Luhut tak batasi investasi infrastruktur hanya Tiongkok
 Jumat, 11 Mei 2018 22:29 WIB
 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan (ANTARA /M Agung 
Rajasa)

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut mengatakan 
pemerintah Indonesia tidak membatasi investasi infrastruktur hanya investasi 
dari Tiongkok saja asalkan memenuhi syarat.

Hal itu disampaikan Luhut kepada wartawan di Jakarta, Jumat, terkait tawaran 
sejumlah investasi infrastruktur terintegrasi dalam kerangka inisiatif Jalur 
Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 atau "Belt and Road".

"Kami tawarkan ke semua (negara). Nah salah satu yang kami tawarkan ke Belt and 
Road itu ada empat yaitu di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara 
dan Bali. Untuk Tiongkok kita memang fokus ke empat itu," katanya.

Menurut Luhut, selain empat koridor itu, pemerintah Indonesia juga menawarkan 
investasi di sejumlah kawasan lain seperti Sabang, Batam hingga Natuna dan 
wilayah lainnya.

Mantan Menko Polhukam itu menjelaskan dirinya sempat berkunjung ke negeri tirai 
bambu untuk membahas tawaran investasi dalam kerangka bisnis tersebut.

"Saya katakan kalau mau masuk ke Indonesia, ada empat kriteria yang harus 
dipenuhi," katanya.

Kriteria yang dimaksud yakni teknologi yang ramah lingkungan, penggunaan tenaga 
kerja lokal, bersedia membangun pelatihan vokasional serta transfer teknologi.

"Pertanyaannya, apakah ini hanya untuk Tiongkok? Tidak. Terbuka untuk siapa 
saja yang mau masuk, silakan datang. Kami juga transparan. Kalian nanti lihat 
bagaimana `deal`-nya," katanya.

Ia juga memastikan hingga saat ini belum ada satu pun proyek yang ditawarkan 
dalam Belt and Road telah pasti disepakati dengan Tiongkok. Kedua pihak masih 
terus melakukan kajian kelayakan terhadap proyek-proyek yang ditawarkan. Oleh 
karena itu, peluang masih terbuka lebar bagi semua pihak karena dalam proses 
negosiasi.

"Jadi kalau ada yang bilang kita mengeksklusifkan diri dengan Tiongkok, itu 
sama sekali tidak ada. Siapa saja yang bisa penuhi empat syarat tadi, kita 
`welcome`," pungkasnya. 
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani

Kirim email ke