Megawati Pertanyakan Kenapa Ahok tak Boleh Jadi Gubernur Intan fauzi • Senin, 31 Oct 2016 16:28 WIBpilgub dki 2017Pilkada News (Pilkada) - TWITTER - FACEBOOK - GOOGLE+ Ketum PDI Perjuangan di sela-sela pelatihan Mubalig di DPP PDI Perjuanga, Jl Pangeran Diponegoro, Cikini, Jakpus. Foto: MTVN/Intan FauziMetrotvnews.com, Jakarta: Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sudah mengetahui soal rencana demo besar-besaran yang akan dilakukan pada 4 November mendatang. Demo itu bertujuan menuntut kepolisian memenjarakan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena dinilai menistakan agama.
Megawati heran mengapa toleransi di Indonesia masih sangat rendah. Sebab, dengan alasan Ahok memiliki ras Tionghoa dan nonmuslim, beberapa organisasi masyarakat (ormas) agama menolak Ahok jadi gubernur"Sekarang terus terang saja, temannya Djarot yang saya sandingkan, Pak Ahok, kenapa dia enggak boleh jadi gubernur? Apa karena dia matanya sipit, agamanya nonmuslim?" ujar Megawati saat membuka Pelatihan Mubalig Kebangsaan di Kantor DPP PDI Perjuangan , Jalan Pangeran Dipenogoro, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016). Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama. Foto: MI/Arya Manggala Presiden ke-5 RI itu mengatakan, apa yang akan disampaikan saat demo pada 4 November tidak mencerminkan ideologi Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Padahal, lanjut Megawati, Indonesia mampu merdeka tak terlepas dari tokoh-tokoh Islam. "Apa itu Indonesia? Mulai memisahkan diri, ras, agama, daerah, lalu bagaimana yang namanya Indonesia yang dibuat para pejuang kita termasuk mereka yang beragama Islam untuk mendirikan Indonesia? Kemana pikiran rasional, logic, dan objektif?" kata Megawati. Megawati juga tidak setuju bila masyarakat membawa-bawa unsur agama dalam membela sebuah kepentingan. Mereka mengharuskan pemimpin di Indonesia berasal dari golongan tertentu. Padahal, penduduk Indonesia sangat beragam. "Lalu kalau kulitnya hitam, kalau cokelat, lalu kalau matanya besar berbinar, lalu kalau matanya sipit, matanya biru seperti di Aceh, apa harus kita salahkan? Lalu tidak boleh bilang dia orang Indonesia asli? Siapa yang salah kalau kita bertanya soal salah dan benar," kata Megawati. "Kalau semuanya mesti sama, yang ada di sini saja, rambut hitam semua tapi wajah beda-beda, siapa yang bikin? Ibu kita? Bapak kita? yang buat adalah Allah SWT," kata putri Proklamator Negara Kesatuan Republik Indonesia itu. (MBM)