-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>



https://inet.detik.com/cyberlife/d-5132337/foxconn-kejayaan-china-raja-manufaktur-dunia-berakhir?tag_from=wp_nhl_20



Foxconn: Kejayaan China 'Raja Manufaktur Dunia' Berakhir

Rachmatunnisa - detikInet

Kamis, 13 Agu 2020 22:05 WIB
3 komentar
SHARE
URL telah disalin
Foxconn
Foto: Internet
Jakarta -

Chairman Foxconn Young Li berpikir, kejayaan China sebagai pendominasi 
manufaktur dunia, termasuk manufaktur elektronik, kini telah berakhir.

Foxconn kerap merakit dan memproduksi perangkat Apple, Dell, Microsoft, Sony 
dan perusahaan multinasional lainnya. Namun selama bertahun-tahun, tidak ada 
yang tahu tentang Foxconn, bahkan mendengar namanya pun asing.

Di 2010, Foxconn mulai dikenal publik. Namun sayangnya, kemunculan perdana 
Foxconn di mata internasional justru karena serangkaian insiden bunuh diri yang 
terjadi di pabriknya.
Baca juga:
Jadi Alternatif China, Pabrik iPhone India Diguyur Rp 14 Triliun

Perusahaan yang menggunakan jasanya, terutama Apple, ikut disorot atas kejadian 
ini. Foxconn pun berupaya memperbaiki citranya dengan menangani masalah 
kesejahteraan dan eksploitasi buruh yang mendera perusahaannya.

Dikutip dari situs News.com.au, Foxconn memang masih menjadi bagian yang masif 
dari rantai pasokan banyak perusahaan dari berbagai negara, terutama perusahaan 
AS. Foxconn saat ini menempati porsi sekitar 30% dari total kapasitas produksi 
di luar China.

Namun menurut sang Chairman Young Li, kejayaan China sebagai manufaktur dunia 
sudah selesai. Pasalnya, para pembuat perangkat mulai melakukan diversifikasi 
rantai pasokan mereka sebagai respons atas kebijakan pembatasan tarif 
perdagangan barang-barang buatan China di AS.

Pada 2017, Foxconn sempat bersiap membangun pabrik di Wisconsin, AS. Foxconn 
bahkan dijanjikan insentif pajak sebesar USD 3 miliar untuk membangun pabriknya 
itu. Namun pembangunan pabrik senilai USD 10 miliar itu maju mundur. Tak satu 
pun produk berhasil diproduksi di sana.

Awal tahun ini, Foxconn bersiap menggeber skala produksi yang lebih masif 
hingga akhir 2020. Namun pada kenyataannya, pandemi virus Corona menjegal upaya 
ini. Foxconn sekarang sedang dalam pemulihan dari rekor penurunan laba karena 
pandemi yang mulai melanda pada kuartal pertama tahun 2020.

Karena Foxconn adalah mitra manufaktur utama untuk Apple, mereka pun ikut 
terpukul ketika banyak orang beralih bekerja dari rumah, dan lebih memilih 
menggunakan laptop untuk melakukan pekerjaan mereka. Foxconn pun telah 
memperkirakan akan mengalami penurunan penjualan untuk kuartal ketiga 
dibandingkan dengan tahun lalu.

Jika dihitung-hitung, ada tujuh miliar orang di dunia ini dan hanya sekitar 
tiga miliar yang menggunakan ponsel. Jadi, masih banyak tenaga kerja murah 
untuk memproduksi perangkat tersebut di luar China, terutama di wilayah yang 
secara ekonomi kurang maju. Sementara itu, negara-negara yang disebut sebagai 
'dunia ketiga' saat ini berlomba meningkatkan kapasitas produksi barang 
elektronik.
Baca juga:
Pabrik iPhone Makin Banyak di India

"Tak peduli apakah itu India, Asia Tenggara atau Amerika, akan selalu ada 
ekosistem manufaktur di masing-masing wilayah," kata Li.

Tampaknya sebagian besar ekosistem tersebut berada di India. Negara dengan 
populasi terpadat kedua setelah China itu diprediksi akan menjadi pusat 
manufaktur teknologi berikutnya.


Simak Video "Serikat Pedagang India Minta Warga Boikot Barang China!"

(rns/rns)
foxconn
china
india







Kirim email ke