Menjelang Hari Proklamasi 17 Agustus 1945 berita dari Namibia ini
mempunyai makna maupun pembandingan tingkat dan hasil perjuangan rakyat
masing-masing negeri di Asia-Afrika-Amerika Latin. 

Sementara substansi pembicaraannya bisa juga dipakai sbg pembanding
progres substansial yang diangkat oleh Pemerintahan Namibia ini dengan
substansi perundingan antara pemerintah kerajaan Belanda dan Wakil
Pemerintah RI yang diwakili Mohamad Hatta waktu itu di meja Perundingan
KMB. Hasilnya bisa dikristalisasi dengan sikap yang sangat bertolak
belakang, yang mengharuskan Indonesia mengganti beaya perang
kolonialisme Belanda itu. 

Nah bagaimana dengan tuntutan Namibia akibat kolonialisme Jerman itu?

Baiklah kita simak hasilnya dlm kalimat dibawah yang saya kutip sbb.:

<<Sejarawan berbicara tentang genosida

Antara 1904 dan 1908, puluhan ribu anggota kelompok etnis Herero dan
Nama dibunuh oleh pasukan Jerman di bawah pemerintahan kolonial Jerman
di tempat yang sekarang disebut Namibia. Sejarawan menilai pembantaian
itu sebagai genosida pertama abad ke-20.
Jerman telah mengakui bahwa ada kekejaman selama pemerintahan kolonial.
Sejauh ini, tidak ada permintaan maaf atau kompensasi resmi untuk itu.>>

Kutipan ini saya unggah dari siaran Tagesschau.de tgl. 12 Agustus 2020
06.49

Salam. Lusi.-
Menjelang 17 Agustus 2020




Namibia menolak tawaran Kompensasi kolonial Jerman

08/12/2020 06.49

Sepuluh juta euro sebagai ganti rugi - tawaran Jerman sebagai ganti
rugi atas kejahatan di era kolonial tidak dapat diterima oleh
pemerintah Namibia. Alasannya jelas bukan karena uang saja.

Namibia telah menolak tawaran kompensasi dari Jerman dalam negosiasi
untuk menyesuaikan diri dengan era kolonial. Bagi Presiden Hage
Geingob, membayar sepuluh juta euro sebagai reparasi "tidak dapat
diterima," surat kabar "The Namibia" mengutip penasehat presiden,
Alfredo Hengari.

Geingob sendiri men-tweet bahwa dia telah diberitahu tentang status
pembicaraan dan merekomendasikan agar negosiasi dilanjutkan. "Kami
tetap teguh dalam menyelesaikan misi kunci ini," tulisnya.

Kompensasi atau reparasi?

Antara lain, penetapan kompensasi sebagai reparasi masih kontroversial.
Geingob menyatakan bahwa pemerintah federal terus menolak penggunaan
istilah tersebut dengan alasan bahwa istilah itu juga telah dihindari
selama negosiasi antara Berlin dan pemerintah Israel tentang reparasi
bagi korban Holocaust. Geingob menolak istilah alternatif yang
diusulkan oleh pemerintah federal. Oleh karena itu, terminologi
tersebut akan tetap menjadi subjek negosiasi, kata kepala negara
Namibia.

Berlin dan Windhoek telah merundingkan kesepakatan sejak 2015 yang,
selain permintaan maaf resmi Jerman atas kejahatan kolonial, juga harus
berisi komitmen untuk bantuan pembangunan.

Sejarawan berbicara tentang genosida

Antara 1904 dan 1908, puluhan ribu anggota kelompok etnis Herero dan
Nama dibunuh oleh pasukan Jerman di bawah pemerintahan kolonial Jerman
di tempat yang sekarang disebut Namibia. Sejarawan menilai pembantaian
itu sebagai genosida pertama abad ke-20.

Jerman telah mengakui bahwa ada kekejaman selama pemerintahan kolonial.
Sejauh ini, tidak ada permintaan maaf atau kompensasi resmi untuk itu.









Kirim email ke