Kedubes RRT Perkenalkan Program Pelatihan dan Pendidikan Vokasi di
Xinjiang
http://indonesian.cri.cn/20181220/ad8b7661-db50-30b9-42c7-5a746669a279.html
2018-12-20 13:28:55
Beberapa hari terakhir ini, program pelatihan dan pendidikan vokasi
Indonesia yang dilaksanakan di Xinjiang mendapat perhatian luas dari
masyarakat Indonesia. Untuk itu juru bicara Kedutaan Besar RRT untuk
Indonesia sempat memperkenalkan program tersebut kepada kalangan media.
Kedubesa RRT menyatakan, Tiongkok merupakan negara multisuku dan
multiagama. Hak-hak kebebasan beragama dan kepercayaan warga negara
Tiongkok dijamin Undang-undang Dasar. Pemerintah Tiongkok, berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan, memberikan perlindungan kepada setiap
warga negaranya, termasuk Muslim suku Uighur di Xinjiang untuk
menjalankan kebebasan beragama dan kepercayaan.
Termasuk suku Uighur, ada 10 suku di Xinjiang yang mayoritasnya menganut
agama Islam, dengan jumlah penduduk sekitar 14 juta. Ada 24,4 ribu
masjid di wilayah Xinjiang, atau sekitar 70% dari jumlah total masjid di
seluruh Tiongkok, jumlah masjid per kapita berada di jajaran terdepan di
dunia. Jumlah ulama ada 29 ribu orang, sekitar 51% dari jumlah total di
seluruh negara. Di Xijiang, ada 103 ormas agama Islam, mengambil porsi
92% dari seluruh ormas agama di Xinjiang. Didirikan pula beberapa
pesantren dan madrasah. Setiap tahun, pemerintah lokal menyelenggarakan
ribuan Muslim menunaikan ibadah haji ke Mekkah dengan menggunakan
charter flight dan menyediakan staf dokter, tukang masak, pemandu,
penerjemah dan sebagainya untuk memberikan layanan sepanjang perjalanan.
Kitab Suci Al Quran dan serangkaian koleksi dari Al-Sahih Muhammad
Ibn-Ismail al-Bukhari telah diterjemahkan dan dipublikasikan dalam
bahasa Mandarin, Uighur, Kazak, Kirgiz dan bahasa lainnya di Tiongkok.
Akibat pengaruh ekstremisme keagamaan internasional, ekstremisme
keagamaan telah tumbuh dan menyebar luas di Xinjiang dalam beberapa
tahun terakhir ini. Oknum ekstremis dan teroris telah merancang dan
melakukan tindakan kekerasan dan teror sebanyak ribuan kali di Tiongkok,
termasuk kerusuhan tanggal 5 Juli 2009 di Urumqi yang mengakibatkan 197
korban jiwa dan lebih dari 1700 orang teluka; serangan teror di stasiun
kereta api Kunming pada tanggal 1 Maret 2014 yang mengakibatkan 31 orang
tewas dan 141 orang terluka. Selain itu, mereka juga merancang dan
melaksanakan sejumlah tindakan kekerasan dan teror yang mengakibatkan
korban jiwa dan kerugian harta benda yang luar biasa besarnya, antara
lain serangan kekerasan dan teror di Urumqi pada 22 Mei 2014, di
Shanshan pada 26 Juni 2013, di Shache pada 28 Juli 2014, di Baicheng
pada 18 September 2015. Masyarakat dari berbagai suku di Xinjiang
sama-sama merasa marah dan mengecam kejahatan teroris. Dalam surat
kepada pemerintah daerah oleh anak seorang polisi Uighur yang gugur saat
menjalankan tugas, berbunyi bahwa saya berharap Pemerintah dapat secara
tegas memberantaskan tindak pidana kekerasan dan teror sampai tuntas
supaya tidak ada anak lagi yang membesar tanpa pendampingan ayahnya.
Terorisme dan ekstremisme adalah musuh manusia. Dengan menyerap
pengalaman komunitas internasional dalam melawan terorisme, Tiongkok
telah mengambil serangkaian langkah deradikalisasi. Di sebagian daerah
di Xinjiang, sejumlah penduduk masih kurang menguasai bahasa mandarin,
kesadaran dan ilmu pengetahuan hukum terbatas, keterampilan kerja mereka
pun tidak memadai untuk mendapatkan kerja sehingga sangat rentan akan
penghasutan dan instigasi oleh terorisme dan ekstremisme. Berdasarkan
situasi ini, pemerintah daerah menyediakan program pelatihan dan
pendidikan vokasi gratis kepada sebagian orang yang terdampak oleh
pemikiran ekstremisme. Konten pelajarannya adalah bahasa mandarin, ilmu
pengetahuan hukum, keterampilan kerja dan pendidikan deradikalisasi.
Kursus yang disediakan oleh lembaga pelatihan dan pendidikan vokasi itu
termasuk produksi pakaian dan topi, pengolahan makanan, perakitan produk
elektronik, tipografi dan pencetakan, e-commerce dan lain-lain. Para
pelajar dapat mengambil satu atau dua kursus sesuai dengan keinginan dan
kondisi diri sendiri. Selama masa pelatihan, para pelajar dibayar gaji.
Kebiasaan kehidupan normal mereka dihormati dan dilindungi berdasarkan
latar belakang etnis dan agamanya. Setelah para pelajar lulus, institut
ini akan merekomendasikannya kepada perusahaan lokal sesuai dengan
keterampilan kerja mereka, supaya para lulusan mendapat pekerjaan dan
menjadi kaya. Praktek ini membuktikan bahwa pelatihan vokasional
merupakan tindakan efektif di Xinjiang untuk menghapuskan lingkungan dan
tanah terorisme dan ekstremisme,dan juga mencegah kejahatan kekerasan
dan teror.
Hingga saat ini, tindakan antiteroris komprehensif di Xinjiang telah
mendapat hasil nyata. Selama 21 bulan ini, tak pernah terjadi serangan
teroris dan kekerasan di Xinjiang, jumlah perkara tindak pidana dan
gangguan keamanan umum menurun secara drastis. Kondisi keamanan umum di
Xinjiang membaik signifikan, penyebaran ekstremisme keagamaan terkendali
efektif. Stabilitas sosial mempercepat pembangunan ekonomi. Pertumbuhan
PDB Xinjiang pada tahun 2017 mencapai 7.6 persen. Pada bulan Januari
sampai September tahun ini, Xinjiang mendatangkan wisatawan lokal maupun
mancanegara sebanyak 132 juta orang, bertumbuh 40 persen dibandingkan
waktu sama tahun yang lalu. Sekarang Xinjiang semakin indah dan aman.
Penduduk setempat tak perlu takut-menakut lagi, bisa berjalan-jalan,
belanja, makan bersama dan bertamasya dengan tenang hati. Kepercayaan
beragama setiap suku di Xinjang termasuk Uighur dilindungi pemerintah
dengan lebih baik.
Tiongkok dan Indonesia merupakan tetangga baik, teman baik dan mitra
baik. Kita selalu saling mendukung dalam isu-isu yang menyangkut
kepentingan besar masing-masing. Kami yakin bahwa jika telah diketahui
keadaan nyata Xinjiang, teman-teman Indonesia akan lebih memahami dan
mendukung tindakan yang diambil pemerintah Tiongkok untuk memerangi
terorisme dan ekstremisme, menjaga stabilitas sosial dan keamanan
masyarakat di Xinjiang. Dalam beberapa tahun ini, Kedutaan Besar
Tiongkok terus-menerus menulis artikel di media Indonesia untuk
memperkenalkan keadaan Xinjiang, mengundang tokoh-tokoh agama dan
jurnalis Indonesia untuk berkunjung ke Xinjiang dan provinsi-provinsi
yang lain. Seperti apa yang mereka lihat, penduduk Xinjiang dari
berbagai suku dan muslin lain di Tiongkok sedang hidup dan bekerja
dengan bahagia. Kami menyambut lebih banyak teman-teman Indonesia
mengunjungi, melihat dan mengenal Tiongkok yang nyata.
Demikian dinyatakan Kedubes RRT untuk Indonesia.
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com