Orasi Harry Moekti: Ahok Kalah, Perppu Ormas Keluar
Ramadhan Rizki Saputra , CNN Indonesia | Selasa, 24/10/2017 23:55 WIBBagikan :  
   Massa dari berbagai elemen masih berdemo di depan Gedung DPR menolak 
pengesahan Perppu Ormas. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)Jakarta, CNN 
Indonesia -- Mantan penyanyi rock era 80-an Harry Moekti turut berbaur bersama 
para peserta aksi tolak Perppu Ormas di depan Gedung DPR/MPR, Selasa (24/10).

Harry yang kini beralih menjadi pendakwah itu terpantau menaiki mobil komando 
yang terparkir di depan gedung DPR lalu melakukan orasi dihadapan ratusan 
peserta aksi yang datang.

Dalam orasinya, ia menuding terbitnya Perppu Ormas oleh pemerintah berkaitan 
langsung dengan kekalahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI 
Jakarta.



| 
Lihat juga:
 Warga Ungkap Alasan Ikut Demo Tolak Perppu Ormas |


Pasangan Ahok-Djarot kalah dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI. 
Gelombang demonstrasi dari umat Islam juga sempat mewarnai perhelatan politik 
lima tahunan itu. 

Massa yang menamakan diri Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI, saat itu, 
menuntut Ahok dipenjarakan karena dituduh telah menghina Islam. 

Harry menilai umat Islam pada saat itu hanya berpartisipasi menyuarakan 
ketidakpuasannya terhadap Ahok. 

"Ini gara-gara ahok kalah, jadi keluar Perppu, kita malah yang kena," 
lantangnya.


| 
Lihat juga:
 Paripurna Perppu Ormas Diskors untuk Lobi |


Harry juga menilai sistem khilafah justru bisa mensejahterakan masyarakat 
miskin dibandikan sistem kapitalis di Indonesia yang ia sebut telah merugikan 
masyarakat miskin.

"Khilafah itu mensejahterakan, mengayomi minoritas," ucapnya kemudian disambut 
oleh peserta aksi dengan teriakan "Khilafah khilafah Khilafah".

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pukul 14.00 WIB, perwakilan massa aksi 
masih berorasi di depan Gedung DPR/MPR. 


| 
Lihat juga:
 Demokrat Ancam Tarik Dukungan terhadap Perppu Ormas |


Lalu lintas di Jalan Gatot Subroto mengarah ke Slipi terpantau padat. Di depan 
lokasi aksi, lalu lintas kendaraan hanya bisa melewati jalur busway.

Sementara di dalam ruang rapat paripurna DPR, pembahasan Perppu Ormas berjalan 
alot. Tiga fraksi yakni PAN, Gerindra, dan PKS bersikukuh menolak perppu. 
Mereka menilai produk hukum tersebut mengekang kebebasan berpendapat dan 
berserikat.

Sekitar pukul 14.00 WIB, paripurna akhirnya diskors selama tiga puluh menit 
untuk memberi ruang lobi antarfraksi.

"Kita telah mendengar seluruh pandangan. Ada yang menyetujui dan menolak. Untuk 
itu kami menawarkan ada suatu forum lobi," ujar Wakil Ketua DPR Fadli Zon 
selaku pimpinan sidang di ruang paripurna DPR, Jakarta, Selasa (24/10).

Hampir seluruh fraksi menyatakan sepakat dilakukan lobi di luar ruang sidang 
paripurna.

"Setuju ya kita lobi untuk sekitar 15 atau 30 menit sekaligus nanti bagaimana 
kita mengambil keputusan," ujar Fadli seraya mengetuk palu sidang. (wis)

Kirim email ke