AS - Israel Kompak Cegah Investigasi Pembantaian Land Day
Senin, 02April 2018 – 09:01 WIB
jpnn.com, YERUSALEM - Israel menolakmentah-mentah permintaan masyarakat 
internasional untuk menginvestigasi tragedipembantaian warga Palestina saat 
Land Day pekan lalu. Arogansi Israel itumuncul karena merasa ada Amerika 
Serikat (AS)di belakang mereka.
Berbagai pihak menyerukan agartragedi Land Day itu diselidiki. Mulai Sekjen PBB 
Antonio Guterres, AmnestyInternational, sampai Pemimpin Partai Meretz Tamar 
Zandberg yang merupakanoposisi sayap kiri di Israel.
Tak ketinggalan, Kepala KebijakanLuar Negeri Uni Eropa (UE) Feferica Mogherini. 
’’Penggunaan peluru asliseharusnya menjadi bagian dari penyelidikan yang 
transparan dan independen,’’tegas Mogherini sebagaimana dilansir Reuters.
Kemarin, Minggu (1/4) MenteriPertahanan Israel Avigdor Lieberman langsung 
menolak seruan untuk dilakukannyapenyelidikan. ’’Tidak akan ada penyelidikan,’’ 
tegasnya.
Menurut dia, tentaranya hanyamenjalankan tugas. Dia bahkan berpendapat bahwa 
tentaranya seharusnya diberimedali.
Israel memang percaya diri. Sebab,Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu 
utamanya memberikan proteksi. NegeriPaman Sam itu telah memblokade usulan 
Kuwait agar Dewan Keamanan (DK) PBBmembuat pernyataan bersama.
Salah satu poinnya adalahmenyerukan penyelidikan terhadap insiden Land Day. 
Pernyataan DK PBB tidak bisadikeluarkan jika ada satu negara anggota yang 
menolak.
Land Day sendiri merupakanperingatan tahunan atas tewasnya enam warga Arab 
Israel oleh pasukan keamanan Israelsaat demo penyitaan tanah di wilayah utara 
Israel pada 1976.

Kirim email ke