-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/read/detail/303049-ketua-who-ingatkan-jangan-kendurkan-upaya-cegah-covid-19


Sabtu 11 April 2020, 13:59 WIB

Ketua WHO Ingatkan Jangan Kendurkan Upaya Cegah Covid-19  

Deri Dahuri | Internasional
 
Ketua WHO Ingatkan Jangan Kendurkan Upaya Cegah Covid-19  

AFP / Ina FASSBENDER
Seorang anak melihat mural karya seniman Kai 'Uzey' Wohlgemuth yang 
menggambarkan perawat sebagai 'Superwoman' di Hamm, Jerman.
 

JUMLAH korban meninggal akibat virus korona baru atau Covid-19 telah mencapai 
100 ribu orang di seluruh dunia. Badan kesehatan global PBB atau Organisasi 
Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pemerintah di seluruh dunia untuk tidak 
melakukan langkah mundur dalam mencegah penyebaran pandemi Covid-19.   

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Jumat (10/4), 
bahwa pihaknya melihat upaya pencegahan mulai mengalami pengenduran. Padahal ia 
menegaskan pembatalan pembatasan atau lockdown justru akan menyebabkan 
penyebaran virus mematikan kembali meluas.

Berbicara kepada wartawan di Jenewa, Swiss, Jumat (10/4), Tedros mengatakan  
‘kedatangan melambat’ dalam jumlah kasus epidemi Covid-19 di beberapa negara 
Eropa seperti Italia, Jerman, Spanyol, dan Prancis tetapi justru di beberapa 
negara dan kawasan lain terjadi peningkatan. Kasus Covid-19 meningkat di 16 
negara di kawasan Afrika.    

Baca juga : Italia Perpanjang Masa Lockdown hingga 3 Mei

Pernyataan Tedros disampaikan hanya selang beberapa jam setelah Universitas 
Johns Hopkins menyampaikan laporannya.

Dalam laporannya, universitas yang sangat concern bidang kesehatan menyatakan 
bahwa jumlah kematian yang dikonfirmasi terkait dengan Covid-19 atau  penyakit 
pernapasan yang sangat menular yang disebabkan virus korona mencapai 100.376 
orang.

Bahkan beberapa ahli kesehatan meyakini bahwa jumlah korban meninggal 
sebenarnya jauh lebih dari pada yang dilaporkan atau terutama korban meninggal 
yang tidak dirawat di rumah sakit.

Selain itu, data tak dilaporkan karena alat tes yang terbatas,  aturan yang 
berbeda dalam mengkalkulasi orang yang meninggal akibat Covid-19, dan dugaaan 
sejumlah pejabat pemerintah menutupi angka kematian yang sebenarnya.      

Sementara itu, Tedros mengaku dirinya sangat prihatin dan khawatir dengan 
banyak tenaga medis sebagai garis terdepan dalam penanganan pasien Covid-19  
yang meninggal dunia.

"Di beberapa negara (ada) laporan hingga 10% tenaga medis yang  terinfeksi," 
kata Tedro. "Ini kecenderungan yang mengkhawatirkan."

Di sisi lain, satuan tugas pasokan PBB yang baru dibentuk akan melakukan 
koordinasi dan meningkatkan pengadaan dan distribusi alat pelindung diri, 
diagnostik laboratorium, dan oksigen untuk dikirim ke negara-negara yang paling 
membutuhkannya.

"Setiap bulan kita perlu mengirimkan setidaknya 100 juta masker dan sarung 
tangan medis, hingga 25 juta N95 respirator, pakain dan pelindung wajah, hingga 
2,5 juta alat tes diagnostik dan sejumlah besar konsentrator oksigen dan 
peralatan lain untuk perawatan klinis," katanya. kata.

Ketua WHO kembali memperingatkan bahwa tidak ada negara yang kebal dari pandemi.

"Dari pandemi ini kita harus mencoba belajar ... apa kesenjangannya, ini adalah 
pesan bahkan untuk negara-negara maju. Di seluruh laporan, Anda telah melihat 
kurangnya kesiapan sistem kesehatan masyarakat," kata Tedros. (AFP/OL-09)

 




Kirim email ke