-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4964578/faisal-basri-luhut-lebih-berbahaya-dari-covid-19?tag_from=wp_beritautama&_ga=2.132471950.1432411980.1585929110-972861407.1585929110


Jumat, 03 Apr 2020 21:05 WIB

Faisal Basri: Luhut Lebih Berbahaya dari COVID-19

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Share 0
Tweet 0
Share 0
231 komentar
Faisal Basri Berbicara Mengenai Sektor Energi dan Industri Pengamat Ekonomi, 
Faisal Basri melakukan bincang bersama wartawan perihal Holding BUMN Migas di 
Jakarta, Jumat (16/3/2018). Selain berbicara mengenai Holding BUMN Migas Mantan 
Ketua Tim komite Tata Kelola Migas Faisal Basri berbicara mengenai isu isu di 
sektor energi dan industri. Grandyos Zafna/detikcom    Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Ekonom senior Faisal Basri kritik keras Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut 
Binsar Pandjaitan. Faisal menyebut Luhut lebih berbahaya daripada virus corona.

Faisal sendiri tidak bicara banyak soal apa yang dia maksud Luhut lebih 
berbahaya dari virus corona dalam cuitannya.

"Luhut Panjaitan lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19," cuit Faisal dalam 
akun Twitter @FaisalBasri, dilihat detikcom, Jumat (3/4/2020).
Baca juga: Mendag Pangkas Anggaran Rp 731 M, Dialihkan ke Penanggulangan Corona

Hingga berita ini ditulis, setidaknya cuitan Faisal ini telah dibalas netizen 
sebanyak 780 lebih balasan. Beberapa akun mendukung pernyataan Faisal.

"Say it louder, Pak Faisal! The world needs to hear this," kata salah satu akun.

Beberapa akun lainnya justru mengingatkan agar Faisal berhati-hati dalam 
bertutur kata, bisa jadi cuitannya merupakan pencemaran nama baik.

"Keras tapi sdh masuk katagori pencemaran nama baik. Ada pertanggungjawaban 
hukum didalamnya," cuit akun lainnya.
Baca juga: Ekonom: Pemerintah Seharusnya Tegas Cegah Mudik

Sebelumnya, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN juga sempat menyerang Luhut. 
Dalam akun YouTube-nya, Said menyoroti persiapan pemindahan ibu kota negara 
(IKN) dan menghubungkannya dengan penanganan COVID-19.

Said menilai pemerintah saat ini lebih mementingkan peninggalan monumental 
(legacy) berupa ibu kota baru di atas permasalahan lainnya. Dia juga sempat 
menyebut Luhut menekan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak 
'mengganggu' dana untuk pembangunan IKN baru, dan hal tersebut dapat menambah 
beban utang negara

Menanggapi kritik Said, pihak Kemenko Kemaritiman dan Investasi menuntut Said 
Didu minta maaf. Bila tidak, pihak Luhut akan memidanakan Said Didu.

"Bila dalam 2x24 jam tidak minta maaf, kami akan menempuh jalur hukum sesuai 
perundang-undangan yang berlaku," kata juru bicara Menko Luhut, Jodi Mahardi, 
lewat keterangan pers tertulis kepada wartawan, Jumat (3/4/2020).






Kirim email ke