https://tirto.id/kesaksian-komandan-yang-anak-buahnya-dimarahi-prabowo-di-cianjur-djgg
Kesaksian Komandan yang Anak
Buahnya Dimarahi Prabowo di Cianjur
Calon Presiden RI nomor 02 Prabowo Subianto (tengah) menyapa
pendukungnya saat Safari Politik di Grand Pacific Hall, Sleman, DI
Yogyakarta, Rabu (27/2/2019). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.
<https://tirto.id/kesaksian-komandan-yang-anak-buahnya-dimarahi-prabowo-di-cianjur-djgg>
Calon Presiden RI nomor 02 Prabowo Subianto (tengah) menyapa
pendukungnya saat Safari Politik di Grand Pacific Hall,
Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/2/2019). ANTARA FOTO/Andreas
Fitri Atmoko/hp.
Oleh: Gilang Ramadhan - 13 Maret 2019
Dibaca Normal 2 menit
/"Jadi kami sigap melihat bapak salaman itu seperti ditarik itu kami
langsung reaktif biasanya, takut bapak jatuh karena bapak di atas ya."
(ADC Satgas Pamwal VVIP Satgaspus Capres 02, AKBP Rahmad Hakim)./
tirto.id <https://tirto.id/> - Video berisi calon presiden (capres)
Prabowo Subianto memarahi pria berbaju batik saat melakukan safari
politik di Cianjur, Jawa Barat, viral lewat media sosial. Prabowo yang
berada di atas mobil juga sempat menepak tangan pria yang berdiri persis
di sisi mobil yang ia tumpangi.
Ulah Prabowo dengan cepat menuai cibiran warga net. Beberapa dari mereka
membikin narasi yang menyudutkan mantan danjen Kopassus itu. Namun, apa
yang sebenarnya terjadi?
ADC Satgas Pamwal VVIP Satgaspus Capres 02 AKBP Rahmad Hakim menjelaskan
pria yang dimarahi dan ditepak tangannya oleh Prabowo merupakan anggota
pengawal yang berinisial JR.
"Anggota kami," kata Rahmad kepada reporter /Tirto/, Selasa (12/3/2019).
Rahmad bercerita, masyarakat yang datang saat kunjungan Prabowo di
Cianjur membludak. Jumlah massa yang datang di luar perkiraan tim
pengamanan.
"Masyarakat itu sudah penuh sejak dari helipad sampai beliau keluar dari
stadion. Nah, masyarakat itu berebut semua mendekati mobil bapak
[Prabowo], baik ibu-ibu, maupun anak-anak, masyarakat lah," ujarnya.
Baca juga:
* Fauzi Baadila Bisa Lapor, Bukan Cuma Cabut APK Jokowi di Rumahnya
<https://tirto.id/fauzi-baadila-bisa-lapor-bukan-cuma-cabut-apk-jokowi-di-rumahnya-djcy>
Rahmad menuturkan, anggotanya kemudian berusaha membuka jalan agar mobil
yang ditumpangi Prabowo bisa lewat. Namun saat itu jumlah pengawal
terlalu sedikit jika dibandingkan massa yang datang.
"Anggota saya buka jalan, mungkin dalam pelaksanaannya menurut bapak
kurang humanis," kata dia.
Menurut Rahmad, saat itu Prabowo tidak seketika langsung marah.
Sebelumnya Prabowo sempat memberi kode terlebih dahulu, namun tim
pengamanan tidak memperhatikan kode tersebut.
"Sebelum bapak marah itu biasanya mengamati dulu. Biasanya kalau bapak
ngamati itu sudah sinyal. Biasanya ada kode-kode, anggota enggak lihat
kode dari bapak. Memang situasinya /crowded,/" ujarnya.
Rahmad mengklaim Prabowo sering mengingatkan pasukan pengamanan untuk
bersikap humanis. Bahkan Prabowo juga sering menegur langsung
pengawalnya saat di lapangan.
"Kalau SOP pengawalan ya itu, bapak tekankan humanis, humanis, humanis.
Gerakan tangan pun kalau terlihat sama bapak langsung ditegur," tambahnya.
Rahmad menjelaskan, sudah menjadi SOP (/Standard Operating Procedure/)
jika ada massa berkerumun di mobil VVIP akan ada penjagaan di sebelah
kanan dan kiri. Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk menjaga
keselamatan Prabowo.
"Kadang kalau bapak lagi salaman, tidak sekedar salaman, kadang ditarik,
kayak gitu loh. Jadi kami sigap melihat bapak salaman itu seperti
ditarik itu kami langsung reaktif biasanya, takut bapak jatuh karena
bapak di atas ya," jelasnya.
Baca juga:
* Atribut Kampanye Pemilu 2019 Bikin Sampah Visual di Ruang Publik
<https://tirto.id/atribut-kampanye-pemilu-2019-bikin-sampah-visual-di-ruang-publik-dhBS>
Dalam rekaman video lain memang terdengar Prabowo melakukan hal itu
lantaran melihat ada seorang warga yang hampir terjatuh karena ingin
bersalaman dengannya. "Kamu jangan halangi saya untuk salaman dengan
rakyat," ujar Prabowo Subianto saat menuju lokasi pertemuan di Gedung
Assakinah, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (12/3/2019).
"Kamu tidak boleh ya kasar kepada rakyat," perintah Prabowo kepada
pengawalnya tersebut.
Penjelasan BPN
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak mau banyak
berkomentar soal video capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang
terlihat marah dan memukul tangan orang saat dia berada di atas mobil.
Juru Bicara TKN Arya Sinulingga masih belum paham konteks pemukulan
tersebut. Namun, dia menyerahkan penilaian sikap Prabowo itu kepada
masyarakat.
"Saya sih enggak mau komentar lebih jauh ya. Biarkan publik yang menilai
perilaku dari masing-masing capres yang ada saat ini dan bagi kita sih
biarkan itu jadi penilaian publik, bukan penilaian dari kita," tegas
Arya kepada /Tirto/, Selasa (12/3/2019).
Menanggapi cibiran kepada Prabowo, Kepala Media Center Prabowo-Sandi,
Ariseno Ridhwan menyebut hal ini sebagai fitnah guna menyudutkan
jagoannya. "Ini kan fitnah. Digoreng oleh pihak tak bertanggung jawab
untuk menyudutkan Pak Prabowo. Padahal kenyataannya tidak demikian. Pak
Prabowo malah khawatir dan sangat memperhatikan dan mengapresiasi
seluruh warga yang ikut dalam kegiatannya," kata Ariseno melalui
keterangan tertulis yang diterima Tirto, Selasa (12/3/2019).
Ariseno justru mengatakan, tim pengamanan dimarahi Prabowo itu malah
melakukan tindakan yang sangat heroik karena berhasil menyelamatkan
seorang anak yang terjatuh.
"Ini kan dalam kegiatan itu ada juga seorang anak yang jatuh dan hampir
terinjak-injak. Tapi sebelum kejadian terinjak tim pengamanan tadi
berhasil mengangkat anak itu. Dan Pak Prabowo juga tahu, dan diapresiasi
ketangkasan para timnya. Cuma hal seperti ini kan tidak mungkin
disebarkan pihak lain," tuturnya.
Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo
Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean menilai apa yang dilakukan
Prabowo bukan bentuk kemarahan. Menurutnya, Prabowo hanya sebatas
menegur pengawal karena menghalangi ibu-ibu yang ingin mendekat ke Prabowo.
"Video itu bukan menunjukkan Pak Prabowo lagi marah-marah, tetapi Pak
Prabowo menegur satuan pengawal yang sedang mengawal dirinya yang
terlalu ketat, sehingga banyak ibu-ibu yang tidak bisa mendekat dengan
Pak Prabowo," kata Ferdinand saat dihubungi reporter /Tirto/.
Ferdinand menilai teguran itu positif lantaran jika pengawalan terlalu
ketat pun tidak baik. Dari sisi kepentingan politik, kata Ferdinand,
tentu Prabowo ingin selalu mendekat ke rakyat.
"Kadang-kadang pengawal ini kita maklum mereka ingin menjaga keselamatan
yang dikawal, tapi di satu sisi kepentingan politik jauh lebih besar
yaitu dekat dengan rakyat," jelasnya.
Namun, pengajar Ilmu Politik Universitas Al-Ahzar Indonesia, Ujang
Komaruddin menilai video yang tersebar di media sosial merugikan
Prabowo. Ia mengatakan terlepas dari apa yang melatarbelakangi tindakan
Prabowo, masyarakat tentu melihat kekerasan sebagai sesuatu yang buruk.
"Sebagai pemimpin harusnya tegas, ramah, dan mengayomi, termasuk stafnya
sendiri. Dengan hanya melihat apa yang dilakukan Prabowo di video, tentu
masyarakat enggak ingin pemimpin yang melakukan kekerasan," kata Ujang
kepada reporter/Tirto./
"Apa pun alasannya, kekerasan tidak bisa dibenarkan. Itu tidak bisa
dibenarkan oleh siapa pun, apalagi seorang calon presiden. Pasti akan
berimplikasi memberi efek negatif ke Prabowo," pungkasnya.
Baca juga artikel terkait PILPRES 2019
<https://tirto.id/q/pilpres-2019-c2Z?utm_source=Tirtoid&utm_medium=Lowkeyword>
atau tulisan menarik lainnya Gilang Ramadhan
<https://tirto.id/author/ramadhan?utm_source=Tirtoid&utm_medium=Lowauthor>
(tirto.id - Politik)
Reporter: Frendy Kurniawan & Haris Prabowo
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan
Menurut BPN, Prabowo hanya sebatas menegur pengawal.