Ini mah jadi seperti nenek yang kerjaannya mencari kutu rambut
anak-cucunya saja! Menjadi manusia yang hidup tenggelam dalam
bayangannya sendiri saja! Hehehee, ...
Bangunlah dari mimpi, jadilah manusia yang hidup didunia NYATA, melihat
kenyataan apa adanya, tidak dibesar-besarkan juga tidak dikecilkan
ataupun ditiadakan! Apa yang berhasil diakui keberhasilannya, apalagi
itu perjuangan RAKYAT yang NYATA! Bukan sebaliknya melihat kutu-kutu
yang masih ada, masih ada penderitaan hidup, kerja-lembur berlebih
terjadi disementara perusahaan swasta/asing, lalu dibesarkan seolah
begitulah MAYORITAS mutlak rakyat pekerja di Tiongkok sampai hari ini,
.... Padahal tidak jelas sumber, kapan dan apa masalah kejadian
sesunggunya! Perlakukanlah KUTU itu sebagai kutu yg masih ada dalam
masyarakat dan, BUKAN GAJAH! Samahalnya dengan Pak Kwa, I Ching budaya
tradisional Tiongkok yang sudah berlangsung lebih 4 ribuan tahun yl itu.
Satu pemikiran filsafat yang genius! Sekalipun ada setitik hitam di 1/2
lingkaran putih, tetap haru dinyatakan lingkaran itu PUTIH. Begitu juga
sebaliknya, lingkaran itu HITAM sekalipun tetap ada setitik putih
disitu. Jangan terbalik, ...! Nila setitik, rusak susu sebelangga, ...
Tak bisa disangkal, KEBENARAN teori dibuktikan dalam PRAKTEK! Bukan
diperdebvatkan dari teori keteori, ... lihat saja apa jadinya dalam
PRAKTEK itu! Bukankah jalan Lenin-Stalin yang sudah ROBOH dengan
sendirinya itu, membuktikan ada KESALAHAN disitu! Dengan satu kalimat
kesalahannya, ditgengah masyarakat masih sangat miskin, dimana
tenaga-produksi sangat terbelakang, kapitalis seharusnya masih diberi
hak hidup,tumbuh dan berkembang! Begitulah kesimpulan Mao sesuai kondisi
masyarakat Tiongkok dan dengan tandas menyatakan, yang berlaku adalah
Revolusi Demokrasi Baru, bukan segera melaksanakan revolusi sosialisme
tipe Lenin itu!
Lalu salahkah memperkenankan kapitalis tetap hidup, tumbuh dan
berkeembang dalam masyarakat dimana kita hidup sekarang ini? Padahal
KENYATAAN kita harus melewati jaman kapitalisme yang tidak mungkin
dilompati langsung masuk ke masyarakat sosialisme tanpa ada kapitalis
lagi, tanpa ada "NILAI-LEBIH" pekerja yang diambil kapitalis-kapitalis
itu??? Mungkinkah? TIDAK, ...!!! Itulah kenyataan hidup yang harus
dihadapi sebagaimana adanya.
Bukankah Lenin ditahun 1921 juga sudah berani mengoreksi dan kembali
menghidupkan kapitalis di Sovyet untuk mempercepat mengatasi kesulitan
pangan, tidak cukupnya ROTI ditengah masyarakat, macetnya tambang energi
untuk bangun industri. Yang ketika itu Lenin gunakan sebutan
"Kapitalisme Negara", dimana kapitalis-kapitalis itu dibawah kekuasaan
diktatur Proletariat dan harus tunduk pada pemerintah. Hanya saja entah
mengapa Stalin segera kembali mencabut hak hidup kapitalis-kapitalis
itu, begitu Lenin setelah meninggal, tahun 1924. Sayang, ...! Begitu
juga yang terjadi di Tiongkok, Ketua Mao sudah BETUUUL dengan kesimpulan
di Tiongkok yang masyarakatnya masih sangat miskin dan tenaga-produksi
sangat terbelakang, harus memperkenankan kapitalis hidup, tumbuh dan
berkembang. Cukup kapitalis nakal yang tidak hendak tundak kekuasaan
Pemerintah Rakyat saja yang ditindak dan dijatuhi hukuman. Hanya saja
juga sangat disayangkan, ditahun 1956, begitu kuatirnya Tiongkok akan
terjadi restorasi kapitalisme seperti di Hongaria, buru-buru menentapkan
tiba saatnya Revolusi Sosialisme di Tiongkok. Mencabut hak hidup
kapitalis di TIongkok, ... Dan itulah yang dikoreksi Deng, mengembalikan
hak hidup kapitalis-kapitalis untuk prinsip "memperkenankan sementara
orang kaya lebih dahulu" untuk mendorong maju perputaran roda ekonomi
nasional lebih cepat. Menyedot modal-asing masuk, yang digunakan untuk
BELAJAR mengerjakan sendiri dan membangun lebih cepat dasar ekonomi
nasional.
Deng menempuh jalannya sendiri, Jalan Sosialisme Berkarakter Tiongkok,
dengan TETAP mempertahankan 4 prinsip: 1. Menempuh jalan Sosialisme; 2.
Dibawah pimpinan PKT; 3. Mengibarkan dan dibawah bimbingan ML-FMTT dan
4. Mempertahankan Diktatur Proletariat. Yang juga sudah dipakukan dalam
Konstitusi RRT, ...! Dan, diakui atau tidak oleh seseorang nenek
Tatiana, ... kenyataan terbukti HASIL perjuangan 1,4 milyar RAKYAT
Tiongkok dibawah pimpinan PKT selama 30 tahun terakhir ini, telah
menjadikan Tiongkok "ANCAMAN Terberat" Amerika yang makin tersudut untuk
mempertahankan Amerika No-1 didunia! Baik dari sudut ekonomi, teknologi
maupun militer, ...!
Tatiana Lukman 於 2020/5/2 下午 07:19 寫道:
Orang Remo, orang oportunis, kalau dihadapkan pada
Marxisme-Leninisme-Maoisme, SAMA SEKALI TIDAK BISA MEMBANTAH TEORINYA.
Jelas tidak mau mengakui bahwa mereka telah MEREVISI teori2 tsb,
mengkhianati semangat revolusionernya, lantas menuduh orang lain
mengunyah-ngunyah dogma!! Kemudian, dalih lainnya, teolri tidak
penting, yang penting kenyataannya. Kita tampilkan kenyataan
penghisapan brutal terhadap buruh migran.... Ooo, pasti ada lagi
dalihnya...
Inilah secuil saja dari kenyataan kelas pekerja tiongkok: kerja lembur
yang dipaksakan, upah yang tak dibayar, kehilangan pekerjaan ; kondisi
kerja buruk. COBA SURUH SI ANTEK REMO ITU KERJA DI SWEATSHOP TKK ;
KERJA LEMBUR 175 JAM SEBULAN.....PENGEN TAHU APA SETELAH ITU MASIH MAU
BELA KAUM KAPITALIS PEMILIK MODAL PABRIK YANG MENGERJAKANNYA??? INILAH
KENYATAAN BAGI KAUM BURUH TIONGKOK! BUKAN KENYATAAN BAGI KAUM REMO????
BUTA SEPERTI DENG XIAOPING YANG MASIH NGGAK TAHU BAHWA NEGERINYA SUDAH
PENUH DENGAN KEBOBROKAN MORAL, KORUPSI, PROSTITUSI, PEMALSUAN, DAN
SEGALA MACAM KEJAHATAN....
2 photo
On 14^th January, more than 200 workers in the water heater
department of Midea Kitchen Appliance Manufacturing Co. Ltd. went on
strike, demanding raises. According to a worker, their monthly work
hours amount to 33 eight hour work days; they work an hour and a half
overtime every day, but receive a monthly salary of less than 3,000
yuan. The approximately 200 strikers came from a final assembly
workshop. On January 15^th , because workers’ demands had not been
met, they continued their strike and rallied outside the main gate to
the industrial park, followed by a large police presence.
*Over 1,000 workers at a Citizen watch factory protest against layoff*
8 photo
At 13:00 PM on February 5, Guangzhou Citizen Precision Co. suddenly
announced to terminate labor contracts with all workers, but did not
give compensation plan, triggering thousands of workers’
dissatisfaction with the company. The workers’ rally protest result in
a lot of police repression, during which several workers were wounded
and three workers were arrested.
*February 4: 200 workers at Shifeng Hardware Factory in Boluo County,
Huizhou, Guangdong, take to the street and demand payment of unpaid wages*
7 photo
February 4th and 5^th , over 200 workers from Shifeng Hardware Factory
in Boluo, Guangdong province demonstrated for two days, blocking
traffic and demanding wage arrears. On the morning of February 5^th ,
the demonstration was suppressed and over 10 workers were arrested
Aunties learning to fight: The 2015 Uniqlo strike in historical context
Over 200 workers at a textile factory in Dongguan walked to the
municipal government to protect their legal rights on March 18^th .
Because the boss fled, workers’ health care insurance was suspended.
17 photo
Desember 2018, sweatshop di tiongkok masih terus ada. *Coba suruh
antek remo itu kerja di sweatshop seperti ini, kerja lembur 175 jam
sebulan*...Kalau nggak bongkok dan maki-maki kapitalis pemilik pabrik!!!!
In peak production season, employees were working up to 175 overtime
hours per month. Chinese labour law restricts monthly overtime to 36
hours per month, but the report alleged factories would often ask
local governments to implement a “comprehensive working hour scheme”
to override existing legislation.
H/O: Solidar Suisse image 2 181207
H/O: Solidar Suisse image 1 181207
Sent from Mail <https://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=550986> for
Windows 10
*From: *ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
*Sent: *Saturday, 2 May 2020 01:43
*To: *GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>;
Sunny ambon <mailto:ilmeseng...@gmail.com>; kh djie
<mailto:dji...@gmail.com>
*Subject: *Re: [GELORA45] Negara dan Revolusi
Iyaaa, BETUUUL, sekarang "Negara Dan Revolusi" tulisan Lenin itu,
dalam bhs. Indonesia bisa dibaca di Internet:
https://www.marxists.org/indonesia/archive/lenin/1917/negara/index.htm
Saya saat keluar ke HK ditahun 1976, juga membawa keluar 2 buku ukuran
saku, dalam bhs. Indonesia, Lenin - "Negara dan Revolusi" dan Mao
Tsetung "Kutipan Kata2 Mao", yang ditahun '67 sudah dicetak oleh
Pustaba Bahasa Asing di Tiongkok. Hanya 2 buku kecil itu saja yang
bisa saya bawa keluar dari Tiongkok, ... sungguh bersyukur bisa lolos
dari pemeriksaan imigrasi koloni Inggris.
Tapi, ... setelah begitu banyak dan dengan mudahnya tulisan,
karya-karya klasik maupun terkini yang bisa dibaca, saya jadi lebih
suku membuka dan membacanya di computer saja, buku hanya sekali-kali
saja saya buka, ... dan, saya selalu berpikir teori-teori itu bukan
digunakan untuk dikunyah-kunyah sampai ngelotok dan hafal apa yang
dikatakan Guru-guru Besar itu, yang lebih PENTING bisa digunakan untuk
menganalisa dan menemukan jalan keluar bagi situasi yang dihadapi
nyata! Jangan kata-kata itu dianggap sebagai KEBENARAN MUTLAK, sebagao
DOGMA yang sedikitpun TIDAK BOLEH di kritik, begitu sedikit beda saja
sudah dianggap nyeleweng, dianggap REMO dan, lebih celaka lalu
dianggap MUSUH yang patut diganyang dan boleh diperlakukan secara
TIDAK MANUSIAWI, dianiaya bahkan dibunuh seenak udelnya, ... Itulah
yang selama ini terjadi saat Sovyet Uni dibawah Stalin dan Mao
khususnya dimasa RBKP juga terjadi! Apapun kesalahannya, perlakukanlah
manusia itu sebagai MANUSIA, ...! Apalagi kalau hanya SEBATAS
perbedaan pandangan ideologi/politik, hendaknya bisa mengutamakan
PENDIDIKAN, ... boleh-boleh saja diperdebatkan dan ingat, KEBENARAN
Teori itu dibuktikan dalam PRAKTEK! Bukan diperdebatkan secara teori
ke teori saja, ...!
Salam,
ChanCT
Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com <mailto:ilmeseng...@gmail.com>
[GELORA45] 於 2020/5/1 下午 11:34 寫道:
State and Revolution (Negara dan Reolusi) ada di internet bisa
dilihat atau dibaca.
On Fri, May 1, 2020 at 4:16 PM kh djie dji...@gmail.com
<mailto:dji...@gmail.com> [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com>> wrote:
Bung Chan,
Buku Negara dan Revolusi hasil terjemahan dari tulisan Lenin
sudah lama terbit di Indonesia jauh sebelum peristiwa 1965.
Yang menterjemahkan adalah Hadi dari Lekra, yang juga anggota
MPRS. Hadi pernah mengeluh di depan mahasiswa di Bandung kalau
jumlah buku yang dicetak oleh bagian Agitasi dan Propaganda
PKI itu dibatasi, dianggap tidak sesuai dengan garis politik
Dua Aspek dari pimpinan PKI. Hadi meninggal di penjara, karena
tidak diberi obat. Penderita sakit jantung dan diabetes.
Istrinya terkenal di Surabaya sebagai hakim tukang becak
Yang melanggar didenda se-ringan2nya. Kalau tak mampu bayar,
dibayar si hakim sendiri. Kalau dia naik becak, tukang
becaknya tidak mau dibayar. Dia tetap bayar, bilang buat jajan
anak2.
Adiknya bu hakim ini saya kenal, mahasiswi Kimia Teknik ITB, 3
tahun di bawah saya. Waktu itu saya asistent di lab. Unit
Processes, jadi kenal angkatan 3 tahun di atas dan 3 tahun di
bawah saya.