-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/read/detail/302085-ini-4-poin-klarifikasi-said-didu-ke-luhut-tidak-ada-minta-maaf


Selasa 07 April 2020, 21:35 WIB

Ini 4 Poin Klarifikasi Said Didu ke Luhut. Tidak Ada Minta Maaf

Henri Siagian | Politik dan Hukum
 
Ini 4 Poin Klarifikasi Said Didu ke Luhut. Tidak Ada Minta Maaf

Antara
MANTAN Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu
 

MANTAN Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu membuat surat untuk 
mengklarifikasi video bertajuk 'Luhut: Uang, Uang dan Uang' yang diunggah di 
channel Youtube M. Said Didu.

Dalam surat yang ditandatangani pada Selasa (7/4), Said Didu hanya menjelaskan 
mengenai latar belakang ucapannya tanpa ada sepatah kata permintaan maaf.

Berikut adalah butir-butir klarifikasi Said Didu kepada Menteri Koordinator 
Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan yang diunggah dalam akun Twitter 
@msaid_didu
1. Video di channel Youtube M. Said Didu

Video yang berjudul Luhut: Uang, Uang, dan Uang di Channel Youtube M. Said Didu 
adalah ulasan analisis prioritas kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi 
Corona (covid-19)
2. Uang, uang, dan uang

Penyataan Pak Luhut hanya memikirkan uang, uang, dan uang merupakan rangkaian 
yang tidak terpisahkan dari analisis tersebut yang maknanya adalah:
a. Utamakan penyelamatan ekonomi

Bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan 
ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi Corona.
b. Utamakan penyelamatan investasi

Bahwa Menko Kemaritiman dan Investasi (Bpk Luhut B Pandjaitan) lebih 
mengutamakan kebijakan penyelamatan investasi yang mungkin merupakan 
pelaksanaan tugas bapak.
3. Sapta Marga

Pernyataan saya terkait dengan Sapta Marga yang jelas saya katakan bahwa 
"semoga terbersit kembali sapta marga" merupakan harapan kepada Bapak sebagai 
purnawirawan TNI bahwa dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, 
bangsa, dan negara.
4. Jauh dari kepentingan pribadi

Sebagai tambahan informasi bagi Bapak bahwa keterangan saya tersebut jauh dari 
kepentingan pribadi dan semata-mata karena penggilan nurani untuk memenuhi 
kewajiban sebagai anak bangsa dalam membangun sistem kehidupan berbangsa dan 
bernegara yang demokratis, peduli, dan kritis kepada setiap aparatur negara 
agar dalam mengambil langkah-langkah, kebijakan, dan program selalu fokus untuk 
mekepentingan rakyat banyak demi Indonesia yang maju, adil, dan makmur ke 
depan. (X-15)

Baca juga: Nasihat untuk Luhut Pandjaitan dan Said Didu

Baca juga: Said Didu: Saya Tidak Akan Minta Maaf, Memang Faktanya Begitu

Baca juga: Wantimpres Sumbangkan Gaji untuk Penanggulan Covid-19






Kirim email ke