rakyat Jakarta, rakyat di pusat kekuasaan rezim neo-Mojopahit butuh bantuan, lantas apakah dengan rakyat di luar Jakarta, teristimewa mereka di luar Jawasentris tidak membutuhkan bantuan? Dengan lain kata bisa dikatakan bahwa rezim neo-Mojopahit tidak mampu mengurus penduduk di pusat kekuasaan. apalag mau memperhatikan rakyat-rakyat di luar Jawasentris. *
H ttps://mediaindonesia.com/read/detail/300866-37-juta-warga-ibu-kota-butuh-bantuan <https://mediaindonesia.com/read/detail/300866-37-juta-warga-ibu-kota-butuh-bantuan> *Jumat 03 April 2020, 02:50* *MI | **Megapolitan* <https://mediaindonesia.com/megapolitan> [image: 3,7 Juta Warga Ibu Kota Butuh Bantuan] <https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/1200x-/news/2020/04/db018112972d17e353ad3586d9c3db89.jpg>GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mencatat warga yang membutuhkan bantuan akibat Covid-19 sebanyak 3,7 juta orang. Dari jumlah itu, 2,6 juta warga telah didata mendapat bantuan dari pemerintah pusat. "Jadi targetnya ada 2,6 juta warga, bantuan sosialnya sebesar Rp880 ribu per keluarga. Itu selama dua bulan, April dan Mei dengan totalnya Rp4,576 triliun," ujar Anies Baswedan dalam rapat jarak jauh bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Jakarta, Kamis (2/4). Adapun 1,1 juta warga bakal ditanggung oleh Pemprov DKI. Mereka yang mendapatkan bantuan itu termasuk dalam kelompok rentan miskin. Seperti, pengemudi ojek atau pedagang bakso, pedagang pedagang kaki lima. "Saat ini sedang dikumpulkan datanya, untuk nanti bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Pembicaraan terakhir dengan Menteri Sosial, tim DKI, sepakati untuk memberikan dukungan di angka Rp1 juta per keluarga, untuk nanti di digunakan bersama-sama," jelas Anies. Pemprov DKI mengalokasikan Rp3,032 triliun untuk penanganan Covid-19. Dana tersebut berasal dari APBD dan bantuan-bantuan lainnya. "Secara umum banyak sekali dukungan, dari Baznas DKI misalnya. Kami sendiri di DKI Jakarta mengalokasikan sampai Mei sebesar Rp3,032 triliun. Per hari ini ada Rp1,032 triliun lalu ditambah Rp2 triliun sampai dengan Mei," ujar Anies. Pihaknya mengapresiasi kinerja Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang telah mengeluarkan surat edaran perihal kelonggaran bagi pemerintah daerah yang terdampak Covid-19 untuk bisa realokasi anggaran bantuan. "Segera kita lakukan, jadi Alhamdulillah sejauh ini dari sisi penganggaran relokasi sudah kita lakukan," ungkap Anies. *Segera realisasi* Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN Zita Anjani meminta Gubernur Anies segera merealisasikan bantuan ke warga yang terdampak Covid-19. Menurutnya, bantuan tersebut bukan Bantuan Langsung Tunai (BLT). "Jangan bentuk BLT, bisa jadi kolusi dan sebagainya. Disediakan stok kebutuhan pangan saja untuk satu minggu. Bantuannya bisa didrop di rumah warga," kata Zita. Zita mengatakan, dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) tentang Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, dan Keppres Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat, DKI bisa segera mencairkan bantuan tersebut. "Ya segera aja dibuat rencananya, bagaimana jaringan bantuan sosial sampai ke warga-warga yang terdampak. Mereka mau kok tinggal di rumah tapi dijamin (kebutuhan pokok)," sebut Zita. Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi meminta Anies Baswedan segera mengalihkan anggaran Formula E untuk menangani virus korona. Pendapat serupa juga diungkapkan Ketua Komisi A DPRD DKI Mujiono yang tidak yakin Formula E bisa digelar meski wabah korona telah berakhir. Menurut Mujiono, sepengetahuan pihaknya pengajuan anggaran untuk Formula E mencapai Rp1,6 triliun. (Ins/Ind/Ssr/J-1)