Curhat SBY Bukti Game Is Over, Jokowi Menang
BY BIRGALDO SINAGA ON JANUARY 20, 2017POLITIK
https://seword.com/politik/curhat-sby-bukti-game-is-over-jokowi-menang-pakai-tendangan-tanpa-bayangan/
 



Pada 11 November 2016, 7 hari selepas aksi 411, saya memulis sebuah analisis 
politik dua grand master Jokowi vs Aktor Penunggang Politik.

Baca 
https://seword.com/politik/merangkul-dan-memukul-aktor-politik-ala-pak-de-jokowi/
 

Suhu atmosfir kebatinan politik saat itu tidak menguntungkan Presiden Jokowi. 
Tekanan politik dengan aksi massa benar benar menyulitkan posisi Jokowi. Jokowi 
ditekan dengan isu sebagai pelindung Ahok.

November 2016 boleh dikata, aktor penunggang politik sudah masuk kotak penalti 
Jokowi. Tendangan lambung terus menerus mengancam gawang Jokowi. Silap sedikit, 
Jokowi bisa kena kartu merah.

Untunglah Jokowi punya mental petarung sejati. Di tengah kepungan segala 
penjuru, Jokowi dengan cerdik membuka pertahanan gerendelnya. Jokowi membiarkan 
Rizieq Shihab dan kawan kawannya menjebolkan gawang Jokowi. Babak pertama skor 
1 nol. Ahok ditetapkan tersangka. Rizieq Shihab senang bukan kepalang. Asanya 
melambung hingga ke bulan. Menyentuh langit.

Permainan rehat sebentar. Rizieq Shihab menarik mundur pasukannya. Tuntutan 
Ahok dijadikan tersangka sudah tercapai. Aktor politik alias penunggang kuda 
gelap puas tersenyum. Rizieq Shihab kipas kipas sambil tersenyum puas. Mimpinya 
nampaknya bakal terwujud. Jokowi lengser.

Menunggu pertandingan babak kedua, Jokowi langsung putar otak. Ada yang tidak 
beres. Rizieq Shihab bukanlah otak pergerakan. Ada mastermind dibelakangnya. 
Siapa dia? Jokowi hanya menyebut penunggang gelap saat konpers malam selepas 
aksi 411 usai.

Sontak pancingan Jokowi ini ditelan sang aktor. Tiba tiba SBY ayah AHY cagub 
yang sedang bertarung dengan Ahok buka suara. SBY baper, tudingan Jokowi ini 
menurutnya seolah olah menunjuk dirinya.

Perang semakin terbuka. Ultimatum GNPF MUI bakal bikin aksi lebih besar lagi 
bikin Jokowi geram. Tidak tanggung tanggung, Jokowi langsung lakukan 
konsolidasi pasukan dan konsolidasi sosial.

Konsolidasi sosial Jokowi dengan mengunjungi para ulama dan ormas Islam 
menjelaskan kondisi riil Indonesia meneduhkan temperatur politik. Ormas NU, 
Muhamadiyah dan para ulama lain tidak luput dari kunjungan silaturahmi Jokowi.

Konsolidasi pasukan Jokowi dengan mengunjungi Markas Kopassus di Cijantung, 
Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Mako Marinir, menunjukkan sisi batu karang 
Jokowi. Pesan Presiden Jokowi terang benderang bahwa negara siap melawan 
siapapun yang mencoba memecah belah.

Jokowi memberi pesan tegas kepada aktor aktor politik yang menunggangi aksi 
demo 4 11 untuk tidak main main lagi. Jokowi tidak gentar dan bergeming dengan 
ancaman berapapun jumlah massa yang hendak diturunkan untuk merongrong negara.

Tibalah pertandingan babak kedua. Aksi 212 dirancang untuk menjatuhkan Jokowi. 
Jumlah massa dimobilisasi 4 kali lipat dari aksi 411. Tekanan semakin memuncak. 
Saat itu jantung publik berdegub kencang. Kasak kusuk Jokowi akan jatuh 
berseliweran di grup WA. Rakyat menanti harap harap takut.

Saat subuh menjelang aksi 212, sebelas aktivis diciduk. Mereka ditangkap dengan 
tuduhan makar. Bak kena samber geledek, publik tersengat. Apa yang terjadi? 
Padahal, Jenderal Tito dan Jokowi sudah tahu rancangan jahat penunggang di atas 
kuda ini sejak jauh jauh hari. Cuma Tito tidak buru buru menangkap karena bisa 
back fire jika menciduk mereka jauh sebelum aksi 212.

Jam sholat Jumat 212 semakin dekat. Jokowi memutuskan masuk kotak penalti lawan 
meski Kabin, Menkopolhukam dan Panglima TNI melaporkan situasi yang 
membahayakan keselamatan presiden. Bak Lionel Messi mengecoh pemain tengah dan 
bek lawan, Jokowi masuk kotak penalti lawannya. Panggung aksi 212 ujungnya 
dikuasai Jokowi. Rizieq melongo. Rizieq terkejut aksi solo run Jokowi masuk ke 
kotak penalti Rizieq Shihab benar benar menjungkir balikkan keadaan. Skor 
berubah 1 : 1.

Pertandingan masih punya waktu. Sisa waktu babak kedua ini, giliran Rizieq 
Shihab yang dibombardir. Ujungnya Rizieq offside dan kena kartu kuning. 
Beberapa kali bahkan gol bunuh diri.

Ucapan caci maki sembrononya saat memberi khotbah didengar penonton. Ujungnya 
PMKRI melaporkan Rizieq Shihab karena menista agama Kristen. Sukmawati Soekarno 
Putri jauh sebelumnya juga telah melaporkan Rizieq karena diduga menista 
Proklamator Bung Karno dan Pancasila.

Kemudian, LSM Solmed melaporkan Rizieq soal tuduhan palu arit di uang kertas 
baru. Akhirnya Rizieq ditetapkan sebagai tersangka. Rizieq mencoba melawan 
dengan mengerahkan massa. Blunder terjadi.

Alih alih ingin melihat polisi ketakutan, yang terjadi malah Rizieq dilumat 
bulat bulat oleh Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya. Rizieq sendirian. Ia 
tidak punya genk lagi untuk membelanya. Sebelas teman sekutunya telah dicokok 
tak berkutik. Ratna Sarumpaet cs yang tadinya bagai terompet pecah membela 
Rizieq, kini bak burung pipit dipotong paruhnya. Diam tiarap.

Setelah dipastikan Rizieq masuk kotak, giliran co driver putra mahkota AHY yang 
diperiksa. Mpok Sylvi cawagub AHY dibongkar kebusukannya saat menjabat Walikota 
Jakpus dan Bansos Pramuka.

Sejatinya, polisi sudah lama menerima pengaduan dugaan korupsi Mpok Sylvi ini. 
Namun telegram Kapolri soal penangguhan pemeriksaan semua kandidat peserta 
Pilkada membuat Mpok Sylvi tidak diproses hukum.

Sayangnya, kasus Ahok membuat kebijakan diskresi Kapolri itu tidak berlaku 
lagi. Ahok dijadikan tersangka dengan melanggar telegram Kapolri itu sendiri. 
Dengan demikian semua kandidat bisa diperiksa di masa kampanye pilkada.

Kali ini Mpok Sylvi yang kena. Konyolnya AHY menanggapi pemeriksaan Sylvi 
bermuatan politis. Sementara AHY begitu kencang mendesak agar Polri menetapkan 
Ahok tersangka. Kubu AHY double standard. Kubu AHY mencak mencak saat Mpok 
Sylvi diperiksa, sementara saat kasus Ahok mereka malah menekan polisi agar 
segera menetapkan Ahok sebagai tersangka.

Pada titik ini, sang grand master SBY turun gunung lagi. SBY mengirim pesan 
nelangsa. SBY mentwit cuitan emosional tentang kondisi negara. Katanya ” Ya 
Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah dan penyebar “hoax” 
merajalela dan berkuasa. Kapan rakyat dan yang lemah menang?.

Jrennggg. Eng ing eng. SBY sebagai mantan jenderal ahli strategi faham 
posisinya sudah terkunci. Ibarat pesawat tempur yang sudah masuk kuncian radar 
tidak bisa mengelak lagi. Tinggal menunggu muzizat keajaiban saja. SBY tahu 
detik detik kekalahan anaknya AHY dengan dimulainya pemeriksaan Mpok Sylvi. 
Kekalahan tinggal menghitung hari saja.

Okelah kita prediksi kontestasi pilkada DKI akan berlangsung dua putaran. Itu 
artinya jika sesuai prediksi Ahok Djarot dan Agus Sylvi yang masuk putaran 
kedua. Itu artinya jika proses hukum Mpok Sylvi masuk ke penyidikan, maka Mpok 
Sylvi akan ditetapkan sebagai tersangka korupsi.

Jika itu terjadi, perang terbuka bakal makin keras. Tidak tanggung tanggung, 
SBY bakal menggunakan semua kekuatan yang ada. Sayangnya lingkaran satelitnya 
telah jatuh dari orbit bumi. Rizieq Shihab sudah ditangkap dengan tuduhan 5 
tuntutan.

Sebelas aktivis makar telah dibuat tidak berkutik. Lalu siapa orang orang yang 
bisa menahan serangan balik Jokowi? Tidak ada lagi. Ibarat pasukan tempur yang 
sudah digiring ke luar area, SBY tinggal merenungi situasi terburuk.

Situasi terburuk itu bukan tentang Mpok Sylvi yang kena jerat pidana korupsi. 
Tapi putra mahkota Ibas yang bakal diobok obok keterlibatannya dalam proyek 
Hambalang dan kasus SKK Migas. Nama Ibas sudah terlalu sering dinyanyikan oleh 
Nazaruddin dan Anas Urbaningrum.

Jika skenario apik ini benar benar terjadi, lupakan pilkada Jakarta. Pilkada 
Jakarta tak seru lagi. Game is over. Tendangan tanpa bayangan Jokowi akhirnya 
berhasil menggilas semua lawan lawannya tanpa seorangpun menyangka. Tiba tiba 
saja semua jatuh tergeletak tak berdaya.

Aihhh…dinginnya hujan di malam minggu ini Pak De.

Salam Perjuangan
Birgaldo Sinaga


  • [GELORA45] Curhat SBY Buk... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]

Kirim email ke