https://news.detik.com/kolom/d-4701856/pb-djarum-kpai-dan-exit-strategy?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.174271330.1927096569.1568224934-1942942363.1568224934
Rabu 11 September 2019, 14:27 WIB
Kolom
PB Djarum, KPAI, dan "Exit Strategy"
Septi Sawandi - detikNews
<https://news.detik.com/kolom/d-4701856/pb-djarum-kpai-dan-exit-strategy?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.174271330.1927096569.1568224934-1942942363.1568224934#>
Septi Sawandi
<https://news.detik.com/kolom/d-4701856/pb-djarum-kpai-dan-exit-strategy?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.174271330.1927096569.1568224934-1942942363.1568224934#>
Share *0*
<https://news.detik.com/kolom/d-4701856/pb-djarum-kpai-dan-exit-strategy?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.174271330.1927096569.1568224934-1942942363.1568224934#>
Tweet
<https://news.detik.com/kolom/d-4701856/pb-djarum-kpai-dan-exit-strategy?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.174271330.1927096569.1568224934-1942942363.1568224934#>
Share *0*
<https://news.detik.com/kolom/d-4701856/pb-djarum-kpai-dan-exit-strategy?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.174271330.1927096569.1568224934-1942942363.1568224934#>
4 komentar
<https://news.detik.com/kolom/d-4701856/pb-djarum-kpai-dan-exit-strategy?tag_from=wp_cb_kolom_list&_ga=2.174271330.1927096569.1568224934-1942942363.1568224934#>
PB Djarum, KPAI, dan Exit Strategy Ilustrasi: Luthfy S
*Jakarta* -
Saat ini di Tanah Air sedang dihebohkan berita perseteruan KPAI dan PB
Djarum yang berujung pada penghentian audisi nasional yang sudah
berlangsung belasan tahun. Audisi ini telah berhasil menelurkan banyak
benih pebulutangkis yang mengharumkan nama Indonesia di kancah
internasional. Publik seperti terlihat di media sosial kemudian terbelah
dalam sikap pro-kontra mengenai hal ini.
KPAI memiliki tujuan baik memberikan perlindungan bagi anak-anak,
demikian juga PB Djarum untuk menemukan anak-anak berbakat, untuk
kemudian digembleng menjadi atlet berprestasi. Lantas mengapa sepertinya
bertentangan? Analogi yang mirip mungkin seperti air dan minyak sayur.
Tubuh kita membutuhkan air dan juga minyak salah satunya sebagai pelarut
vitamin A-D-E-K, namun kita tahu keduanya tidak dapat bercampur. Di
sinilah pentingnya kebijaksanaan dalam bernegosiasi.
*Posisi Tawar
*
KPAI seperti kita ketahui, belum memiliki citra yang solid seperti KPK.
Masyarakat masih menunggu kerja hebat dari lembaga ini, namun seringkali
yang didapat justru berlawanan dengan harapan masyarakat banyak. Seperti
hendak mengawasi Youtube/Netlix yang sebenarnya bukan yurisdiksi KPAI,
dan ada lembaga dan departemen lain yang lebih berhak. Selain itu sikap
diam KPAI saat anak-anak ikut kampanye politik dan khilafah yang justru
diharapkan KPAI untuk bersikap lebih tegas.
Kasus dengan PB Djarum menambah panjang daftar apatis KPAI di mata
masyarakat. KPAI perlu memiliki leverage atau pengungkit yang besar yang
belum dimilikinya saat ini. Kita semua tahu PB Djarum disponsori oleh
perusahaan rokok Djarum, sebagai salah satu langkah CSR mereka.
Sebenarnya adalah hak mereka untuk membelanjakan di audisi umum atau di
tempat lain, atau untuk tidak membelanjakannya, ya terserah mereka, itu
uang mereka. Jika seluruh logo dan merek dihilangkan, dapat dipahami
mereka tidak menerima manfaat dari uang yang mereka habiskan untuk
audisi tersebut, yang saya yakin menghabiskan uang yang tidak sedikit.
Untuk itu KPAI dan PB Djarum harus menurunkan ego dan menemukan /win-win
solution/. Saya lantas teringat /blackout/ PLN bulan lalu. Puluhan juta
orang dibuat kesal akan hal ini, namun 99.99% pasti masih menggunakan
PLN. Kenapa? Karena tidak ada substitusi yang sepadan. Demikian dengan
Audisi PB Djarum. Tidak ada yang melakukannya selain PB Djarum.
Jika KPAI ingin menghentikan /Indonesian Idol/, saya yakin masyarakat
tidak akan seramai ini, karena masih ada /The Voice, D'Academy/, dan
ajang pencarian bakat lainnya. KPAI harus sadar bahwa PB Djarum memiliki
posisi tawar yang jauh lebih baik, monopoli di pasar audisi umum. KPAI
harus lebih fleksibel hingga memiliki posisi tawar yang setara.
*Rencana Cadangan
*
Jika ingin saklek setidaknya KPAI harus sudah memiliki /exit strategy/,
sudah menyiapkan rencana cadangan, /worst case scenario/, dengan
menyiapkan kompetisi yang sama atau lebih baik dan didukung oleh
perusahaan-perusahaan besar Indonesia. Sehingga saat kata sepakat tidak
dicapai, PB Djarum lantas mundur, maka KPAI dengan anggun menyampaikan
bahwa kompetisi serupa akan terus berlangsung. Hal ini pasti akan
menimbulkan kekaguman di mata masyarakat, anak-anak terlindungi, dan
bakatnya tetap dapat tersalurkan.
*(mmu/mmu)*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*