*Sudah menjadi ritual janji tahunan yaitu tiap tahun para petinggi rezim
neo-Mojopahit bilang tahun depan tidak impor beras, eh ternyata impor. Ada
gejala mereka impor beras sebanyak mungkin dan kemudian menyatakan tahun
depan tidak akan impor karena stock beras cukup. Kalau dicermati, sekali
pun stack beras dikatakan cukup tetapi tetap impor beras. Apakah hal ini
karena pertambahan penduduk ataukah mesin hitungnya rusak dan oleh karena
itu memberikan angka tidak tepat dan harus tetap impor? Hehehehehe*



https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3518399/mentan-2018-ri-tak-impor-beras




Jumat 02 Jun 2017, 14:43 WIB
Mentan: 2018 RI Tak Impor Beras

Niken Widya Yunita - detikFinance


Mentan Amran Sulaiman (Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance)

<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3518399/mentan-2018-ri-tak-impor-beras#>
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3518399/mentan-2018-ri-tak-impor-beras#>
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3518399/mentan-2018-ri-tak-impor-beras#>
<https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3518399/mentan-2018-ri-tak-impor-beras#>

*Jakarta* - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan
Indonesia tidak akan impor beras lagi pada 2018. Hal ini karena capaian
produksi cukup menggembirakan.

"Hal ini dibuktikan dengan Indonesia sampai tahun kedua (2017-red) untuk
konsumsi beras tanpa impor. Produksi mencapai 9 juta ton dalam tiga tahun
terakhir ini dengan nilai Rp 36 triliun," ujar Amran dalam keterangan
tertulis, Jumat (2/6/2017).

Amran mengatakan itu saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Pertanian Nasional 2017 (Musrenbangtannas 2017) di Gedung F Kementerian
Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2017).

Musrebangtannas 2017 diikuti kepala dinas pertanian kabupaten, kota, dan
provinsi seluruh Indonesia. Acara ini bertemakan 'Pengembangan
Infrastruktur dan Penguatan Investasi untuk Percepatan Peningkatan Produksi
dan Ekspor Pangan'.

Menurut Amran, peningkatan produksi pangan strategis lainnya yakni jagung.
"Kalau dulu komoditas jagung 3,6 juta ton impor, sampai Mei 2017 tak ada
impor jagung," ucapnya dengan nada suara bangga dan langsung disambut tepuk
tangan peserta Musrenbangtannas 2017.

Amran pada kesempatan itu juga memaparkan tentang anggaran Kementan
(2015-2017). Pagu anggaran Kementan anggaran 2018 mencapai Rp 22,65 triliun.

"Dahulu anggaran Kememntan 3,5 persen untuk petani dan 65 persen untuk
acara gunting pita, cat gedung, perjalanan dinas, seminar, dan sebagainya.
Namun, sekarang kami balik, anggaran didahulukan untuk para petani dan
kadis pertanian kabupaten, kota, dan provinsi," katanya.

*(nwy/hns) *

Kirim email ke