Apakah tidak dapat diperbaiki supaya bisa mendatangkan laba? Dijual kepada
sahabt bin sobat?


https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171003204002-92-245919/jokowi-minta-anak-usaha-bumn-tak-sesuai-bisnis-induk-dijual/


Jokowi Minta Anak Usaha BUMN Tak Sesuai Bisnis Induk Dijual

*Galih Gumelar *, CNN Indonesia | Selasa, 03/10/2017 20:56 WIB

Bagikan :

[image: Jokowi Minta Anak Usaha BUMN Tak Sesuai Bisnis Induk Dijual]
Menurut Presiden Joko Widodo, jumlah anak dan cucu usaha BUMN saat ini
mencapai hampir 800 perusahaan, di mana diantaranya memiliki bisnis yang
tak lagi sesuai dengan induknya. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) menjual atau menggabungan (merger) anak dan cucu usahanya
yang tidak sesuai dengan inti bisnis induk usahanya.

Jokowi mengatakan, masalah ini sudah dibahas di dalam rapat paripurna
beberapa waktu lalu. Di dalam rapat itu, lanjutnya, ia bahkan sempat
memarahi jajaran menteri yang berkaitan dengan masalah tersebut.

“Saya sudah perintahkan kemarin (untuk menjual atau merger cucu BUMN).
Ngapain BUMN mengurusi catering, menyuci baju. Langsung saya tunjuk
langsung,” ungkap Jokowi di Jakarta, Selasa (3/10).
Lihat juga:

BPK Temukan Ketidakpatuhan Pengelolaan Uang Negara Rp25 T
<https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171002145357-78-245580/bpk-temukan-ketidakpatuhan-pengelolaan-uang-negara-rp25-t/>



Saat ini menurut dia, jumlah BUMN mencapai sekitar 118 perusahaan. Namun,
anak dan cucu usahanya hampir mencapai 800 perusahaan.
Perusahaan-perusahaan tersebut menurut dia, sudah ada jauh sebelum
pemerintahannya.

"Yang buat anak cucu BUMN kan bukan saya, sudah ada dari dulu. Dijual saja
anak (usahanya), kalau tidak di-merger,” ungkap dia.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar
dimitrakan dengan pengusaha-pengusaha daerah. Ia menilai, langkah ini
dilakukan agar tercipta kondisi usaha yang sehat antar pelaku usaha.
Lihat juga:

Holding BUMN Tetap Dikebut Meski Freeport 'Masih Ribut'
<https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171003154241-92-245849/holding-bumn-tetap-dikebut-meski-freeport-masih-ribut/>


Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P.
Roeslani menilai BUMN berekspansi terlampau jauh dengan memiliki anak,
cucu, hingga cicit usaha yang tidak sesuai bisnisnya. Hal tersebut menurut
dia, bisa mematikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Anak cicit BUMN ini mengambil banyak porsi swasta dan UMKM. Contohnya, ada
kegiatan catering untuk internal BUMN yang dibikin oleh cicit mereka. Kami
ingin, BUMN ini kembali ke core bisnisnya,” ujar Rosan. *(agi)*

Kirim email ke