-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/read/detail/347585-hasil-studi-ungkap-paparan-pestisida-penyebab-stunting



Kamis 24 September 2020, 22:00 WIB 

Hasil Studi Ungkap Paparan Pestisida Penyebab Stunting

 Zubaedah Hanum | Humaniora 

  Hasil Studi Ungkap Paparan Pestisida Penyebab Stunting Antara Petani 
menyemprotkan cairan pestisida pada tanaman bawang merah. Dari hasil studi 
diketahui bahwa pestisida memicu terjadinya stunting. PAKAR kesehatan 
lingkungan Universitas Diponegoro (Undip) mengungkapkan dampak cemaran 
lingkungan sangat erat kaitannya dengan tumbuh kembang anak. Wanita usia subur 
dan bayi yang terpapar pestisida memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita 
stunting. Hal itu didapat dari hasil studi dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat 
Undip, Dr dr Suhartono Apoina Kartini Budiono MKes, di Kabupaten Brebes, Jawa 
Tengah, selama 2017 lalu. Daerah penghasil bawang merah itu merupakan pengguna 
pestisida tertinggi di Indonesia, bahkan disebut tertinggi di Asia Tenggara. 
"Penelitian menemukan bahwa paparan pestisida menjadi salah satu faktor 
terjadinya stunting pada anak-anak sekolah dasar di sana. Faktor risiko anak 
yang terpapar pestisida 3,9 kali lebih besar dibanding anak yang tak terpapar 
pestisida. Selain pestisida, pajanan bahan toksik di lingkungan seperti logam 
berat memicu terjadinya stunting," ungkap Suhartono dilansir dari laman undip, 
Kamis (24/9). Menurut Suhartono, penelitian tersebut dilatar belakangi adanya 
data Riskesdas 2013 yang mencatat mencatat angka kejadian stunting di Brebes 
mencapai 40,7%, merupakan tertinggi di Jawa Tengah. Pendorong lainnya adalah 
fokus penanganan terhadap gangguan tumbuh kembang anak yang lebih banyak 
dikaitkan dengan masalah infeksi terutama infeksi saluran cerna (diare) atau 
infeksi saluran pernafasan (Ispa), sehingga program pengendalian dari aspek 
lingkungan fokus kepada perbaikan sanitasi lingkungan seperti air bersih dan 
jamban. "Padahal paparan pestisida juga sangat besar andilnya dalam kejadian 
stunting suatu daerah," cetusnya. Stunting terjadi ketika anak gagal bertumbuh 
bagi fisik maupun otak pada 1.000 hari pertama kehidupan anak (HPK). Stunting 
berkaitan erat dengan kecerdasan anak. Negara-negara yang mampu membebaskan 
masyarakatnya dari problem stunting berpeluang untuk mencetak generasi cerdas. 
Dari risetnya, Suhartono menegaskan, stunting di suatu wilayah harus dilihat 
dengan kacamata yang lebih komprehensif, dengan melihat multifaktor yang ada 
mulai asupan gizi yang kurang, infeksi, serta pajanan bahan toksik dari 
lingkungan seperti logam berat, pestisida dan pencemaran lainnya. Pestisida 
diyakini menjadi salah satu faktor penyebab stunting karena dapat mengganggu 
fungsi hormon yang berperan dalam pertumbuhan, seperti IGF-1 atau Insuline 
Growt Factor-1(Boada et al 2007) dan tiroid (diamanti-Kandarakis et al 2009) ke 
dua hormon tersebut sangat penting dalam proses pertumbuhan, perkembangan 
seseorang. Sebagai referensi, hasil penelitian yang dilakukan Undip pada 2010 
juga memberi simpulan bahwa wanita usia subur dengan riwayat pajanan pestisida 
karena keterlibatannya dalam bidang pertanian mempunyai risiko 3,3 kali untuk 
menderita hipotiroidisme (Suhartono, dkk, 2010). Hipotiroidisme adalah gangguan 
dari hormon tiroid, jadi kadar hormon tiroidnya kurang sehingga proses 
pertumbuhan perkembangannya, kalau kemudian dia itu nanti hamil maka janin yang 
dalam kandungan itu tumbuh kembangnya akan terganggu. “Salah satu tanda 
terjadinya gangguan hipotiroidisme ini adalah membesarnya kelenjar tiroid atau 
gondok. Ini berpengaruh pada prestasi belajar anak,” papar Suhartono. Pintu 
masuk Suhartono mengingatkan bahwa pestisida bisa masuk ke dalam tubuh melalui 
kulit, saluran pernafasan saat kita menghirup, maupun mulut atau saluran cerna. 
Masuknya pestisida akan menyebabkan gangguan terhadap fungsi hormon pertumbuhan 
dan menyebabkan stres oksidatif sehingga asupan protein yang masuk ini sudah 
habis untuk mengatasi masalah stres ini. Dampak lain dari masuknya pestisida ke 
dalam tubuh terjadinya gangguan absorbsi bahan makanan di saluran cerna 
sehingga penyerapan nutrisi terganggu. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan 
anak-anak yang terpapar pestisida mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting. 
(H-2)

Sumber: 
https://mediaindonesia.com/read/detail/347585-hasil-studi-ungkap-paparan-pestisida-penyebab-stunting








Kirim email ke