KSPI Desak Pemerintah Perhatikan Kesejahteraan Para Pengajar
  
|    |  
Hari Guru Nasional, KSPI Desak Pemerint...
  |  |

 

PGRI Desak Pemerintah Angkat Guru HonorerJadi ASN Oleh: DhitaSetiawan, 24 
November 2017 - 15:49  Guru honorer unjukrasa/HILMI ABDUL HALIM/PR JAKARTA, 
(PR).- Persatuan Guru RepublikIndonesia (PGRI) mendorong pemerintah agar 
mengutamakan guru honorer untukdiangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN). 
Pasalnya, guru honorer sudahmengabdi dan terbukti memenuhi beragam persyaratan, 
seperti mengantongi ijazahsarjana dan lolos sertifikasi pendidikan guru. 
Perekrutan menjadi ASN sangatpenting untuk kesejahteraan dan perlindungan 
terhadap guru. Ketua Umum Pengurus Besar PGRI UnifahRosyidi menuturkan, sekitar 
46% guru masih berstatus honorer. Total guruse-Indonesia sekitar 1 juta orang. 
Menurut dia, pengangkatan menjadi ASNdiharapkan mampu meningkatkan 
profesionalitas guru. "Profesionalisme gurubelum sempurna, kesejahteraan dan 
perlindungan kepada guru juga belumsepenuhnya tercapai. Kami terus 
memperjuangkan tiga hal itu," ucap Unifahsaat berziarah ke Taman Makam Pahlawan 
Kalibata, Jakarta, Jumat 24 November2017. Unifah menuturkan, peningkatan 
kualitasguru bukan hanya dilihat dari sisi kesejahteraannya. Tetapi juga 
pembenahansistem pendidikan nasional dari pemerintah. Menurut dia, kewajiban 
guru adalahterus belajar agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. 
"Tapikami juga mohon perubahan itu tidak hanya guru tetapi semua pemangku 
kebijakanpusat dan daerah harus berubah mindsetnya bagaimana caranya melihat 
guru bukansebagai objek tetapi pihak yang harus dilindungi," katanya. Pelaksana 
Tugas Direktur Jenderal Gurudan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Hamid Muhammad 
mengatakan, pada tahun depanpemerintah akan mempertimbangkan untuk merekrut 
guru baru, dengan skema PegawaiPemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).  
Pemerintah juga mempertimbangkan merekrutsebanyak 2.992 guru honorer untuk 
menjadi ASN. "Nanti apakah mau bentuknyaP3K atau ASN masih dibicarakan dengan 
kementerian dan lembaga terkait. BersamaKemenpanRB, Badan Kepegawaian Negara 
dan Kemendagri," kata Hamid Hamid menjelaskan, para guru honorer itupantas 
direktut karena sudah berusia hampir 33 tahun, mengantongi sertifikatpendidikan 
dan ijasah sarjana. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud) 
mencatat, total guru honorer yang ada saat ini mencapai 732.833orang. Dari 
jumlah tersebut, sebanyak 383.609guru mengantongi ijasah sarjana tapi belum 
lulus sertifikasi pendidikan guru,sedangkan sebanyak 349.224 guru honorer 
lainnya tidak pantas untuk diangkatmenjadi PNS karena tak memenuhi syarat UU 
Nomor 5 Tahun 2014 tentang AparturSipil Negara (ASN). "Guru P3K untuk 
ditempatkan di daerah terdepan,terluar dan terpencil," katanya. 
HUT ke-72
 Ziarah ke TMP Kalibata merupakanserangkaian kegiatan PGRI dalam rangka 
memperingati Hari Guru Nasional ke-72yang tepat jatuh pada hari ini. Unifah 
menuturkan, apa yang dicita-citakan PGRIbelum semuanya tercapai, terutama 
perihal kesejahteraan. "Memperjuangkanguru honorer menjadi pekerjaan rumah 
terbesar PGRI. Kesejahteraan guru bukansemata untuk guru, tapi juga untuk masa 
depan bangsa dan meningkatkan kualitaspendidikan nasional," katanya. Selain 
berziarah ke makam pahlawan,ratusan guru di bawah binaan PGRI juga nyekar ke 
makam beberapa tokoh guru. Diantaranya, makam mantan Menteri Pendidikan dan 
Kebudayaan sekaligus mantanmantan ketua umum PB PGRI Sumantri Brodjonegoro. 
Para guru tersebut jugaberziarah ke makam mantan anggota MPRS RME Subiadinata 
dan mantan menteri agamaMochamad Dahlan, dan pahlawan revolusi Ahmad Yani. 
"Dari rangkaian kegiatan ini, kamimengingatkan para guru untuk terus 
menghormati para pahlawan sehingga nanti bisabercerita kepada siswa soal 
sejarah bangsa. Kegiatan lainnya sungguh banyak.Mulai lomba dari PGRI cabang 
kabulaten dan kota hingga provinsi dan nasional.HUT HGN ini berbarengan dengan 
HUT PGRI. Saya berharap guru terus berkarya danmeningkatkan solidaritas. Ikut 
bersama pemerintah melawan hoaks,"katanya.***

Kirim email ke