Apakah yang dimaksudkan defisit APBN masih aman ialah boleh terus melakukan
pinjaman?


http://www.antaranews.com/berita/658307/ekonom-defisit-apbnp-2017-masih-aman


*Ekonom: defisit APBNP 2017 masih aman*

Jumat, 13 Oktober 2017 10:03 WIB | 2.092 Views

Pewarta: Luqman Hakim

[image: Ekonom: defisit APBNP 2017 masih aman]Pengamat ekonomi Tony
Prasetyantono (ANTARA/Eric Ireng)


Yogyakarta (ANTARA News) - Ekonom Universitas Gadjah Madah Tony
Prasetyantono mengatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Perubahan 2017 yang diproyeksikan mencapai 2,9 persen masih dalam kondisi
aman karena penyerapan anggaran diperkirakan tidak mencapai 100 persen.

"Anggaran pemerintah biasanya tidak dihabiskan sesuai rencana, itu justru
agak membantu untuk saat ini," kata Tony di Yogyakarta, Jumat.

Meski demikian, menurut Tony, proyeksi defisit APBN 2017 hingga 2,9 persen
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) perlu menjadi evaluasi dan dorongan
pemerintah untuk memilah kembali belanja prioritas.

"Harus diseleksi kembali mana pembelanjaan yang betul-betul prioritas dan
mana yang harus ditunda atau bahkan dibatalkan. Dalam kondisi seperti ini
tidak mungkin semua bisa dapat," kata Tony.

Dengan perkiraan anggaran tidak terserap 100 persen, Tony optimistis
defisit APBN masih bisa ditekan hingga 2,6 persen terhadap PDB. Persentase
itu, menurut dia, masih dalam kondisi yang aman dan wajar.

Apalagi, Tony menilai pembelanjaan pemerintah saat ini banyak dialokasikan
untuk modal jangka panjang seperti pembangunan infrastruktur, transfer
pembangunan daerah, serta kesejahteraan sosial.

"Infrastruktur menjadi pondasi jangka panjang. Mungkin tidak dirasakan atau
dipanen sekarang tapi penting untuk kepentingan perekonomian nasional ke
depan," kata dia.

Meski demikian, alokasi pembangunan infrastruktur juga harus didasari
dengan penghitungan potensi ekonomi yang jelas. "Jangan sampai seperti
pembangunan bandara di Sri Lanka, sudah dibangun besar tapi ternyata sepi
pengunjung," kata dia.

Sementara itu, Tony menilai defisit APBN 2018 yang dirancang 2,19 persen
terlalu ketat. Pemanfaatan APBN yang ditekan terlalu ketat, menurut dia,
juga baik untuk memberikan stimulus perekonomian. "Saya kira bisa defisit
APBN direlaksasi menjadi kisaran 2,5 persen masih wajar dan logis untuk
kondisi Indonesia saat ini," kata dia.

Editor: Unggul Tri Ratomo

COPYRIGHT © ANTARA 201

Kirim email ke