-------- Forwarded Message --------
Subject: Dubes Tiongkok untuk Indonesia: Kami Siap Bekerja Sama dan
Membantu Indonesia
Date: Thu, 19 Mar 2020 12:26:36 +0800
From: ChanCT <sa...@netvigator.com>
To: GELORA_In <GELORA45@yahoogroups.com>
Dubes Tiongkok untuk Indonesia: Kami Siap Bekerja Sama dan Membantu
Indonesia
http://indonesian.cri.cn/20200318/73f42d6b-7787-6697-84c8-d1529764ac5c.html
2020-03-18 12:15:18
Image result for DutaBesar China Menemui Presiden
Jokowi图片默认标题_fororder_dashi
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian hari Selasa kemarin (17/3)
merilis sebuah artikel yang berjudul “Kami Siap Bekerja Sama dan
Membantu Indonesia” dalam koran Kompas maupun situs webnya, untuk
mengimbau berbagai negara termasuk Tiongkok dan Indonesia, untuk
bersolidaritas dan bekerja sama, bersama-sama memelihara kesehatan umat
manusia.
Artikel mengatakan, berkat kerja keras luar biasa, penanganan wabah
Covid-19 di Tiongkok maju pesat, dan aktivitas keseharian masyarakat
berangsur pulih. Namun, banyak negara lain yang keadaannya semakin
serius dalam menghadapi wabah virus korona. Dalam fase krusial pandemi
global ini, dunia harus membina solidaritas dan bekerja sama demi
kesehatan umat manusia.
Artikel mengatakan, solidaritas dan kerja sama adalah senjata Tiongkok
dalam melawan korona. Sejumlah 1,4 miliar rakyat Tiongkok bersatu
menghimpun kekuatan. Tiongkok telah bertindak paling komprehensif,
paling ketat, dan paling menyeluruh serta total dalam mobilisasi,
strategi, dan penanganan. Semua ini menghasilkan sinergi yang sangat
solid untuk memerangi wabah.
Pemerintah Tiongkok memobilisasi kekuatan dari seluruh negeri,
memusatkan sumber daya paling berkualitas, dan memberangkatkan tenaga
medis paling kompeten dari semua provinsi demi membantu Provinsi Hubei.
Sebelumnya tercatat 346 tim medis dengan 42.600 personel dari seluruh
Tiongkok yang dikerahkan menuju Hubei untuk bahu-membahu dengan pekerja
medis setempat melawan Covid-19.
Solidaritas dan kerja sama adalah senjata umat manusia paling ampuh
untuk mengalahkan bencana. Saat awal merebaknya virus Covid-19, Tiongkok
menerima bantuan dari masyarakat internasional. Ada 62 negara termasuk
Indonesia dan 7 organisasi internasional yang menyumbang masker, baju
pelindung, dan barang kebutuhan darurat lainnya. Bantuan ini merupakan
dukungan berharga bagi Tiongkok dalam pertempuran melawan wabah ini.
Tiongkok tidak akan pernah melupakan uluran tangan masyarakat
internasional. Kini, Tiongkok juga siap membantu negara lainnya.
Tiongkok juga siap bekerja sama dengan Indonesia dan memberikan bantuan
semaksimal mungkin kepada Indonesia untuk menangani pandemi ini.
Pesatnya penyebaran virus Covid-19 merupakan tantangan yang sangat
berat. Dalam menghadapi pandemi, tantangan ini adalah tantangan bersama.
Tanggung jawab ini juga adalah tanggung jawab bersama. Semua negara
hendaknya saling melengkapi dalam mengatasi penyebaran virus,
mengembangkan obat-obatan dan vaksin, serta berkoordinasi dalam
menyikapi dampak ekonomi.
Duta Besar China: Kami Siap Bekerja Sama dan Membantu Indonesia
Pandemi Covid-19 telah membuktikan bahwa takdir semua negara dunia
adalah saling terkait. Hanya dengan solidaritas dan kerja sama, dunia
bisa memenangi pertempuran melawan epidemi ini sesegera mungkin.
Oleh*XIAO QIAN*
17 Maret 2020·5
AFP/STR
Pasien Covid-19 yang telah sembuh meninggalkan rumah sakit darurat di
Wuhan China, Senin (9/3/2020).
Berkat kerja keras luar biasa, penanganan wabah Covid-19 di China maju
pesat dan aktivitas keseharian masyarakat pulih.
Namun, banyak negara lain yang semakin serius menghadapi wabah virus
korona. Dalam fase krusial pandemi global ini, dunia harus membina
solidaritas dan kerja sama demi kesehatan umat manusia.
Solidaritas dan kerja sama adalah senjata China melawan korona. Di bawah
kepemimpinan Presiden Xi Jinping dan Komite Pusat Partai Komunis China,
1,4 miliar rakyat China bersatu menghimpun kekuatan. China telah
bertindak paling komprehensif, paling ketat, dan paling menyeluruh serta
total dalam mobilisasi, strategi, dan penanganan. Semua ini menghasilkan
sinergi yang sangat solid untuk memerangi epidemi.
XINHUA VIA AP/JU PENG
Presiden China Xi Jinping (kanan) mengunjungi Akademi Kesehatan Militer
di Beijing, Senin (9/3/2020). Pada Selasa pagi, Xi menyambangi Wuhan
yang pernah menjadi pusat wabah SARS-CoV-2.
Presiden Xi Jinping telah enam kali memimpin pertemuan Komite Tetap
Politbiro Komite Pusat PKT untuk merancang strategi terkait upaya
pencegahan dan pengendalian virus Covid-19 sekaligus menjaga stabilitas
ekonomi dan sosial. Ia juga menginspeksi langsung ke garis depan epidemi
di Beijing dan Provinsi Hubei, mengomandoi penanganan wabah.
Pemerintah China memobilisasi kekuatan dari seluruh negeri, memusatkan
sumber daya paling berkualitas, dan memberangkatkan tenaga medis paling
kompeten dari semua provinsi demi membantu Provinsi Hubei. Saat ini 346
tim medis dengan 42.600 personel dari seluruh China dikerahkan menuju
Hubei untuk bahu-membahu dengan pekerja medis setempat melawan Covid-19.
*Semua berkontribusi*
Kalangan bisnis berkontribusi menyumbang uang dan barang. Ada perusahaan
yang menghimpun dana khusus senilai 1 miliar yuan (142,86 juta dollar
AS) dalam bentuk perlengkapan medis. Ada perusahaan yang menyediakan
semua peralatan elektronik di RS Huoshenshan dan RS Leishenshan, dua
rumah sakit darurat yang baru dibangun di Wuhan. Belasan perusahaan
logistik terkemuka di China mengoperasikan jalur hijau demi mengangkut
barang bantuan ke Wuhan secara gratis.
AFP/STRINGER/ANSA
Sejumlah tenaga medis China tiba di Bandara Internasional Fiumicino,
Roma, Italia (13/03/2020) untuk membantu memerangi wabah virus korona di
Italia.
Masyarakat luas juga berperan aktif. Ada pekerja yang spontan menjadi
sukarelawan dalam proyek konstruksi RS Huoshenshan. Ada petani yang
membeli 10 ton kubis untuk disumbangkan ke Hubei. Seorang warga berusia
87 tahun menyumbangkan semua simpanan hari tuanya, 200.000 yuan (28.570
dollar AS), karena tidak ingin berpangku tangan melihat tanah airnya
dilanda bencana.
Selain itu, lebih banyak warga yang dengan penuh kesadaran tidak keluar
rumah pada Tahun Baru Imlek, padahal ini adalah hari raya tradisional
paling penting bagi masyarakat China. Mereka telah memilih cara paling
primitif sekaligus paling efektif untuk menghentikan penyebaran virus.
Baca juga: Alasan WHO Tetapkan Covid-19 sebagai Pandemi Global
<https://bebas.kompas.id/baca/video/2020/03/16/alasan-who-tetapkan-covid-19-sebagai-pandemi-global/?_ga=2.13385332.233336144.1583721420-1912992526.1575556100>
Respons seperti ini berskala nasional, kata Bruce Aylward, kepala tim
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang berkunjung ke China, dalam
wawancara dengan/New York Times/.
Menurut Aylward, di kalangan masyarakat China terdapat kesadaran bahwa
”kita harus membantu Wuhan”. Kohesi dari rasa tanggung jawab dan
semangat tolong-menolong inilah yang memungkinkan penanganan wabah virus
Covid-19 di China terus bergerak maju.
KOMPAS/INSAN ALFAJRI
Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Senin
(16/3/2020), di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, memberikan jamu dari
Presiden Joko Widodo kepada tiga pasien Covid-19 yang sembuh.
Solidaritas dan kerja sama adalah senjata umat manusia paling ampuh
untuk mengalahkan bencana. Saat awal merebaknya virus Covid-19, China
menerima bantuan dari masyarakat internasional. Ada 62 negara—termasuk
Indonesia—dan 7 organisasi internasional menyumbang masker, baju
pelindung, dan barang kebutuhan darurat lain.
Baca juga: Belajar ke China untuk Mengatasi Korona
<https://kompas.id/baca/humaniora/2020/03/11/belajarlah-ke-negeri-china-untuk-mengatasi-korona/>
Bantuan ini merupakan dukungan berharga bagi China dalam pertempuran
melawan epedemi ini. Kami tidak akan pernah melupakan uluran tangan
masyarakat internasional. Kini, kami juga siap membantu negara lain.
China telah mengirim perangkat penguji virus corona dan bantuan material
lain ke sejumlah negara. Bantuan disalurkan melalui Palang Merah, jalur
non-pemerintah, sektor bisnis, dan jalur pemerintah daerah. China juga
telah memberangkatkan tim sukarelawan ahli medis ke Iran, Irak, Italia,
dan negara lain.
XINHUA VIA AP/JU PENG
Presiden China Xi Jinping (kanan) mengunjungi Akademi Kesehatan Militer
di Beijing, Senin (9/3/2020). Pada Selasa pagi, Xi menyambangi Wuhan
yang pernah menjadi pusat wabah SARS-CoV-2.
Pada 7 Maret, Pemerintah China menyumbangkan 20 juta dollar AS kepada
WHO sebagai dukungan dalam mengembangkan kerja sama internasional
mengatasi pandemi Covid-19.
Kami juga siap bekerja sama dengan Indonesia dan memberikan bantuan
semaksimal mungkin bagi Indonesia untuk menangani pandemi ini.
Kami juga siap bekerja sama dengan Indonesia dan memberikan bantuan
semaksimal mungkin bagi Indonesia untuk menangani pandemi ini.
*Pertemuan kerja sama*
Penting digarisbawahi, para menteri luar negeri dari China dan anggota
ASEAN telah bertemu di Vientiane, Laos, 20 Februari, membahas Covid-19.
Pertemuan ini menyepakati penguatan kerja sama regional sekaligus
menampilkan tradisi luhur saling membantu dan bekerja sama menghadapi
masalah. Pertemuan itu juga menghasilkan standar kerja sama global dalam
pencegahan dan pengendalian pandemi.
Pesatnya penyebaran virus Covid-19 merupakan tantangan sangat besar.
Dalam menghadapi pandemi, tantangan ini adalah tantangan bersama.
Tanggung jawab ini juga adalah tanggung jawab bersama. Semua negara
hendaknya saling melengkapi dalam mengatasi penyebaran virus,
mengembangkan obat dan vaksin, serta berkoordinasi dalam menyikapi
dampak ekonomi.
Epidemi Covid-10 telah membuktikan bahwa takdir semua negara dunia
adalah saling terkait. Masyarakat adalah komunitas dengan masa depan
bersama yang tidak bisa terlepas satu sama lain. Hanya dengan
solidaritas dan kerja sama, dunia bisa memenangi pertempuran melawan
pandemi ini sesegera mungkin.
(Xiao Qian, Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia)