-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4949143/dampak-kegiatan-ngantor-disetop-gaji-dipotong-hingga-phk?tag_from=wp_cb_mostPopular_list



Minggu, 22 Mar 2020 21:30 WIB

Dampak Kegiatan Ngantor Disetop: Gaji Dipotong hingga PHK

Trio Hamdani - detikFinance
Share 0
Tweet 0
Share 0
18 komentar
Gedung perkantoran di sepanjang kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa 
(30/12). Pasokan ruang perkantoran di Jakarta (kawasan central business 
district/CBD dan luar wilayah CBD) akan mencapai sekitar 7,5 juta meter persegi 
sampai akhir 2014 atau meningkat 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Pasokan 
perkantoran di Jakarta diproyeksikan meningkat pesat dengan rata-rata 10,2 
persen per tahun.      Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Perusahaan yang berkantor di Jakarta mulai menerapkan sistem kerja dari rumah 
atau work from home (WFH). Ditambah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah 
mengimbau seluruh perkantoran di Jakarta ditutup sementara waktu untuk mencegah 
penyebaran virus corona (Covid-19).

Di tengah situasi tersebut, buruh yang berprofesi sebagai pemelihara gedung pun 
kehilangan pekerjaan, khususnya mereka yang berstatus alih daya alias 
outsourcing. Pasalnya ketika perkantoran tutup maka aktivitas pemeliharaan 
gedung akan berkurang. Biasanya gedung-gedung perkantoran dikelola oleh 
perusahaan yang khusus bergerak di bidang tersebut.

"Memang apapun keputusan dan kebijakan yang diambil pemerintah itu akan 
berdampak kepada kita selaku (pelaku usaha) di pemeliharaan bangunan dan 
gedung," kata Ketua Umum Asosiasi Profesi Pemeliharaan Gedung atau Building 
Engineering Association (BEA) Mardi Utomo saat dihubungi detikcom, Minggu 
(22/3/2020).

Menurutnya beberapa perusahaan pemelihara gedung sudah tidak lagi mempekerjakan 
tenaga outsourcing yang biasa digaji harian.

"Ada karyawan yang sifatnya outsourcing atau yang dibayar secara harian seperti 
itu. Nah ini juga di beberapa member kami itu sudah memulai menerapkan, 
terutama yang pekerja harian, itu sudah mulai diberhentikan sejak beberapa hari 
yang lalu. Itu sudah mulai ada," jelasnya.
Baca juga: Anies Minta Kegiatan Kantor Disetop, Ini Respons Dunia Usaha

Dia menjelaskan dampak dari kebijakan WFH bagi karyawan kantor sudah dirasakan 
oleh perusahaan pemelihara gedung dan bangunan.

"Makanya ini dampaknya sudah mulai terasa ya seperti yang tadi saya sampaikan. 
Pengurangan di sektor terutama yang pekerja harian sudah dilakukan. Sudah 
banyak yang dilakukan tapi belum semuanya," tambahnya.

Bagaimana dengan karyawan tetap? dia menjelaskan manajemen kemungkinan akan 
meminta mereka cuti tanpa digaji.

"Tapi kalau ini berlangsung lama pasti akan ada skenario, cuti yang tidak 
dibayar. Ya pasti nanti akan bisa diberlakukan. Cuma mudah-mudahan isu (wabah 
corona) ini tidak berkembang terlalu luas lah," jelasnya.

Hal semacam itu memang tidak bisa dihindari jika wabah corona terus memburuk. 
Kecuali perusahaan masih bisa bertahan di tengah situasi tersebut.

"Ya perkerja ini kan tergantung dari bisnisnya ya. Kalau bisnisnya survive 
tentunya pekerja juga akan mendapatkan suatu benefit yang mencukupi. Kalau 
seandainya bisnisnya ini kira-kira terpengaruh pasti juga ada impact kepada 
pekerja," terangnya.

Pihaknya pun berupaya untuk mempertahankan bisnis tanpa mengorbankan pegawai.

"Pasti manajemen akan mengambil kebijakan-kebijakan yang terbaik yang bisa 
menyelamatkan bisnis ke depan tapi juga meminimalisir pengurangan berlebih 
daripada karyawan. Itu pasti dilakukan. Karena ini kan ada hubungan yang erat 
antara dunia bisnis dengan pekerja kan," tambahnya.
Baca juga: Anies Minta Setop Kegiatan Kantor, Bagaimana Pegawai Sektor Ritel?


Simak Video "Kasus WNI Positif Corona Kini Mencapai 309"

(toy/eds)






Kirim email ke