-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://www.antaranews.com/berita/1624634/china-janjikan-serangan-balik-kuat-



China janjikan "serangan balik kuat" dalam ketegangan dengan Inggris

Selasa, 21 Juli 2020 20:04 WIB

Pemandangan Pelabuhan Victoria, Hong Kong, di kala senja. Di pelabuhan inilah 
Pangeran Charles dari Inggris menyerahkan Hong Kong kepada China pada tahun 
1997. ANTARA/M. Irfan Ilmie/am.
London/Beijing (ANTARA) - China mengancam akan melakukan "serangan balik yang 
kuat" pada Selasa sebagai respons terhadap pengumuman Inggris yang mengatakan 
akan menangguhkan kesepakatan ekstradisi dengan Hong Kong, setelah Beijing 
mengumumkan hukum keamanan nasional terhadap bekas koloni Inggris itu..

Pada Senin, Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan pada parlemen 
bahwa kesepakatan ekstradisi akan segera ditangguhkan dan embargo senjata akan 
diperluas.

"Kami tidak akan menimbang untuk kembali mengaktifkan kesepakatan-kesepakatan 
itu, kecuali dan hingga ada perlindungan yang jelas dan kuat, yang dapat 
mencegah ekstradisi dari Inggris disalahgunakan di bawah undang-undang keamanan 
nasional yang baru," kata Raab.

Keputusan tersebut tampaknya membuat Beijing murka.

"China akan melakukan serangan balik yang kuat terhadap aksi-aksi Inggris yang 
salah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam 
konferensi pers harian, Selasa.

"China mendesak Inggris untuk menghentikan fantasi untuk meneruskan pengaruh 
kolonial di Hong Kong dan segera mengkoreksi kesalahan," ujarnya.

London telah kecewa dengan tindakan keras di Hong Kong, yang kembali ke bawah 
pemerintahan China pada tahun 1997, dan terhadap persepsi bahwa China tidak 
jujur sepenuhnya terkait wabah virus corona.

Raab mengatakan pihaknya akan memperpanjang embargo senjata yang telah 
berlangsung lama dengan China dan mengikutsertakan Hong Kong dalam embargo 
tersebut. Hal itu berarti tak ada kegiatan ekspor senjata maupun amunisi, serta 
pelarangan peralatan yang dapat digunakan untuk represi internal, seperti 
belenggu dan granat asap.

Australia dan Kanada menangguhkan kesepakatan ekstradisi dengan Hong Kong pada 
awal bulan ini. Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menghentikan 
perlakuan ekonomi istimewa terhadap Hong Kong.

Pekan lalu, Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan agar peralatan dari 
perusahaan Huawei Technologies asal China dikeluarkan secara total dari 
jaringan 5G Inggris pada akhir 2027.

China - yang pernah dijadikan sumber utama investasi dalam proyek-proyek 
infrastruktur Inggris dari nuklir hingga kereta api - menuduh Inggris menjadi 
kaki tangan Amerika Serikat.

Inggris menyebut bahwa undang-undang keamanan yang baru melanggar jaminan 
kebebasan, termasuk peradilan independen, yang telah menjadikan Hong Kong salah 
satu pusat perdagangan dan keuangan paling penting di dunia sejak 1997.

Para pejabat di Hong Kong dan Beijing mengatakan bahwa undang-undang tersebut 
penting untuk menutup celah keamanan nasional yang baru-baru ini diungkap oleh 
demo-demo anti-China dan pro-demokrasi. China telah berulangkali mengatakan 
pada kekuatan-kekuatan di Barat untuk berhenti ikut campur dalam urusan Hong 
Kong.

Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris berniat tangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong
Baca juga: Australia berencana ikut jejak Inggris beri visa ke warga Hong Kong
Baca juga: Inggris sebut UU keamanan nasional langgar Deklarasi Hong Kong

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2020








Kirim email ke