Gus Dur dinilai sebagai sosok pengangkat martabat etnis tertindas
Minggu, 16 Desember 2018 08:36 WIB
Gus Dur dinilai sebagai sosok pengangkat martabat etnis tertindas
Daniel Johan saat mendampingi Gus Dur dalam acara Imlek di Vihara
mahavira Graha Pusat Lodan, Jakarta sekitar tahun 2007. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan menilai sosok
Presiden Ke-5 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bukan hanya mengangkat
kembali harkat dan martabat orang Tionghoa, namun etnis-etnis lainnya
yang tertindas juga selalu dibelanya.
"Jadi tidak heran Gus Dur diangkat sebagai Bapaknya orang Tionghoa,
bayangkan seorang kiai yang juga Ketua Umum Nahdlatul Ulama yang
diangkat sebagai Bapak Tionghoa," kata Daniel di Jakarta, Minggu.
Hal itu dikatakan Daniel terkait peringatan Haul Ke-9 Gus Dur pada 16
Desember.
Dia mengatakan penganugerahan gelar Bapak Tionghoa kepada Gus Dur karena
kecintaan etnia Tionghoa kepada mantan Ketua Umum PBNU tersebut.
Menurut dia, dahulu akar budaya Tionghoa dicabut, penggunaan bahasa
tidak boleh, sekolah-sekolah dibatasi, hak politik, hak sosial, hak
budaya diberangus.
"Seakan-akan Tionghoa itu diperlakukan seperti warga kelas dua dan itu
buat kita tragis," ujarnya.
Daniel menilai Gus Dur merupakan guru bangsa yang dapat menjadi tauladan
bagi semua orang, dari seluruh pemikiran dan kerja-kerja Gus Dur, jika
kita peras menjadi satu kata, maka intisarinya adalah pengabdiannya
kepada kemanusiaan.
Menurut dia, Gus Dur mengajarkan kita bagaimana mengangkat harkat dan
martabat kemanusiaan ditempat yang tinggi dan Gus Dur sangat mencintai
kemanusiaan.
"Gus Dur adalah seorang humanis dan nasionalis yang begitu mencintai
rakyatnya tanpa membeda-bedakan agama, suku, dan latar belakangnya. Gus
Dur membuat keislaman menjadi begitu indah dan dicintai, bahkan oleh
umat lain," katanya.
Menurut dia, humanisme dan nasionalisme itu yang diwariskan Gus Dur ke
PKB, sehingga partai tersebut penting menjadi besar untuk mewujudkan
nasionalisme dan kemanusiaan yang berkeadilan sosial tersebut.
Daniel mengatakan PKB sudah bertahun-tahun mengajukan kepada pemerintah
agar Gus Dur dijadikan pahlawan nasional namun untuk tahun ini Gus Dur
belum mendapat kehormatan itu.
"Harapan kami tahun depan Gus Dur benar-benar dianugerahkan sebagai
pahlawan nasional, meskipun sekarang ini rakyat sudah menganggap Gus Dur
sebagai Bapak Bangsa Indonesia," ujarnya.
Dia menilai ketika situasi kebangsaan Indonesia saat ini penuh dengan
kekisruhan, dirinya merasa sangat rindu dengan Gus Dur, dengan rangkulan
humanismenya dan rasa humornya.
*Baca juga:Gus Dur dan Soeharto tak diusulkan jadi pahlawan nasional
<https://www.antaranews.com/berita/764081/gus-dur-dan-soeharto-tak-diusulkan-jadi-pahlawan-nasional>
Baca juga:NU Bogor hadirkan mantan Aspri Presiden Gus Dur
<https://www.antaranews.com/berita/773534/nu-bogor-hadirkan-mantan-aspri-presiden-gus-dur>*
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Edy Sujatmiko
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com