-- 
j.gedearka <j.gedea...@upcmail.nl>


https://mediaindonesia.com/read/detail/287230-pemerintah-diminta-terbuka-soal-karantina-wni-dari-wuhan


Sabtu 01 Februari 2020, 19:36 WIB

Pemerintah Diminta Terbuka Soal Karantina WNI dari Wuhan

Ferdian Ananda Majni | Humaniora
 
Pemerintah Diminta Terbuka Soal Karantina WNI dari Wuhan

Ist
Mahasiswa Indonesia di Tiongkok
 

PEMERINTAH diharapkan transparan dalam setiap informasi terkait virus korona 
termasuk lokasi karantina warga negera Indonesia yang dievakuasi dari Tiongkok.

Jurnalis Senior, Uni Zulfiani Lubis mengatakan seharusnya pemerintah transparan 
dalam setiap informasi terkait penanganan virus korona yang masih menghambat 
sejumlah WNI pulang ke tanah air.

"Ini era media sosial, mau ditutupi bagaimanpun informasi akan bocor, anyway. 
Jadi misalnya, akan ditempatkan dimana setelah pulang, observasi dan bagaimana 
persiapan di sana. Saya rasa video yang viral juga, bagaimana upaya pemerintah 
Tiongkok membangun RS lapangan menunjukkan bahwa bagaimana upaya yang dilakukan 
pemerintah setempat," Kata Uni dalam diskusi bertajuk Bagaimana Kita Menghadapi 
Virus Corona di Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2).

Dia tak memungkiri, apabila asumsinya bahwa 245 WNI di Provinsi Hubei dalam 
keadaan sehat tanpa terinfeksi virus korona tersebut. Namun, seharusnya 
pemerintah berkomitmen memastikan wilayah observasi agar publik tidak cemas dan 
khawatir.

"Alhamdulillah mereka tidak terinfeksi, tetapi observasi artinya kesiagaan dan 
kewaspadaan itu perlu. Nah kesiapsiagaan dan kewaspadaan itu tolong ditunjukkan 
kepada publik dengan memperlihatkan kepada kita (media) kesiapan tempat yang 
akan dijadikan sebagai rujukan sebagai observasi,"

Dia menegaskan, pemerintah tidak perlu memberikan penyataan yang bisa 
menimbulkan spekulasi. Apalagi proses evakuasi telah dimulai oleh tim gabungan 
mengunakan pesawat berbadan lebar milik maskapai Batik Air.

"Buat apa memberikan kalimat kita belum pastikan tempat (pulau Natuna). Buat 
apa seperti itu, ini yang ngomong level direktur. Toh, juga akan sampai dalam 
dua hari ini (WNI di Wuhan)," terangnya.

Terlebih, Kata Uni masyakarat di sekitar juga harus diberitahu dan edukasi 
bahwa WNI yang akan menjalani karantina tidak berbahaya. Apalagi belum ada 
laporan mereka mengalami gejala terserang virus korona.

"Ini komunikasi yang perlu disampaikan, kita belajar banyak harus diakui saja 
bahwa penempatan dan penanganan seperti apa," lanjutnya.

Sementara itu, Sekjen Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said menyebut bila 
adanya indikasi wabah virus korona di Indonesia, pihaknya akan bersinergi 
dengan seluruh instrumen agar sebarannya bisa dikendalikan.

"PMI akan membantu pemerintah untuk memperluas kampanye dan edukasi publik atas 
risiko penyebaran. Bersama-sama masyarakat menjaga agar sebaran dapat 
dikendalikan," sebutnya

PMI juga berkoordinasi dengan pemerintah. Sehingga pihaknya bersiaga dan sigap 
dalam menyiagakan para relawan guna membantu penanggulangan.

"PMI memberikan dukungan pada pemerintah dengan mengerahkan sumber daya yang 
dimiliki. PMI juga akan mengunakan seluruh akses yang dimiliki baik para ahli, 
rumah sakit, posko, dan fasilitas pelayanan yang ada," paparnya

Terkait adanya kabar Batam menjadi tempat pendaratan WNI dari Wuhan sehingga 
secara otomatis menjadi tempat karantina WNI. Menurutnya, telah berkoordinasi 
dengan pihak setempat untuk menyiapkan rumah sakit jika ada yang terpapar virus 
korona.

"Nanti kan ada pembersihan kan. Saya membayangkan begitu nanti datang, 
dimasukkan ke suatu tempat, diperiksa, dimonitor dalam beberapa hari barang 
kali. Setelah dinyatakan terbebas, dikembalikan ke keluarga masing-masing. 
Kasusnya di Tiongkok sendiri ada ratusan orang yang sembuh," terangnya.

Dia menambahkan tim PMI juga akan dimobilisasi relawan dari Malaysia dan 
Singapura bila pesawat evakuasi mendarat di Batam.

"Logistik kita siapkan ambulan. Nanti jika diperlukan kita bisa cepat 
memindahkan logistik dari tempat-tempat lain kalau memang diperlukan," 
pungkasnya. (OL-2)







Kirim email ke