*https://www.suara.com/health/2020/04/04/070000/ngeri-dokter-temukan-kerusakan-sistem-otak-pada-pasien-corona-covid-19?utm_source=izooto&utm_medium=notification&utm_campaign=terpopuler <https://www.suara.com/health/2020/04/04/070000/ngeri-dokter-temukan-kerusakan-sistem-otak-pada-pasien-corona-covid-19?utm_source=izooto&utm_medium=notification&utm_campaign=terpopuler> *
*Ngeri, Dokter Temukan Kerusakan Sistem Otak pada Pasien Corona Covid-19* Bimo Aria Fundrika Sabtu, 04 April 2020 | 07:00 WIB [image: Ngeri, Dokter Temukan Kerusakan Sistem Otak pada Pasien Corona Covid-19] Ilustrasi pasien terinfeksi Virus Corona Covid-19 menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock) *Beberapa mengalami pembengkakan otak yang berpotensi mematikan.* *Suara.com - *Penyakit Corona *Covid-19* <https://www.suara.com/tag/covid-19> selama ini selalu diidentikkan dengan gejala demam dan serta gangguan pernafasan. Tapi, baru-baru ini dokter memperingatkan bahwa coronavirus juga dapat menyebabkan kerusakan *otak* <https://www.suara.com/tag/otak> pada beberapa pasien. Penyakit itu memicu peradangan yang dapat menyebabkan pendarahan dan pembunuhan sel. Virus itu tampaknya mengakibatkan komplikasi neurologis pada beberapa di antara mereka yang terinfeksi, termasuk seorang lelaki berusia 70-an di Florida, Amerika Serikat, yang kehilangan kemampuan berbicara secara sementara. [image: Ilustrasi otak. (Shutterstock)]Ilustrasi otak. (Shutterstock) Sementara itu, pemindaian lain juga menunjukkan seorang wanita berusia 50-an dari Detroit, Amerika Serikat juga kehilangan banyak sel-sel otak, dan masalah saraf pusat. Hal serupa juga sempat dilaporkan di Italia dan Cina. Ahli saraf Sistem Kesehatan Henry Ford, Dr Elissa Fory mengatakan diagnosis penyakit neurologis yang parah perlu ditambahkan ke dalam paradigma pengobatan Covid-19. Demikian kata dia seperti dilansir dari Mirror. Dokter, yang terlibat dalam mendiagnosis wanita Detroit, menambahkan komplikasi yang terlihat pada pasien itu sama menghancurkannya seperti penyakit paru-paru. Saat seorang wanita berusia 58 tahun itu memeriksakan diri, dia sempat mengalami kebingung dan kehilangan arah. Tidak hanya itu, ia juga dilaporkan memiliki banyak gejala Covid-19. CT scan yang dilakukan pada otaknya juga menunjukkan bintik-bintik gelap. Hal itu berarti ada cairan menumpuk atau kehilangan sel otak secara substansial. *Talamus yang memiliki fungsi sangat penting dalam mengirimkan sinyal sensorik untuk diproses juga menunjukkan kerusakan tertentu. Sementara pemindaian lainnya menunjukkan lesi atau pendarahan otak di lobus temporal.* Dr Fory mengatakan pengujian ekstensif membuktikan kecurigaan mereka bahwa wanita itu,menderita ensefalitis, kondisi pembengkakan otak yang berpotensi mematikan.