http://id.beritasatu.com/macroeconomics/ekonomi-indonesia-belum-efisien/166400
*Ekonomi Indonesia Belum Efisien* *Oleh Nurjoni dan Rio Winto* | Rabu, 11 Oktober 2017 | 15:33 *JAKARTA* – Ekonomi Indonesia masih belum efisien yang ditandai dengan masih tingginya rasio penambahan modal dengan penambahan pengeluaran atau *incremental capital output ratio *(ICOR) Indonesia yang sebesar 6,4 pada 2016. Masih belum efisiennya ekonomi Indonesia disebabkan belanja barang dan modal pemerintah masih menguap sekitar 30-40% karena dikorupsi para aparat dan penyalahgunaan anggaran pemerintah untuk belanja yang mubazir. Di samping itu, inefisiensi ekonomi terjadi karena birokrasi yang berbelit, infrastruktur yang kurang memadai, biaya logistik mahal, belum tersedianya energi untuk industri dengan harga murah, rendahnya kualitas tenaga kerja, serta kendala ketersediaan bahan baku. Akibatnya, investasi yang masuk belum efisien dan kurang efektif untuk menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi 1% dibutuhkan investasi di atas 6% dari produk domestik bruto (PDB). Sedangkan di negara Asean lainnya untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi 1% dibutuhkan investasi di bawah 5% dari PDB. Artinya, ekonomi negara-negara Asean lainnya lebih efisien dari Indonesia. (bersambung) Berita Terkait - Menkeu Prediksi Ekonomi Hanya Tumbuh 5,4% <http://id.beritasatu.com/home/menkeu-prediksi-ekonomi-hanya-tumbuh-54/117786> - Darmin: Triwulan III Ekonomi Bisa Tumbuh 5,2% <http://id.beritasatu.com/home/darmin-triwulan-iii-ekonomi-bisa-tumbuh-52/166228> - Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi RI Tetap Kuat <http://id.beritasatu.com/home/bank-dunia-proyeksikan-ekonomi-ri-tetap-kuat/166057> - Ekonomi RI Menuju Perbaikan <http://id.beritasatu.com/home/ekonomi-ri-menuju-perbaikan/162547> - Ekonomi RI Keluar dari Masa Sulit <http://id.beritasatu.com/home/ekonomi-ri-keluar-dari-masa-sulit/159517> Baca selanjutnya di http://id.beritasatu.com/home/inefisiensi-birokrasi-susah-dicapai/166399