https://koransulindo.com/mengapa-gatot-cium-tangan-sby-ketika-buka-puasa-di-rumah-chairul-tanjung/


Mengapa Gatot Cium Tangan SBY Ketika Buka Puasa di Rumah Chairul Tanjung

3 Juni 2018

   -


<https://koransulindo.com/wp-content/uploads/2018/06/Gatot-Cium-Tangan-SBY.jpg>Mantan
Panglima TNI Gatot Nurmantyo cium tangan Ketua Umum Partai Demokrat SBY
[Foto: Istimewa]

*Koran Sulindo* – Ada hal yang menarik dalam acara buka puasa bersama yang
digelar pengusaha Chairul Tanjung pada 2 Juni lalu. Selain karena kehadiran
berbagai tokoh dalam acara itu, juga karena tingkah mantan Panglima TNI
Gatot Nurmantyo yang mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono.

Kejadian itu tentu saja menarik perhatian khalayak dan juga wartawan yang
hadir dalam acara itu. Sebagian orang langsung menafsirkan peristiwa itu
berhubungan dengan tahun politik terutama menjelang pemilihan presiden
2019. Lepas dari situasi politik hari ini, Gatot dan Yudhoyono merupakan
sama-sama berlatar militer.

Senior dan junior. Kemudian, hubungan keduanya juga sangat baik ketika
Yudhoyono menjadi presiden dan Gatot menjadi Kepala Staf Angkatan Darat.
Soal ini, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan, peristiwa
itu sebagai penegasan kekuatan politik saat ini.

Dengan kata lain, kata Rachland, cium tangan Gatot itu sebagai pengakuan
Yudhoyono yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat memainan peran penting
dalam percaturan politik 2019. Terlebih Gatot oleh pendukungnya kerap
digadang-gadang sebagai calon presiden pada tahun depan.

“Sebenarnya banyak pula orang selain Gatot yang pernah mencium tangan SBY.
Sebagai tanda menghormati,” kata Rachland seperti dikutip *detik.com
<http://detik.com>* pada Minggu (3/6).

Ia karena itu menilai cium tangan tersebut sebagai penghormatan Gatot
kepada Yudhoyono. Dari sisi umurnya, misalnya, Yudhoyono kelahiran 9
September 1949 dan Gatot kelahiran 13 Maret 1960. Jadi, mungkin itu bentuk
penghormatan kepada orang yang lebih tua.

Mengenai pemilu dan lain sebagainya, Partai Demokrat, kata Rachland, akan
mengumumkan keputusan dan berkoalisi terhadap calon presiden tertentu. Ia
meminta publik agar sabar menunggu keputusan tersebut.

Di sisi lain, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari
mengatakan, peristiwa cium tangan itu sebagai kewajaran. Selain karena
sebagai junior, Yudhoyono juga dianggap pemimpin negara dan dalam suasana
Ramadan. *[KRG]*

Kirim email ke