*Adu Lantang Jelang Penentuan*

*ChanCT *─18-05-2019


http://gelora45.com/news3/ChanCT_Pilpres2019_AduLantangJelangPenentuan.pdf

Ketegangan jelang Pemilu-2019 yang mestinya bisa berakhir setelah pencoblosan 17 April yl., ternyata terus berlanjut bahkan menjadi lebih TEGANG sampai sekarang dan sulit diperkirakan kapan bisa berakhir!

Bukan saja dengan kedua kubu mengklaim telah keluar sebagai pemenang pilpres-2019 ini, nampak kubu-02 makin lantang meneriakkan kecurangan yang TSM, Terstruktur Sistimatis dan Masif, bahkan brutal, ... demikian yang selalu diteriakkan tokoh-tokoh BPN. Seperti Prabowo saat mendeklarasikan kemenangan kesekian kalinya, tgl. 14 Mei kemarin, menyatakan: "TIDAK bisa mengakui hasil penghitungan KPU yang curang!", sedang sebelumnya Eggie Sujana, Amien Rais, Kivlan Zen sudah lebih jauh menyerukan "People Power" untuk diskwalifikasi kemenangan Jokowi-Maruf dengan memaksakan Prabowo-Sandi menang, sebagai Presiden RI 2019-2024!

Eggie, Amien, Permadi dan Kivlan terjerat tuduhan makar dan sedang menjalani proses sanksi hukum, ... begitu juga dengan pemuda yang meneriakkan "BUNUH Jokowi, ...!" menjadi tersangka makar.

Hasil perhitungan real count KPU sampai 17 Mei, dengan data masuk 85,98%, pasangan Jokowi-Maruf mendapat suara sebesar *56,01%* atau 73.790.502.SementaraPrabowo <http://www.tribunnews.com/tag/prabowo>-Sandiaga mendapatsuara sebanyak *43,99%* atau 57.957.035.Dengan selisih *15.833.467*

Sebaliknya, BPN kubu 02, tgl. 14 Mei yl, mengumumkan hasil real count BPN, berdasarkan penghitungan C1 dari 54,91% TPS, Prabowo-Sandi yang menang dengan perolehan suara 54,24%!

Tentu Prabowo-Sandi sulit untuk mengklim sebagai pemenang hanya dari data masuk 54,91% saja! TIDAK BISA! Apalagi kalau kenyataan yang masuk lebih dahulu itu dari TPS-TPS dimana kubu-02 sebagai pemenangnya, sedang sisa 45,09% TPS yang belum masuk justru Jokowi-Maruf pemenangnya! Juga patut dipertanyakan sistem hitungan real count yg digunakan dengan dasar data C1 yang didapatkan kubu-02 itu, kalau saja tgl. 17 April sore, hanya dalam waktu 5 jam setelah pencoblosan selesai, mereka sudah berhasil masukkan data lebih 40% dan lalu bisa mengklaim Prabowo-Sandi sebagai pemenang dengan perolehan suara 62%, kenapa setelah lebih 3 minggu, 14 Mei mereka baru berhasil masukkan data 54,91% saja??? Jadi, sulit bisa dipercaya sampai dimana kebenaran, ...!

Lebih lanjut, bisa kita perhatikan beberapa gejala yang terjadi didalam BPN, menunjukkan keraguan bahkan penolakkan klaim kemenangan Prabowo itu, bahkan bisa diduga merupakan ancang-ancang pindah dukungan kubu-01.

Pertama, dua kali Prabowo deklarasikan kemenangan, di sorehari setelah pencoblosan dan malam hari itu juga, Sandiaga Uno dan tokoh Partai Demokrat TIDAK ikut hadir. Sandi baru menghadiri sujud syukur kemenangannya yg ke-3 kali nya, tgl. 18 April, dan itupun dengan wajah muram-duka. Dari wajah tokoh2 yg hadir sama sekali TIDAK NAMPAK riang-gembira dengan klaim kemenangan yang dilakukan Prabowo!


deklarasi kemenangan Prabowo-Sandi ke-3 kali的圖片搜尋結果

Kedua, ketua-umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dari Singapore memerlukan buat pernyataan dengan penekanan pertahankan kondisi yang kondusif dengan dialog dan gunakan jalan konstitusional. Kemudian diikuti oleh pertemuan AHY dengan Presiden Jokowi;

Ketiga, dilanjutkan oleh Andi Arief, Sekjen Partai Demokrat, menyebut bahwa ada "setan gundul"yang memberikan informasi sesat ke calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto <https://wow.tribunnews.com/tag/prabowo-subianto>.Dan Partai Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo dari kelompok yang menyebut kemenangan 62 persen.

Keempat, bahkan sebelum AHY, begitu juga dengan ketum PAN, Zulkifli Hasan, melangsungkan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019) siang.

*Bisakah kemenangan Jokowi di diskwalifikasi?*

Sejak awal mula kubu-02 sudah gencar membuat narasi adanya KECURANGAN pemilu-2019, dari menyatakan lebih 17 juta bermasalah di DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang diajukan ke KPU, lalu ditemukan 7 container surat suara sudah tercoblos untuk Jokowi-Maruf, ada pejabat Pemerintah Daerah dan BUMN yang menggunakan jabatannya memobilisasi bahkan memaksa warga untuk memilih Jokowi, ... sampai pada kasus ditemukan puluhan ribu surat-suara di Selangor/Malaysia sudah dicoblos untuk Jokowi dan Caleg dari Nasdem!

Sedang di hari H dilangsungkan pencoblocan tgl. 17 April, memang KPU juga menyatakan terjadi lebih 2249 TPS bermasalah, akibat keterlambatan logistik, surat-suara yang kurang, ada pemilih ganda diluar DPT, surat suara rusak akibat banjir dan terbakar dsb. Sedang bagi TPS bermasalah yang terjadi itu tidak lebih 0,28%, dan bawaslu juga sudah memberikan rekomendasi pada KPU untuk menyelenggarakan TPS ulang atau kelanjutan sesuai kondisi dan waktu yang ditetapkan KPU. Sudah diperbaiki, ...!

Wiranto <http://wartakota.tribunnews.com/tag/wiranto>, *MENTERI* Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamananmenyebut"partisipasipemilih <http://wartakota.tribunnews.com/tag/partisipasi-pemilih> di Pemilu serentak 2019 sangat tinggi, yakni mencapai 80,90%,telah melampaui target yang ditetapkan KPU 77,5%. ‎Hal ini menunjukkan bahwa siapa pun presiden yang terpilih, akan memiliki legitimasi yang tinggi," tegas Wiranto di kantornya, Kamis (18/4/2019).

Sungguh ironis, setelah selesai pencoblosan disore hari tgl. 17 April itu juga, 10 lembaga survey mengeluarkan hasil quick count dengan menangkan kubu Jokowi-Maruf sekitar 54%-56%, namun kubu Prabowo-Sandi sore hari itu juga justru mendeklarasikan dengan sujud syukur atas "kemenangan" dengan berhasil meraih suara 62%!

Ambisi Prabowo untuk keluar sebagai pemenang sangat, sangat besar! Sadar atau tidak, nampak jelas justru Prabowo sedang digunakan atau hendak ditunggangi oleh kelompok Islam radikal, dengan komando Habib Rizieq yang berada di Arab sana. Begitulah mereka keluarkan Ijtimah Ulama 3, tgl. 1 Mei 2019, yang menuntut KPU "diskwalifikasi Jokowi-Maruf".

Disamping tokoh BPN juga terus meneriakkan terjadi kecurangan yang TSM dan brutul, TIDAK akan mengakui hasil perhitungan KPU, akan menarik seluruh saksi penghitungan diberbagai tingkat, bahkan mengancam tidak akan menggunakan jalur MK tapi turun kejalan gunakan people Power, untuk memaksakan Prabowo-Sandi lah pemenang Pilpres-2019! Akan berhasilkah usaha Prabowo untuk diskwalifikasi Jokowi-Maruf???

Sangat kecil, bahkan tidak mungkin!

Pertama, sampai hari ini BPN tidak berhasil mengajukan fakta dan data terjadi kecurangan yang selalu dikatakan TSM bahkan brutal itu, yang berhasil secara mendasar menegasi dan membatalkan pelpres-2019;

Kedua, BPN akan kesulitan bahkan tidak mungkin bisa membuktikan klaim berdasarkan perhitungan mereka, Prabowo dipihak pemenang dengan peroleh 54% suara yang harus lebih dahulu dibuktikan melalui MK! Sedang kecurangan TSM yang terjadi, atau penggelembungan suara untuk kubu-01 yang diteriakkan selama ini harus lebih dahulu dibuktikan Bawaslu, dengan jumlah suara harus melampaui lebih 15 juta, untuk bisa membalik Prabowo-Sandi sebagai pemenang!

Ketiga, berdasarkan ketentuan UUPemilu yang telah ditetapkan, hasil perhitungan manual yang akan diumumkan KPU tgl. 22 Mei nanti, sebagai pemenang pilpres-2019 yang sah! Kecuali BPN sebelum tgl. 25 menggugat dan membuktikan dengan fakta-data perhitungan KPU salah didepan MK. Seandainya BPN tidak menggunakan haknya untuk menggugat ke MK, maka keputusan KPU tgl. 22 itulah yang keluar sebagai pemenang pilpres-2019! Dan harus diterima setiap warga!

Keempat, terdengar berita, Kivlan Zen yang meledak-ledak serukan "People Power" selesai proses pemeriksaan 14 jam, jadi bertobat! Siapa yang nantinya menang, entah Paslon 01 maupun 02, perlu diterima sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Pun kalau tidak diterima, perlu disanggah melalui jalur hukum.Kivlan lebih lanjutjuga mengingatkan Prabowo bahwa cara-cara yang selalu digaungkan para pendukung ngawur bukanlah jalan yang patut ditempuh oleh siapa pun. Juga oleh pensiunan TNI. Selain melawan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, sekaligus melawan negara yang mereka bela mati-matian waktu di TNI.

Kelima, nampaknya Prabowo juga akan kesulitan untuk mewujudkan people power menentang keputusan KPU dan memaksakan dirinyalah pemenangnya, apalagi hendak menobatkan Prabowo sebagai Presiden RI sebelum 20 Oktober! Bukan saja sulit mendapat dukungan dari Partai Demokrat, PAN bahkan sebagian PKS yang nampak menentang gunakan jalur turun kejalan yang melanggar konstitusi itu. Tapi juga akan berhadapan dengan GP Ansor dan Banser yang juga sudah siap amankan Keputusan KPU 22 Mei! "People Power" yang dilancarkan terutama akan berhadapan dengan TNI/POLRI yg kompak untuk pertahankan persatuan dan kesatuan NKRI, artinya mendukung Pemerintah sah Jokowi!

Mudah2an saja kubu-02 akhirnya bisa mengakui dan menerima KEKALAHAN dengan jantan, dan tidak membuat kerusuhan apalagi sampai jatuh korban jiwa yg tidak diperlukan!


*Bahan Pertimbangan:*

https://news.detik.com/berita/d-4549876/tkn-bandingkan-klaim-bpn-prabowo-unggul-5424-dengan-situng-kpu

http://kaltim.tribunnews.com/2019/04/19/kenapa-prabowo-deklarasi-kemenangan-sebelum-pengumuman-kpu-jokowi-pun-kirim-utusan

http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/03/sby-akhirnya-buka-suara-terkait-ribut-setelah-pilpres-2019-ajukan-syarat-ini-kepada-para-pihak

https://nasional.kompas.com/read/2019/04/25/16113211/zulkifli-hasan-bertemu-jokowi-di-istana-ini-kata-waketum-pan.

https://news.detik.com/berita/d-4515794/ahli-hukum-tata-negara-tps-bermasalah-hanya-028-pemilu-sukses

http://wartakota.tribunnews.com/2019/04/18/partisipasi-pemilih-pemilu-2019-tembus-8090-persen-jauh-lampaui-target-kpu-775-persen

https://www.kompasiana.com/yosa-0/5cde62de3ba7f74c12651c22/ajakan-pertobatan-kivlan-zen-kepada-prabowo?page=all

https://dinamikajambi.com/2019/05/16/banser-dan-gp-ansor-siap-amankan-kh-maruf-di-22-mei-mendatang/

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-48115869

http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/05/17/terbaru-hasil-real-count-kpu-pilpres-2019-data-masuk-8598-5-wilayah-sudah-100-jumat-17-mei



---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke