-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5018144/3-hal-yang-perlu-diketahui-saat-seseorang-bilang-terserah?tag_from=wp_beritautama


 Minggu, 17 Mei 2020 12:49 WIB

3 Hal yang Perlu Diketahui Saat Seseorang Bilang 'Terserah'

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Share 0
Tweet 0
Share 0
6 komentar
Shot of a young businesswoman using a digital tablet during a late night in a 
modern office Ungkapan 'terserah' sering mewakili sikap pasif agresif (Foto: 
Getty Images/Cecilie_Arcurs)
Jakarta -

Ungkapan 'Indonesia Terserah' sempat trending di media sosial baru-baru ini. 
Berbagai ketidakpastian terkait penanganan virus Corona COVID-19 memicu rasa 
frustrasi yang diekspresikan dengan ungkapan tersebut. Terserah!

Saat seseorang bilang 'terserah', apakah berarti benar-benar pasrah dan ikhlas 
dengan apa yang bakal terjadi? Sepertinya tidak selalu demikian, sebab 
kata-kata seperti 'terserah' atau 'ya sudah' seringkali justru mewakili sikap 
yang dinamakan pasif-agresif.
Baca juga: Anjuran Seks Kontroversial untuk Kaum Lajang di Tengah Pandemi Corona
Apa itu pasif-agresif?

Dikutip dari Healthline, seseorang dengan perilaku pasif agresif 
mengekspresikan perasaan negatif lewat perilaku, bukan mengungkapkannya secara 
langsung lewat kata-kata. Ini menciptakan jarak antara apa yang dikatakan 
dengan apa yang dilakukan.

Sebagai contoh, seseorang tidak setuju dengan sebuah rencana. Seseorang yang 
pasif agresif mungkin tidak akan membantah, tetapi diam-diam tidak mau 
mendukung apalagi menjalankannya. Pokoknya, "Terserah!"
Kenapa orang mengatakan 'terserah'?

Dikutip dari Rachrecovery, seseorang dengan perilaku pasif agresif pada level 
tertentu meyakini bahwa situasi hanya akan menjadi lebih buruk jika orang lain 
mengetahui perasaan negatifnya. Karenanya, ia akan memilih mengungkapkannya 
diam-diam lewat sikapnya dibanding kata-kata.

Menarik diri dari diskusi dan percakapan lewat ungkapan 'terserah' atau 'ya 
sudah' adalah contohnya. Biasanya, diikuti dengan ngomong di belakang.

Perilaku atau sikap pasif agresif juga bisa berkaitan dengan kondisi tertentu 
seperti:

    Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH)
    Stres
    Gangguan kegelisahan (anxiety)
    Bipolar
    Skizofrenia
    Penyalahgunaan narkoba.

Bagaimana sebaiknya menanggapi kata 'terserah'?

Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya bersikap pasif agresif, dan bahkan 
merasa normal dengan hal itu. Bisa jadi, malah merasa sikap itu yang terbaik 
demi menghindari pertikaian.

Salah satu cara yang dianjurkan untuk menyikapinya adalah dengan bersikap 
asertif tanpa melabelinya 'pasif agresif'. Kadang, cara ini efektif untuk 
memberi contoh cara mengungkapkan perasaan dengan lebih tegas.
Baca juga: Kecewa Penanganan COVID-19, Indonesia Terserah Masuk Google Trend


Simak Video "Kenali Gejala Lain Saat Terinfeksi Virus Corona"

(up/up)
kesehatan jiwa psikologi indonesia terserah virus corona





Kirim email ke