-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/read/detail/300246-hewan-laut-ini-lindungi-manusia-dari-jutaan-virus



Rabu 01 April 2020, 02:10 WIB

Hewan Laut ini Lindungi Manusia dari Jutaan Virus

Abdillah Marzuqi | Weekend
 
Hewan Laut ini Lindungi Manusia dari Jutaan Virus

Unsplash/NOAA
Ilustrasi spons laut

Jumlah pasti jenis virus masih menjadi misteri hingga saat ini. Bahkan, muncul 
anggapan bahwa yang selama ini diketahui hanyalah permukaan saja dari potensi 
triliunan yang ada. Estimasi lain menyebut ada puluhan juta jenis virus berbeda 
berada di lautan. Bayangkan ada 10 juta virus ditemukan dalam satu mililiter 
air.

Berita baiknya, tidak setiap virus menginfeksi makhluk hidup dan ada beberapa 
hewan pemusnah virus. Pelipur itu berasal dari studi yang diketuai ahli ekologi 
kelautan dari Lembaga Penelitian Laut Kerajaan Belanda (NIOZ), Jennifer Welsh.

"Virus adalah entitas biologis paling melimpah di lingkungan laut. Terlepas 
dari potensi implikasi ekologisnya, memang sedikit yang diketahui tentang 
pemusnahan virus oleh organisme non-inang," terang Welsh.

Para peneliti menyelidiki berbagai organisme laut non-inang mampu menghilangkan 
partikel virus dari sekitar lingkungan akuatik mereka. Hasil uji laboratorium 
menunjukkan dari 10 spesies ternyata ada beberapa hewan yang paling efektif 
mengurangi kelimpahan virus, yakni kepiting, kerang, tiram, dan spons laut 
(bunga karang).

"Dalam percobaan kami, spons mengurangi virus hingga 94% dalam waktu tiga jam," 
jelas Welsh.

Meski demikian, setelah 24 jam, angka itu hanya mencapai 98%. Artinya tidak 
bisa memusnahkan virus secara total.

"Eksperimen lain menunjukkan bahwa pemusnahan virus itu memang sangat cepat dan 
efektif. Bahkan jika kami memasukkan virus baru ke air setiap 20 menit, spons 
tetap sangat efektif dalam menghilangkan virus," tambahnya.

Sedangkan posisi berikutnya adalah kepiting. Hewan itu mengurangi kelimpahan 
virus sebesar 90% selama 24 jam, sementara kerang berhasil 43%, dan tiram 12%.

Meski demikian, hasil laboratorium tersebut tidak mencerminkan kondisi yang 
sama di alam liar. Ada berbagai perubahan yang dapat mempengaruhi lingkungan 
akuatik, belum lagi sejumlah variabel lingkungan lainnya.

"Situasinya jauh lebih kompleks, karena banyak spesies hewan lain hadir dan 
saling mempengaruhi," kata Welsh.

Welsh mencontohkan ketika tiram sedang menyaring makanan lalu datang kepiting, 
maka tiram akan menghentikan penyaringannya. Selain itu, masih ada 
faktor-faktor seperti arus pasang surut, suhu, dan cahaya UV.

Meskipun demikian, para peneliti berpikir kemampuan alami hewan itu dapat 
dimanfaatkan untuk kepentingan lain, seperti akuakultur. (ScienceAlert/M-2)





Kirim email ke